Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Olahan berbahan ayam sudah banyak di Indonesia. Ada yang digoreng, dipepes, digulai, dipenyet, atau bahkan digeprek. Selain murah, daging ayam juga memiliki rasa gurih yang khas. Makanya daging ayam mudah dijadikan olahan apa saja.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja di Yogyakarta . Ayam geprek menjadi salah satu favorit warganya. Bahkan di Jalan Wulung Lor Papringan dijuluki sebagai kawasan ayam geprek. Namun di antara warung makan yang menyediakan ayam geprek, Bu Rum-lah pelopornya.
Hal ini diakui oleh Yanti menantunya. Saat ditemui kumparan pada Selasa (23/4) Yanti menceritakan asal mula hadirnya ayam geprek Bu Rum ini. "Awal idenya itu dari salah satu anak kost yang makan ke tempat Ibu, dia minta ayam digeprek. Lama-lama banyak yang minat terus dari jualan lotek beralih ke ayam geprek," kisahnya.
Berdiri sejak 2003 di kawasan kuliner dekat kampus, Yanti mengakui bahwa saat itu hanya Bu Rum yang berjualan ayam geprek di Yogyakarta . "Kalau di sini dulu kita doang. Sebelumnya sebelah-sebelah itu jualan tongseng. Ya, enggak apa-apa mbak kan rejeki sudah diatur, sekarang di sini jadi kawasan ayam geprek sederet ini," tambah perempuan berusia 35 tahun itu.
Keistimewaan Ayam Geprek Bu Rum ini terletak pada sambalnya. Terutama sambal bawang yang pedas. Sambalnya sederhana hanya berisi cabai, bawang putih, dan garam. Kepedasannya bisa disesuaikan dengan selera pembelinya. Bahkan kita juga bisa minta tambahan terasi atau tomat segar agar terasa lebih lezat.
ADVERTISEMENT
"Pedasnya selera yang minta. Tapi kalau cabainya lebih dari 10 buah kena charge. 15 cabai itu nambah seribu. Itu cuma kalau cabai lagi mahal saja," tutur menantu dari anak ketiga Bu Rum itu.
Untuk ayam gepreknya sendiri dibalut dengan tepung yang cukup tebal. Sehingga ketika digeprek akan ada remahan tepung renyah. Seporsi ayam geprek dengan nasi dihargai Rp 11 ribu. Selain renyah, daging ayamnya juga terasa gurih karena memang sudah direndam bumbu terlebih dahulu sebelum dibalur tepung terigu.
Jika suka, ayam gepreknya juga bisa dinikmati atau digeprek berbarengan dengan lauk pelengkap. Seperti telur dadar, tempe tepung, tempe garit (tempe goreng biasa), terong krispi, dan tahu goreng. Harganya beragam berkisar Rp 1.000 sampai Rp 3.000 saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga menu sayurannya. Ada sayur sup, oseng labu siam, serta sayur jipang. Jika ingin sedikit berkuah pilihlah sayur jipang. Sayur ini terdiri dari potongan labu siam dan wortel yang dimasak dengan kuah santan gurih dan sedikit manis.
Yanti mengungkapkan jika dalam sehari bisa menghabiskan 45-50 ekor ayam. Ayam Geprek Bu Rum ini meski sederhana namun disukai karena perpaduan daging ayam goreng tepungnya yang gurih dan renyah. Apalagi ditambah sambal bawang yang pedas dan segar, hmm begitu sedaaap!
Warung Makan Ayam Geprek Bu Rum sendiri sudah memiliki 5 cabang. Cabang lainnya berada di Jalan Pringgodani (Resto Mrican), Jalan Moses Gatotkaca No. C11, Jalan Lembah Baru Karangmalang, dan Jalan Perumnas No.30 Condong Catur.
ADVERTISEMENT
Selengkapnya tonton video ini, ya!
Warung Makan Ayam Geprek Bu Rum 1
Alamat: Jl. Wulung Lor Papringan Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.
Jam buka: 07.00 - 21.00 WIB.