Review: Mie Baso Akung Legendaris yang Muncul di Film 'Dilan 1990'

14 Februari 2018 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Siapa di antara kamu yang sudah menonton film Dilan 1990? Bagi kamu yang sudah menonton film karya Fajar Bustomi ini tentu masih hapal betul dengan adegan per adegan yang ditayangkan di film tersebut, bukan?
ADVERTISEMENT
Film yang diangkat dari novel best seller karya Pidi Baiq itu memang tengah banyak mendapat perhatian. Adegan romantis Dilan dan Milea yang dikemas apik tentu membuat para penonton terenyuh dengan jalan cerita film Dilan 1990 yang dibuat sama persis dengan novel aslinya.
Dari sekian banyak adegan yang ada di film bergenre drama romantis itu, ada satu adegan yang menarik untuk dikulik lebih dalam. Adegan makan bakso Dilan dan Milea di sebuah kedai bakso di kawasan Buahbatu, Bandung tentu membuat beberapa orang penasaran dengan kedai bakso yang ditampilkan jelas dengan nama 'Mie Baso Akung' itu.
kumparan (kumparan.com) pun mencoba mencari tahu dan mendatangi Mie Baso Akung yang ternyata benar berlokasi di daerah Buahbatu, Bandung. Berkunjung di akhir pekan membuat tempat ini disesaki oleh pengunjung yang penasaran dengan bakso Akung yang legendaris ini.
ADVERTISEMENT
Ditampilkan dalam film Dilan 1990 yang bernuansa tahun '90an membuat Mie Baso Akung dikenal sebagai salah satu kedai bakso yang paling melegenda di kota Bandung. Berbeda dengan tampilan Mie Baso Akung di film Dilan 1990, dalam versi saat ini, Mie Baso Akung sudah merombak bangunannya menjadi bangunan yang lebih besar.
Mie Baso Akung, Bandung. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Saat memasuki kedai bakso ini, ada total tiga ruangan yang sudah dipadati dengan para pengunjung. Sebelum memilih tempat duduk, pengunjung diharuskan untuk memesan makanan mereka di sebuah meja yang terletak di dekat meja kasir.
Mie Baso Akung tak hanya menyajkan menu bakso, karena kamu juga bisa menemukan aneka menu mi di sini. Sesuai dengan adegan film Dilan 1990, kumparan juga memesan semangkuk bakso yang dimakan Dilan serta seporsi mie yamin yang disantap oleh Milea.
ADVERTISEMENT
Menariknya, menu bakso yang ditawarkan di sini tidak disajikan dengan mi atau bihun. Beragam menu bakso tanpa mi seperti bakso pangsit tahu siomay ceker (BPTSC) atau bakso ceker dan bakso siomay bisa kamu nikmati di kedai bakso yang satu ini.
Bagi yang tak ingin menyantap bakso, ada pilihan menu mi yang menggugah selera. Mulai dari mi kuah hingga mi yamin yang bercita rasa manis.
Mie Baso Akung, Bandung. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Mengingat porsi yang disajikan cukup banyak, kami pun memilih ukuran setengah porsi untuk menu BPTSC (Rp 32 ribu) yang kami pesan. Dikarenakan suasana yang begitu ramai, butuh waktu sekitar 15 menit sampai bakso pesanan kami tiba.
Setelah pesanan kami datang, aroma menggoda dari seporsi bakso langsung tercium hingga ke rongga hidung. Meski memesan ukuran setengah porsi, namun tetap saja bakso yang disajikan begitu banyak dan melimpah.
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, setengah porsi menu BPTSC berisi lima buah bakso halus berukuran kecil, tiga ceker ayam, dua buah tahu putih, dua siomay dan dua pangsit rebus yang lembut. Sementara, mi yamin yang kami pesan disajikan dengan semangkuk bakso halus berukuran kecil.
Untuk rasa baksonya sendiri, rasa gurih dari kuah kaldunya tak begitu kuat. Namun, tekstur kuahnya cukup ringan saat diseruput.
Mie Baso Akung, Bandung. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Sedangkan, rasa bakso halusnya sendiri memiliki rasa asin yang lezat. Tekstur bakso yang lembut membuat bakso mudah dipotong.
Daging ceker yang direbus di dalam kuah kaldu membuat teksturnya begitu lembut dan mudah untuk dipisahkan dengan tulangnya. Begitu pun dengan tahu putih yang diisi dengan adonan bakso yang memiliki tekstur lembut dengan rasa asin yang nikmat.
ADVERTISEMENT
Tak ketinggalan, rasa siomay dan pangsit yang sama-sama memiliki tekstur lembut dan kenyal yang lezat. Sedap!
Bagi yang suka pedas, disediakan sebotol sambal yang akan membuat rasa bakso berubah menjadi pedas membakar. Selanjutnya, untuk rasa mie yamin (Rp 31 ribu), rasa manis dari seporsi mie bertekstur kenyal ini sangat dominan.
Mie Baso Akung, Bandung. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Sayangnya, kuah mie yamin yang dipenuhi dengan tiga buah bakso halus, tiga buah pangsit rebus dan irisan sawi hijau ini begitu berminyak, sehingga meninggalkan bekas sisa minyak yang menempel di area lidah dan bibir. Jika mie yamin dimakan bersamaan dengan kuah baksonya, maka akan menghasilkan perpaduan rasa manis, asin, dan gurih yang kaya.
Yang unik dari Mie Baso Akung, semua makanan disajikan dengan suwiran ayam yang gurih, tak terkecuali menu bakso yang kami pesan.
ADVERTISEMENT
Dan, untuk melengkapi suasana santap kali ini, kami memesan segelas es kelapa hijau (Rp 17 ribu) dengan daging kelapa yang lembut dan es yoghurt strawberry (Rp 17 ribu) yang manis nan menyegarkan. Es yoghurt strawberry sejatinya adalah sebuah minuman yang dibuat dari campuran yoghurt dan sirup strawberry.
Mie Baso Akung, Bandung. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Bagi kamu yang berminat datang ke sini, Mie Baso Akung tak membuka cabang di mana pun. Kedai bakso ini tutup setiap hari Jumat dan akan ramai pada jam makan siang.
Semua makanan yang disajikan di sini dibanderol dengan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan kedai bakso pada umumnya. Namun, tak ada salahnya mengeluarkan uang lebih banyak untuk mencicipi salah satu bakso paling legendaris di Kota Kembang ini, bukan?
ADVERTISEMENT