'Angel Has Fallen', Upaya Gerard Buttler Bebas dari Fitnah
PerbesarADVERTISEMENT
Film ketiga dari series ‘Fallen’, ‘Angel Has Fallen’ sudah bisa disaksikan di bioskop Tanah Air, mulai hari ini, Rabu (21/8). Sutradara Ric Roman Waugh mendapat kesempatan untuk menggarap film ini.
ADVERTISEMENT
Gerard Butler yang berperan sebagai Mike Banning, salah satu pasukan pengamanan presiden (paspampres), dan Morgan Freeman yang memerankan sosok Allan Trumbull, Presiden Amerika Serikat menjadi pemeran utama di film ini.
Di dua film sebelumnya, ‘Olympus Has Fallen’ (2013), dan ‘London Has Fallen’ (2016), Leah Banning, istri Mike diperankan oleh Radha Mitchell. Sedangkan di film ini, Piper Perabo lah memerankan sosok tersebut.
Selain itu, ada juga karakter baru di film ini. Mereka adalah Danny Huston sebagai Wade Jennings, Nick Nolte sebagai Clay Banning, Jada Pinkett Smith sebagai Helen Thompson, Lance Reddick sebagai David Gentry, dan Tim Blake Nelson sebagai Kirby.
Sejak awal film dimulai, penonton sudah disuguhkan dengan aksi pertempuran, yang dikemas secara apik dan berhasil membuat penonton terpaku.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, Allan Trumbull pergi memancing ke danau sambil ditemani oleh para paspampres, termasuk Mike Banning. Tak lama setelah itu, terjadi serangan udara dengan menggunakan drone.
Serangan tersebut meluluhlantakkan area itu dan membuat seluruh paspampres tewas, kecuali Mike. Untungnya, Allan berhasil diselamatkan dari kejadian nahas tersebut. Keduanya pun langsung dibawa ke rumah sakit. Saat itu, presiden dalam keadaan koma.
Setelah Mike sadar, Helen Thompson dari FBI, menyampaikan bahwa Mike diduga telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap sang presiden. Mereka berhasil mengumpulkan bukti-bukti kuat yang mengarah kepada dirinya, atas insiden tersebut.
Mendengar itu, Mike membantahnya dan mengatakan jika dirinya telah difitnah. Namun, dia tetap harus menjalankan prosedur yang berlaku, dengan dibawa keluar dari rumah sakit untuk diamankan oleh pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
Saat dalam perjalanan, terjadi serangan terhadap polisi. Kemudian, ada komplotan yang menculik Mike. Setelah Mike berhasil diculik dan dimasukkan ke dalam mobil, dia bertarung dengan para penculik dan berhasil meloloskan diri.
Mike pun mencari cara untuk membersihkan namanya dari segala tuduhan. Selama itu, Mike menjadi incaran polisi dan komplotan.
Dia mencari tempat yang bisa digunakan untuk singgah dan beristirahat. Tiba lah Mike di sebuah rumah yang berada dalam hutan. Ternyata, itu adalah rumah ayahnya, Clay Banning.
Keberadaan Mike terendus oleh komplotan yang mengincarnya. Mereka menghampiri Mike ke tempat tersebut. Saat Mike dan Clay berusaha untuk menghindari para komplotan, penonton disuguhkan dengan aksi yang menakjubkan.
Masih di situasi tersebut, meski dalam suasana yang tegang, Ric menyisipkan unsur komedi dalam percakapan antara Mike dan Clay, yang berhasil menghadirkan gelak tawa penonton.
ADVERTISEMENT
Setelah mencari tahu siapa yang menjebak Mike dan menjadi dalang di balik semua ini, akhirnya Mike menemukan jawabannya dan langsung menyusun strategi untuk mengungkap kebenaran.
Di film ini, Mike digambarkan sebagai sosok yang cerdas, tangguh, dan loyal terhadap presiden. Padahal, dia memiliki masalah tersendiri dalam dirinya. Kemampuan akting Butler pun patut diacungi jempol, karena berhasil memerankan karakternya secara baik.
Selain menyuguhkan aksi laga yang menegangkan, cerita film ini dikemas secara baik. Hubungan yang terjalin antara Mike dengan Clay, keluarga, rekan kerja, dan sahabatnya mampu menyentuh hati dan membuat haru sebagian penonton.
Hanya saja, penonton dibuat terlalu mudah untuk menebak dengan tepat, siapa orang yang menjadi dalang di balik teror yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Selama 121 menit menonton film yang didistribusi oleh Lionsgate ini, penonton ikut dibuat merasa tegang dan larut dalam cerita.
Apabila belum menonton dua film sebelumnya, jangan khawatir, karena kamu tetap bisa menikmati film ini.