Ari Lasso vs Armand Maulana, Vokalis Band yang Populer di Era 90-an

22 Oktober 2018 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ari Lasso vs Armand Maulana (Foto: Foto: Munady/kumparan, Infografik: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ari Lasso vs Armand Maulana (Foto: Foto: Munady/kumparan, Infografik: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ari Lasso dan Armand Maulana merupakan dua penyanyi yang sudah terbukti sukses menaklukkan industri musik Indonesia. Sejak era '90-an hingga saat ini, mereka mampu menjadi idola bagi banyak generasi.
ADVERTISEMENT
Di usia masing-masing yang telah mencapai 45 tahun dan 47 tahun, Ari dan Armand telah menorehkan berbagai prestasi. Lantas, siapa yang lebih hebat diantara Ari Lasso dan Armand Maulana?
1. Awal karier
Ari Lasso merupakan penyanyi asal Surabaya yang sudah mencintai dunia musik sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jago bernyanyi rock, Ari didaulat oleh Wawan Juniarso dan Piyu untuk menjadi vokalis Outsider Band ketika bersama-sama bersekolah di SMA Negeri 2 Surabaya.
Sebelum dipertemukan dengan Ahmad Dhani dan kawan-kawan yang pada akhirnya membentuk Dewa 19, Ari sempat memperkuat grup musik hard rock bernama Lost Angels Band yang lantas berganti nama menjadi Boomerang.
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Ketika duduk di bangku kelas tiga SMA, Ari baru bergabung dengan grup musik fusion jazz bernama Down Beat. Suara rock Ari akhirnya membuat Dhani mengubah konsep musik Down Beat dan mengganti namanya menjadi Dewa 19.
ADVERTISEMENT
Layaknya Ari, Armand Maulana juga sudah mencintai dunia musik sejak SD. Ia bahkan sudah tercatat sebagai salah satu anggota Genesis Fans Club. Selain itu, ia juga tergabung dalam kelompok teater musikal di sekolah dasarnya.
Ketika mengenyam pendidikan di SMAN 5 Bandung, Armand menjadi salah satu anggota vokal grup sekolah. Suara Armand kian terasah hingga akhirnya dipercaya untuk menjadi frontman di grup musik bernama Next Band pada 1990.
Jelang membentuk Gigi, Armand pernah satu kali didaulat untuk menggantikan posisi Edwin yang tengah sakit di grup vokal yang cukup ternama di era '90-an, Trio Libels.
Armand Maulana  (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Armand Maulana (Foto: Munady Widjaja)
2. Dewa 19 vs Gigi
Dhani membentuk Dewa 19 ketika sudah menemukan formasi yang tepat dengan mengajak Ari sebagai vokalis, Andra sebagai gitaris, Erwin sebagai pemain bas gitar, dan Wawan sebagai drummer.
ADVERTISEMENT
Hendak merampungkan album pertama, Dhani bertandang ke Jakarta menemui Jan Djuhana produser musik KLa Project, dan menandatangani kontrak dengan Aquarius Records pada 1991.
Album self-titled Dewa 19 diluncurkan para 1991 dan di luar dugaan album tersebut meledak di pasaran. Suara Ari yang ikonik, berpadu dengan kecerdasan bermusik Dhani membawa Dewa 19 sukses menyabet 2 penghargaan di BASF Awards 1993, kategori ‘Pendatang Baru Terbaik’ dan ‘Album Terlaris’.
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Pada 1995, Dewa merilis album bertajuk ‘Terbaik Terbaik’ dengan Wong Aksan yang bergabung menggantikan Wawan di posisi drum. Album tersebut memiliki konsep pencampuran pop rock dan unsur jazz, folk, funk serta ballad.
Lagi-lagi, Dewa 19 memboyong piala di penghargaan BASF Awards dalam kategori ‘Grup Musik Rock Terbaik’, ‘Grup/Duo Rekaman Terbaik’, dan ‘Tata Musik Rekaman Terbaik’.
