Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat sedang melakukan diet, sebagian besar orang pasti akan mengurangi konsumsi karbohidrat. Ya, karbohidrat memang disebut-sebut sebagai faktor terbesar yang dapat menimbulkan kenaikan berat badan.
ADVERTISEMENT
Selain nasi, bahan pangan berkarbohidrat lainnya yang dihindari para pelaku diet adalah pasta. Makanan dari Italia ini kerap dianggap menjadi salah satu penyebab gagalnya diet.
Namun ternyata, sebuah studi di Kanada baru-baru ini menyebutkan bahwa pasta dapat dikonsumsi sebagai makanan diet dan mampu menurunkan berat badan. Menurut jurnal yang dipublikasikan BMJ Open , kandungan indeks glikemik pada pasta sangat rendah, sehingga penyerapannya jauh lebih lambat dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya seperti roti ataupun nasi.
Dalam penelitian tersebut, para partisipan mengkonsumsi pasta sebanyak tiga porsi dalam setiap minggu yang disertai dengan diet glikemik. Hasilnya, mereka berhasil menurunkan berat badan setelah 12 minggu walau hanya dalam jumlah yang sedikit, yakni sebesar 0,5 kilogram.
Dr. John Sievenpiper selaku peneliti dalam studi tersebut mengungkapkan bahwa pasta tidak menyebabkan bertambahnya berat badan atau peningkatan lemak pada tubuh.
ADVERTISEMENT
“Pasta ternyata tidak menyebabkan efek kenaikan berat badan bila dikonsumsi dalam pola diet sehat, namun justru menbantu menurunkan berat badan. Mungkin nantinya pasta bisa dijadikan sebagai salah satu menu diet sehat.” ungkapnya seperti yang dikutip dari Metro.
Kendati demikian, porsi konsumsi pasta tetap harus diperhatikan. Konsumsi pasta untuk diet disarankan untuk disantap dalam porsi kecil dan tidak berlebihan, serta dengan menambahkan berbagai bahan pangan sehat lainnya.
“Masak satu cup pasta dengan campuran berbagai sayuran dan ikan untuk mendapatkan nutrisi yang maksimal.” ujar Julie Upton, ahli diet, kepada Women’sHealth.
Selain itu, meski tengah melakukan diet, namun asupan karbohidrat tetap diperlukan tubuh. Kekurangan karbohidrat justru akan menurunkan kadar gula darah yang justru dapat berujung pada konsumsi makanan berkalori tinggi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, konsumsi karbohidrat saat diet dapat dilakukan dengan cara mengatur porsi dan waktu makannya sehingga, nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap tersedia dan berat badan tetap terjaga.