5 Artis Indonesia yang Punya Penyakit Mental

15 April 2019 14:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deddy Corbuzier, Marshanda, Tora Sudiro Foto: Grafik: Sabryna Putri Muviola/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deddy Corbuzier, Marshanda, Tora Sudiro Foto: Grafik: Sabryna Putri Muviola/kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak artis Hollywood yang mengidap mental illness atau penyakit mental. Mulai dari Mariah Carey, Lady Gaga, hingga Demi Lovato pernah mengaku memiliki penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa artis Indonesia yang juga menderita mental illness. Beberapa di antaranya cukup parah. Berikut rangkuman kumparan.
Penyanyi Atiek CB saat konferensi pers jelang konser 40th Meretas Jejak di Energy Building SCBD. Foto: Ronny/Kumparan
Atiek CB akan menggelar konser di Jakarta setelah lama tinggal di Amerika Serikat bersama keluarganya. Penyanyi ternama era '90-an itu dahulu terkenal berkat kacamata hitam dan lagu 'Terserah Boy' yang merupakan soundtrack film 'Catatan Si Boy'.
Tidak banyak yang tahu, Atiek ternyata memiliki turunan penyakit mental dari sang nenek yang menderita skizofrenia. Skizofrenia sendiri merupakan penyakit mental yang menyebabkan penderitanya kerap berhalusinasi, delusi, dan sulit berkonsentrasi.
Atiek mengakui bahwa dirinya memiliki mood swing yang luar biasa parah, dan hal tersebut membuatnya tidak memiliki banyak teman. Mental illness Atiek juga diwarisi pada anak pertamanya yang mengidap bipolar disorder tipe satu.
ADVERTISEMENT
"Saya punya mood yang very crazy up and down-nya, dan itu turunan dari nenek saya dari bapak saya, ada schizophrenia. Dua anak saya, yang satu bipolar, yang kedua borderline personality disosder. Makanya, saya lebih senang menyendiri, makanya saya enggak punya teman. Kadang happy, kadang sedih, tapi banyakan sedihnya. Tapi, setelah saya senang nyanyi, jadi medium saya kalau lagi sedih. Itu membantu saya dalam kegelapan," kata Atiek saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Marshanda Foto: Munady Widjaja
Layaknya anak pertama dari Atiek CB, artis Marshanda juga menderita bipolar. Namun, penyakit Marshanda tergolong tidak terlalu parah karena ia baru menderita bipolar disorder tipe dua.
Marshanda didiagnosis mengidap bipolar pada 2009. Untuk mengingatkan Marshanda, ibundanya kerap mengirimkannya email yang berisikan informasi akan penyakit yang dideritanya itu.
ADVERTISEMENT
“Setiap ada email, aku hapus. Aku enggak pengin tahu, aku cuekin,” katanya saat dijumpai di acara 'Living Inside Bipolar Mind' yang digelar mahasiswa psikologi Universitas Atma di Jakarta pada 2016.
Bipolar membuat Marshanda menjadi hiperaktif dan energinya pun berlebihan. Namun, untuk bipolar disorder tipe dua, depresi yang diderita tidak terlalu parah.
Karena penyakitnya itu, Marshanda pun harus meminum obat-obatan tertentu yang diberikan oleh dokter. Obat itu bertujuan untuk mencegah Marshanda merasa depresi dengam cara meningkatkan serotonin (hormon yang mencegah depresi) dalam otak.
Dita Mey Chan Foto: Munady
Mey Chan terkenal sebagai rekan duet Maia Estianty di grup musik MAIA. Meski fisik perempuan bernama asli Dita Anggraeni itu terlihat normal, ia ternyata mengidap panic attack disorder.
ADVERTISEMENT
Mey Chan menjelaskan bahwa penyakit itu membuatnya kerap dilanda kepanikan dan ketakutan yang amat parah. Perasaan itu tak jarang membuatnya ingin pingsan.
Seperti Marshanda, Mey Chan juga selalu membawa obat untuk mengatasi penyakit panic attack disorder yang diderita.
Kini, ia sudah menerima keadaan dirinya sendiri. Malah menurut Mey Chan, penyakit panic attack disorder membuatnya selalu berpikir positif ketika dihadapkan pada masalah.
"Saya pertama kali kena disorder ini 8 tahun lalu dan saya tidak dalam kondisi stres ataupun ada masalah hidup. Ya, tiba-tiba kena saja tanpa alasan yang jelas dan sembuh total selama 5 tahun, kena lagi 2 tahun lalu. Dan pertama kalinya saya merasakan full blown level 10 panic attack yang rasanya terus terang, bikin trauma berkepanjangan. Saya selalu bawa obat di dompet karena datangnya si panic ini tidak lihat waktu, tidak lihat tempat. Rasanya kayak mau mati, istilah saya lebay pokoknya," jelas Mey Chan dalam salah satu foto yang ia unggah ke Instagramnya pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Deddy Corbuzier Foto: Munady
Deddy Corbuzier dahulu terkenal sebagai salah satu pesulap terbaik di Indonesia. Kini, ia pun menjelma menjadi seorang presenter dan YouTuber yang memiliki jutaan subscribers.
Dalam salah satu video di channel YouTube miliknya, Deddy sempat bercerita bahwa ia mengidap penyakit disleksia. Penyakit mental itu membuatnya sulit untuk belajar dan menghafal berbagai hal.
Penyakit disleksia yang diidap Deddy nyatanya juga menurun pada sang anak, Azkanio Nikola Corbuzier. Meski Azka mengidap disleksia, ia tetap bisa memiliki segudang prestasi yang patut dibanggakan.
"Saya lahir dengan disleksia. Saya sempat tidak naik kelas dua kali berturut-turut karena saya enggak ngerti apa yang guru saya ajarkan. Saya enggak bisa mengerti pembelajarannya, saya enggak bisa inget, jadi saya dianggap bodoh dan saya baru tahu saya mengalami disleksia," ucap Deddy melalui video yang diunggah ke akun YouTube-nya pada 2 Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Aktor Tora Sudiro saat hadir di konferensi pers launching poster film Rumput Tetangga di Jakarta Kamis (21/3). Foto: Ronny
Tora Sudiro sempat ditangkap oleh pihak berwajib karena diketahui menyimpan 30 butir dumolid tanpa resep dokter pada 2017. Kala itu, dia ditangkap bersama istribya, Mieke Amalia.
Tora mengaku menggunakan dumolid karena stres dan mengalami insomnia. Tora juga mengidap tourette syndrome, sebuah penyakit turunan yang menyerang saraf dan membuat sang penderita sering kali berkata-kata atau melakukan gerakan di luar kendali.
Kini, Tora sudah tidak lagi ditahan. Ia pun berusaha tidak menggunakan dumolid untuk meminimalisir penyakit yang dideritanya tersebut.
"Dia (terkena sindrom tourette) karena turunan," kata pengacara Tora Sudiro, Lydia Wongso, di Jakarta, mengenai hasil assessment Tora dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2017.
"Tora diperiksa di BNN. Hasilnya, Tora akan berbahaya kalau dibiarkan atau lama dibiarkan (tanpa direhabilitasi). Dia bisa down, jadi harus segera (ditangani)," sambungnya.
ADVERTISEMENT