ADVERTISEMENT
Ajang penganugerahan Video Musik Indonesia juga memberi penghargaan pada video klip single ‘Cukup Siti Nurbaya’ sebagai ‘Video Klip Terbaik’.
‘Pandawa Lima’ merupakan album terakhir Ari Lasso di Dewa 19 sebelum akhirnya hengkang karena ketergantungan narkoba. Meski saat itu Ari sudah dalam kondisi yang tidak sehat ia mampu membawa Dewa 19 memenangkan lima penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 1997, ‘Lagu Alternatif Terbaik’, ‘Lagu Terbaik Umum’, ‘Duo/Grup Alternatif Terbaik’, ‘Album Rhythm & Blues Terbaik’, dan ‘Sampul Album Terbaik’.
Gigi resmi terbentuk pada 22 Maret 1994 dengan personel awal Armand Maulana sebagai vokalis, Thomas Ramdhan sebagai bassis, Dewa Budjana sebagai gitaris, Ronald Fristianto sebagai drummer, dan Baron Arafat sebagai gitaris. Tidak berlama-lama, Armand langsung tancap gas dan merampungkan album pertama Gigi yang bertajuk ‘Angan’.
ADVERTISEMENT
Gigi kala itu, menjadi grup musik pertama yang menggabungkan musik pop rock dengan funk dan sedikit unsur jazz. Namun, musik Gigi kurang diminati masyarakat dan mereka pun gagal mendulang sukses dari album ‘Angan’.
Selain musik, album ‘Angan’ juga gagal laris di pasaran karena Gigi belum memiliki manajemen band yang baik. Pada 1995, Armand kemudian menggagas terbentuknya Gigi Management serta merilis album kedua bertajuk ‘Dunia’.
Akhirnya, kesuksesan yang didamba pun tiba. Mengandalkan hit single berjudul ‘Janji’, Gigi sukses didaulat sebagai ‘Kelompok Musik Terbaik’ oleh BASF 1995.
GIGI Band. (Foto: Instagram @gigibandofficial)
zoom-in-whitePerbesar
GIGI Band. (Foto: Instagram @gigibandofficial)
Album ‘Dunia’ memang sukses membuat Gigi kian tersohor di industri musik Indonesia, namun Baron sang gitaris justru hengkang meninggalkan Armand dan Budjana, bersama Ronald yang sudah kurang berminat menjalani karier dengan Gigi dan Thomas yang kala itu menjadi pecandu narkoba.
ADVERTISEMENT
Di balik semua masalah yang menimpa, Armand dan Budjana berhasil menjaga keutuhan Gigi hingga saat ini. Gigi telah memiliki total 13 album dan formasinya pun saat ini sudah solid dengan Armand sebagai vokalis, Budjana sebagai gitaris, Thomas sebagai pemain bas gitar, dan Hendy sebagai drummer.
3. Narkoba hampir menghancurkan karier
Sejak mmenggarap album ‘Terbaik Terbaik’, para personel Dewa 19, termasuk Ahmad Dhani, telah mengenal narkoba jenis putaw. Meski Dhani kala itu berhasil lepas dari kecanduan, Ari Lasso dan Erwin Prasetya gagal dan terus menjadi penikmat putaw.
Pada 1998, hasrat Ari dan Erwin untuk memakai narkoba kian tak terbendung. Aktivitas Dewa 19 berantakan, tawaran manggung terpaksa ditolak dan dibatalkan, dan album pun kian sulit untuk digarap.
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reuni Dewa 19 dengan Once Mekel dan Ari Lasso di Synchronize Fest 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Erwin lalu mencoba masuk panti rehabilitasi dan pesantren untuk menyembuhkan kecanduannya pada narkoba, sedangkan Ari kian memburuk dan Dhani pun terpaksa mengeluarkannya dari Dewa 19 pada 1999.
