Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Apakah kamu salah satu penggemar burger? Hidangan yang berasal dari Amerika ini memang cukup populer di Indonesia, apalagi dengan menjamurnya berbagai restoran fast food. Selain restoran fast food, burger juga biasanya dijual di gerai perbelanjaan modern atau kafe-kafe.
ADVERTISEMENT
Namun, pernahkah terbayang olehmu untuk menyantap burger di tengah pasar?
Nah, ada sebuah kedai burger bernama Byurger yang lokasinya berada di Pasar Impres Cipete. Menempati sebuah ruko di bagian depan pasar, kedai burger yang baru dibuka pada bulan November 2018 ini langsung mencuri perhatian dengan bangunannya yang berwarna hijau tosca.
Sangat kontras bila dibandingkan dengan dinding ruko lainnya.
Mengusung tema fast casual yang menggabungkan konsep fast food dan formal restaurant, menu burger yang disajikan pun tak kalah unik. Seperti apa pengalaman bersantap di kedai burger ini? Mari simak review makanan selengkapnya berikut ini.
Interior ala American diner nan ceria
Meski ukuran bangunannya tak begitu luas, namun konsep minimalis yang digunakan membuat kesan modern semakin terasa. Kami pun langsung disambut dengan aroma patty yang menguar dari open kitchen-nya. Terdiri dari dua lantai, lantai bawahnya memang lebih dioptimalkan sebagai dapur, dengan beberapa kursi tinggi berjejer di depan counter, mirip seperti bar.
ADVERTISEMENT
Naik ke lantai dua, nuansa yang ditawarkan lebih berwarna. Dindingnya dicat dengan warna hijau tosca dan oranye, memberikan kesan ceria. Sofa-sofa ala American diner berjejer di sudut tembok, dipasangkan dengan kursi kayu putih dan meja berwarna senada.
Tak ketinggalan, sudut instagenik berisi tanaman-tanaman kaktus hidup yang juga berfungsi sebagai sekat tempat duduk. Selain warna-warna cerah dan ceria, beberapa dindingnya juga dihiasi dengan tempelan keramik, menambah sentuhan retro ala American diner. Tema yang sangat kontras, bila mengingat lokasinya yang ada di pasar.
Padukan menu fusion Asia Amerika dan minuman lokal
Untuk menu burgernya sendiri, Byurger memadukan cita rasa khas Asia (Korea dan Jepang) serta Amerika. Karenanya, isian burgernya pun tak melulu daging patty dan keju serta sayuran saja, namun terdapat banyak varian yang bisa dipilih.
ADVERTISEMENT
Bila tak puas hanya menyantap burger saja, ada juga pilihan snack pelengkap yang bisa dipilih. Oh, ya, di sini juga tersedia minuman soda cap Badak bagi kamu yang ingin sedikit bernostalgia.
Menu pertama yang kami coba adalah the samurai (Rp 58 ribu). Menu ini terdiri dari roti bun, unagi (belut Jepang), selada, jamur enoki yang digoreng tepung, nori, yang disiram saus garlic aioli dan teriyaki. Daging unagi yang sudah dimarinasi disajikan menjulur, memperlihatkan baluran saus teriyaki nan mengkilap.
Seperti dugaan, unaginya terasa lembut saat digigit. Rasa manis khas saus teriyaki begitu dominan, dilengkapi dengan cecapan gurih dari saus garlic aioli. Tambahan jamur enoki renyah di dalam isiannya memberikan tekstur nan kontras, namun tetap menghasilkan paduan yang pas.
ADVERTISEMENT
Selain the samurai, kami juga menjajal varian burger vegan dari Byurger, yakni menu herbivore (Rp 45 ribu). Alih-alih menggunakan daging sapi atau protein hewani lainnya, isian burgernya justru menggunakan buah nangka yang dipadukan jamur enoki dan saus pesto aioli.
Nangka yang dipadatkan layaknya patty tersebut punya tekstur yang sangat lembut, hampir mirip seperti gudeg khas Yogya. Rasa khas nangkanya pun tak terlalu tajam, bahkan hampir tak terasa sama sekali. Sayangnya, paduan saus pestonya justru membuat cita rasanya jadi terlalu gurih buat kami.
Nah, untuk camilannya, kami juga mencoba chickin skin (Rp 20 ribu). Sesuai namanya, kudapan ini adalah kulit ayam yang digoreng tepung hingga renyah. Saat digigit, rasa gurih khas kulit ayam langsung terasa, dengan cecapan rasa keju dari bumbu taburannya.
Melihat ada nama soda Badak yang terpampang di daftar menu mereka, jelas kami tak melewatkan untuk menyesap minuman legendaris Nusantara ini. Agar terasa lebih menyegarkan, kami pun memesan menu Badak float (Rp 28 ribu).
ADVERTISEMENT
Soda Badak sarsaparilla tersebut disajikan bersama setangkup es krim vanila. Sensasi rasa mirip rempah dari tanaman sarsaparilla bercampur dengan soda, hampir mirip seperti rootbeer. Tambahan es krim menambah rasa manis, namun tetap tak mendominasi dan menghilangkan rasa khas soda Badak.
Dibuat tanpa bahan olahan
Meski menyajikan menu burger yang lekat dengan fast food serta junk food, namun Byurger tidak menggunakan bahan-bahan olahan yang siap pakai. Untuk roti bun-nya, mereka menggunakan soft brioce bun yang punya tekstur lembut dan ringan, sehingga tak mendominasi dan 'mengalahkan' isi burger.
Menurut penuturan Wiro, sang pemilik, patty yang digunakan pun digiling sendiri setiap harinya, sehingga selalu fresh.
"Kentang goreng yang disajikan juga menggunakan handcut fries yang kita potong setiap harinya," jelasnya saat ditemui kumparan.
ADVERTISEMENT
Tak sekadar menawarkan menyantap burger di kedai modern tengah pasar, Byurger juga menyajikan secuil nostalgia masa kecil lewat soda Badak nan legendaris.
Tertarik berkunjung?
BYURGER
Alamat: Jl. Antasari Raya, Pasar Cipete Selatan No. 10, Fatmawati, Jakarta Selatan
Jam buka: Senin - Kamis, (11.00 - 22.00), Jum'at - Sabtu (11.00 - 00.00), Minggu (10.00 - 22.00)