Ada 107 Film dari 23 Negara di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019

16 Oktober 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 Foto: Instagram @jaffjogja
zoom-in-whitePerbesar
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 Foto: Instagram @jaffjogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun ini, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2019 kembali digelar untuk yang ke-14 kalinya. Mengusung tema 'Revival', JAFF 2019 ingin coba merefleksikan dan mengangkat kembali kekayaan sejarah dan peradaban di Asia.
ADVERTISEMENT
"Identitas sinema di Asia mulai bangkit. Negara-negara Asia dahulu sempat dijajah dan secara otomatis, budaya Barat selalu jadi kiblat. Tapi, sekarang sinema Asia mulai terlihat kekuatannya. Terbukti dari banyak kemenangan di festival internasional," ungkap Ifa Ifansyah, Direktur Festival JAFF, saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Konferensi Pers JAFF 2019. Foto: Dok. Jogja-NETPAC Asia Film Festival
Karena itu pula, JAFF 2019 siap untuk menayangkan beragam film dari negara-negara Asia, selain Indonesia. Jumlah film dari negara-negara yang akan ditayangkan pun lebih banyak ketimbang tahun lalu.
"Tahun lalu, kami terima sekitar 500 submisi film. Tapi, tahun ini mencapai 745 film dan dari total 39 negara. Tapi, karena slot-nya terbatas, akhirnya kita pilih 107 film dari 20 negara Asia dan 3 dari USA, Georgia, dan Australia," kata Reza Fahri, Program Director JAFF 2019, di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Reza memastikan, 107 film tersebut memiliki keunikan masing-masing. Sebab, proses kurasi dilakukan dengan sangat ketat oleh dewan yang datang dari lintas disiplin.
"Selain saya, proses kurasi film yang akan tayang di JAFF 2019 itu dibantu juga oleh orang-orang yang punya kapasitas baik dalam memilih film. Ada yang berprofesi sebagai programmer film, ada juga akademisi, dan ahli ilmu filsafat," ujarnya.
Hingga saat ini, JAFF 2019 memang belum mengumumkan 107 film tersebut. Namun, Reza mau memberi tahu beberapa di antaranya.
Konferensi Pers JAFF 2019. Foto: Dok. Jogja-NETPAC Asia Film Festival
"Sebagai opening, JAFF 2019 akan menayangkan 'Abracadabra' karya Faozan Rizal. Ada juga 'Motel Acacia' dari Filipina, 'Last Night I Saw You Smiling' dari Kamboja, dan yang paling unik adalah 'Open Doors', film pendek dari Bhutan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ifa pun menceritakan bahwa kemungkinan besar tidak semua film yang tayang di JAFF 2019 memiliki kualitas baik. Namun, Ada beberapa hal, selain kualitas, yang menjadi faktor penilaian para kurator JAFF 2019.
Konferensi pers JAFF 2019. Foto: Alexander Vito/kumparan
"Kita ada film dari Kyrgyztan dan Bhutan. Mungkin film-film itu kualitasnya bisa dikatakan jelek. Tapi, ini 'kan sejarah, karena, belum tentu orang Indonesia bisa menonton film-film itu di lain kesempatan. Saya rasa menyaksikan film dari negara yang jarang kita jamah itu menarik," ujar Ifa.
Rencananya, JAFF 2019 akan digelar pada 19-23 November mendatang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, JAFF kali ini akan digelar di satu tempat saja, yakni Empire XXI, Yogyakarta.