5 Fakta Meninggalnya Ibunda Mikha Tambayong

5 Maret 2019 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mikha Tambayong. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Mikha Tambayong. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Suasana duka tengah menyelimuti keluarga aktris Mikha Tambayong. Ibu dari Mikha, Deva Sheila Tambayong, mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (3/3). Almarhumah meninggal dunia di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Mendiang Deva meninggal dunia dalam usia 51 tahun akibat penyakit autoimun. Jenazah dikebumikan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Selasa (5/3).
kumparan merangkum mengenai kepergian ibunda Mikha Tambayong. Berikut ulasannya.
1. Mikha Tambayong selalu menemani sang ibu saat dirawat
Kepergian sang ibu membuat Mikha Tambayong sangat terpukul. Sebagai anak satu-satunya, perempuan berusia 24 tahun ini memang sangat dekat dengan sang ibu. Selama almarhumah di rawat di rumah sakit Mikha selalu menemani.
Hal ini disampaikan oleh Harvey Malaiholo, paman Mikha, saat ditemui di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Hampir seluruh hari-harinya Mikha itu berada di rumah sakit. Sampai kegiatan-kegiatan yang harus dijalankan itu pun, Mikha harus jalan dari rumah sakit. Lalu pulang berkegiatan, Mikha kembali lagi ke rumah sakit," kenang Harvey.
ADVERTISEMENT
2. Kepergian sang ibu membuat Mikha Tambayong sangat terpukul
Mikha Tambayong di rumah duka, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/3). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Selalu menemani sang ibu membuat Mikha sangat terpukul atas kepergian mendiang Deva. Terlebih, almarhumah mengembuskan nafas terakhir ketika Mikha tidak ada di sampingnya.
Ya, pada Minggu (3/3), Mikha seharusnya tampil dalam acara Java Jazz Festival di Kemayoran bersama Harvey. Namun, ia batal tampil begitu mendapat informasi bahwa sang ibu meninggal dunia.
"Ibunya Mikha, mengembuskan napas terakhir, Mikha sedang bersiap-siap untuk menjalankan tugas bersama saya di Kemayoran, di Java Jazz Festival. Jadi itu mungkin yang membuat Mikha sangat sangat terpukul karena ibunya meninggalkannya pada saat dia tidak di sampingnya," kata Harvey Malaihollo.
3. Pihak keluarga sempat optimis ibunda Mikha bisa kembali sehat
Harvey Malaihollo di rumah duka Mikha Tambayong, Senin (4/3) Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Ibunda Mikha Tambayong menderita penyakit autoimun selama setahun belakangan. Pihak keluarga sempat optimistis almarhumah Deva bisa melewati masa kritis dan kembali sehat.
ADVERTISEMENT
Sebagai kakak dari almarhumah, Harvey Malaihollo mengatakan pihak keluarga kerap bertukar cerita dengan pasien yang menderita penyakit serupa. Mendengar cerita sesama penderita seakan membangkitkan harapan keluarga.
"Justru ada yang melewati masa lebih lagi sampai koma dan lain sebagainya. Jadi mendengar penjelasan mereka kami sedikit ada, bukan sedikit, kami merasa bahwa ada harapan. Asal dia bisa melewati masa krisis ini," kata Harvey.
Kendati demikian, manusia hanya bisa berdoa dan berusaha. Bagaimana ke depannya semua tergantung dari Yang Kuasa. Walau berat, pihak keluarga menerima kepergian almarhumah.
4. Akan dikuburkan satu liang lahat dengan kakek Mikha Tambayong
Suasana Duka di kediaman Mikha Tambayong. Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Jenazah Deva disemayamkan di rumah duka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ibadah pelepasan jenazah dilaksanakan di GPIB Bukit Moria, Pancoran, Selasa (5/3). Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemakaman di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Menurut Harvey Malaiholo, jenazah adiknya akan dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayah, yang sekaligus merupakan kakek Mikha.
"(Satu liang lahat) dengan ayah saya. Enggak tahu, ya, itu sebetulnya keinginan dari Mikha dan ayahnya, lalu juga ibu saya," ujar Harvey.
Pihak keluarga punya alasan tersendiri mengapa hendak melakukan itu. Menurut Harvey, mereka ingin agar mendiang Deva tak merasa sendirian.
"Sebetulnya adalah sesuatu yang enggak lazim, bukan enggak lazim. Artinya, orang yang sudah meninggalkan kita itu tinggal jasadnya saja, kan, sebetulnya. Rohnya enggak ada," jelasnya.
"Tapi, mengingat adik saya yang kecil sangat manja, selalu apa-apa minta ditolong. Jadi, ibu saya, Mikha, dan adik ipar saya, ayahnya Mikha, itu merasa kasihan dia kalau sendirian. Jadi, paling enggak, dia bisa ketemu ayah saya, bisa ada jagain dia di alam sana," kata penyanyi berusia 56 tahun itu.
ADVERTISEMENT
5. Dukungan rekan selebriti kepada Mikha Tambayong
Aaliya Massaid, Al Ghazali dan Marsha Aruan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/3). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Begitu mendengar kabar ibunda Mikha Tambayong meninggal dunia, para pelayat datang silih berganti ke rumah duka, termasuk dari kalangan selebriti. Misalnya saja, Al Ghazali, Marsha Aruan, Aaliyah Massaid, Chelsea Olivia, serta pasangan Jeje 'Govinda' dan Syahnaz, datang untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
Sebagai sahabat mereka turut merasakan duka mendalam. Menurut mereka sosok ibunda Mikha Tambayong merupakan orang yang baik dan tidak terpisahkan dengan putri semata wayangnya itu.
Mengetahui orang yang dicintai telah pergi, tentu menimbulkan kesedihan bagi Mikha. Namun, ia terlihat tegar menghadapi kenyataan itu.
"Mikha hebat banget, dia tegar banget, kuat banget pokoknya. Kayak udah feeling kali ya, dan kayak udah ikhlas gitu dianya. Jadi dia bilang, 'Sudahlah Chelsea, mama udah sembuh gitu, udah sehat.' Mikha hebat banget sih," ujar Chelsea Olivia.
ADVERTISEMENT