Wajib Tahu, Ini 7 Fakta Unik Seputar Makanan

Fakta Unik Makanan (Foto: Thinkstock, pixabay)

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tanpa makanan, kamu mungkin tidak bisa melakukan berbagai kegiatan atau parahnya lagi tidak bisa bertahan hidup.

Jenis-jenis makanan pun berkembang tiap zaman. Perkembangan ini memang tidak bisa dihindari karena kebutuhan orang-orang modern yang ingin selalu mencoba hal-hal baru. Selain fakta tentang kelezatannya, ternyata masih ada beberapa fakta lain tentang makanan yang belum banyak diketahui orang. Seperti dikutip dari Tasty, berikut tujuh fakta unik tentang makanan:

1. Pisang termasuk kategori buah beri-berian

Pisang (Foto: Pixabay)

Banyak orang tidak menyadari kalau pisang sebenarnya masuk ke dalam kelompok beri-berian. Menurut salah satu profesor Ilmu Tanaman di Universitas Kalifornia, pisang masuk ke dalam kategori ini karena memiliki biji-biji yang sangat kecil di bagian tengahnya.

Menurutnya, jika buah-buahan memiliki sejumlah biji dan berkembang dari satu bunga yang memiliki satu indung telur, maka buah tersebut masuk ke dalam kelompok beri-berian.

2. Stroberi bukan termasuk keluarga beri-berian

Memetik stroberi langsung di kebun, Sembalun (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Jika pisang masuk ke dalam keluarga beri-berian, ternyata secara keilmuan botani stroberi bukanlah termasuk kategori beri-berian. Stroberi merupakan buah hasil turunan dari bunga tunggal dengan lebih dari satu indung telur yang membuatnya menjadi sekumpulan buah. Padahal, yang dimaksud dengan kelompok beri-berian adalah buah-buahan yang secara sederhana muncul dari satu bunga dengan satu indung telur.

3. Suku Maya menggunakan cokelat sebagai mata uang

Ilustrasi cokelat. (Foto: Thinkstock)

Menurut laporan di dalam jurnal 'Economic Anthropology', suku Maya pernah menggunakan cokelat sebagai mata uang. Masih dalam laporan yang sama, pada saat itu cokelat bisa ditukar dengan beberapa barang dan jasa. Cokelat yang masuk kategori sebagai alat pembayaran ini bukanlah camilan cokelat yang biasa kita makan, melainkan biji kakao yang digunakan untuk membuat panganan dan minuman.

Bahkan kabarnya, kekurangan cokelat bisa meruntuhkan kejatuhan dinasti legendaris pada saat itu.

4. Tiram masih hidup ketika kamu konsumsi

Ilustrasi tiram (Foto: pixabay.com)

Buat kamu yang suka mengonsumsi tiram, ternyata tiram yang kamu konsumsi mentah-mentah itu masih dalam keadaan hidup, lho.

Tapi ternyata, fakta itu lebih baik daripada kamu memakan tiram mentah dengan keadaan mati. Pasalnya, seperti dikutip dari The Huffington Post, tiram yang sudah mati bisa menjadi sarang bakteri yang bisa membuat kamu sakit jika memakannya.

5. Hawaiian Pizza ditemukan oleh seorang warga negara Kanada

Pizza Hawaiian (Foto: Thinkstock )

Jika kamu berpikir bahwa Hawaiian Pizza berasal dari Hawaii, kamu salah besar. Pasalnya, pizza ber-topping nanas ini ternyata dikreasikan dan ditemukan oleh seorang warga negara asal Kanada. Sam Panopoulos, sang penemu adalah seorang keturunan Yunani yang pindah ke Kanada pada usia 20 tahun. Di tahun 1962, ia kemudian berkreasi dengan menambahkan ham dan nanas sebagai topping pizza.

6. Cokelat putih sebenarnya bukan jenis cokelat

Cokelat putih baik untuk kesehatan tulang (Foto: thinkstock)

Masih banyak orang berpikir bahwa cokelat putih masuk ke dalam kategori atau jenis cokelat, padahal faktanya tidak demikian. Pasalnya, pada pembuatannya cokelat putih mengandung cocoa butter (mentega cocoa) dan tidak mengandung padatan cokelat. Dengan begitu, secara teknis cokelat putih tidak memenuhi syarat sebagai cokelat.

7. Pemerintah Amerika Serikat pernah melarang penjualan roti tawar iris

Potong roti. (Foto: Pixabay)

Pemerintah Amerika Serikat pernah melarang penjualan roti tawar iris selama beberapa bulan pada tahun 1943. Dikutip dari The Vintage News, keputusan itu diduga menjadi cara penghematan sumber daya yang menyusut selama perang, misalnya mengirit kertas minyak, baja, hingga gandum. Namun, larangan tersebut malah menimbulkan masalah lain sepert peningkatan harga roti.

Kebijakan itu tentu menuai protes dari kalangan ibu rumah tangga di Amerika Serikat. Sehingga pada 8 Maret 1943, larangan itu dicabut kembali.