ADVERTISEMENT
Ari lantas berusaha pula untuk sembuh dari ketergantungan narkoba. Namun, 13 kali rehabilitasi tidak menyembuhkannya dan bahkan ia sempat stres berat hingga memutuskan ingin menghabisi nyawanya sendiri pada 1995.
Dikeluarkan dari Dewa 19 membuat hidup Ari kian hancur. Ekonominya berantakan dan Ari tak jarang harus menggunakan bis kota untuk bepergian.
Pada tahun 2000, Ari akhirnya benar-benar lepas dari narkoba dan merampungkan album solo bertajuk ‘Sendiri Dulu’. Sejak saat itu, karier Ari sebagai solois terus melejit hingga hari ini.
Armand Maulana memang tidak pernah menjadi pecandu narkoba. Namun, ia pernah terkena imbas narkoba dari sang pemain bas gitar, Thomas Ramdhan.
Setelah album ‘Dunia’ melejit, para personel Gigi seolah larut dalam kelamnya dunia hiburan dan narkoba. Thomas menjadi personel Gigi yang menjadi pecandu putaw sejak 1995.
ADVERTISEMENT
Satu tahun berjalan, kecanduan Thomas semakin parah. Waktu bermusik Thomas kalah dengan waktunya menggunakan narkoba. Pada 1996, Thomas akhirnya memutuskan hengkang bersama Ronald yang saat itu juga sudah enggan berkarier bersama Gigi.
Armand dan Budjana jadi dua personel yang harus mampu mempertahankan Gigi ditengah suasana yang sudah tidak kondusif. Pada 1997, Gigi mengeluarkan album ‘2x2’ berkolaborasi dengan menggandeng sejumlah musisi kondang lokal dan dunia, termasuk Billy Sheehan (Mr. Big) dan Indra Lesmana.
Album ‘2x2’ terlalu berat untuk telinga masyarakat Indonesia kala itu dan akhirnya gagal laku dipasaran. Armand putar otak dan mulai menginisiasi tur 100 kota demi mencari pundi-pundi uang.
Armand Maulana. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Armand Maulana. (Foto: Dok. Munady Widjaja)
Untung saja Thomas berhasil sembuh dari narkoba pada 1999 dan Budhy Haryono masih mau membantu Gigi bermain drum. Album ‘Baik’ (1999) berhasil dirampungkan dengan manis dan popularitas Gigi pun kembali pulih.
ADVERTISEMENT
4. Karier solo
Pada 2001, Ari memulai perjalanannya sebagai penyanyi solo dengan album ‘Sendiri Dulu’. Berbagai single di album tersebut melejit di pasaran dan kualitas Ari sebagai solois pun semakin diperhitungkan.
Hingga saat ini, Ari telah memiliki total enam album solo dengan banyak hit single, seperti ‘Hampa’, ‘Misteri Ilahi’, dan ‘Aku dan Dirimu’. Ia pun sering kali menggelar tur di berbagai kota dan memiliki fanbase yang cukup kuat.
Konser Ari Lasso (Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
zoom-in-whitePerbesar
Konser Ari Lasso (Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Selama menjadi solois, Ari tetap berkontribusi jika Dewa 19 menggelar konser reuni. Selain itu, ia juga dipercaya untuk menjadi juri di ajang pencarian bakat, Indonesian Idol.
Berbeda dari Ari yang tak lagi memiliki band tetap, hingga saat ini Armand Maulana masih sebagai vokalis Gigi. Namun, ia sering kali menelurkan single solo disela-sela kesibukannya bersama Gigi.
ADVERTISEMENT
Pada 2014, Armand menelurkan single ‘Seperti Legenda’ berkolaborasi dengan sang istri Dewi Gita. Pada 2016, dua single solo ‘Hanya Engkau Yang Bisa’ dan ‘Sebelah Mata’ turut rilis dipasaran.
Tahun ini, Armand merilis dua single solo ‘Terluka’ dan ‘Sudah’. Selain itu, ia juga didaulat untuk menjadi juri di Indonesia Idol bersama Ari Lasso.