Ariyo Wahab Ingin 'The Dance Company' Difilmkan

5 September 2019 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Dance Company. Foto: Instagram/@ariyowahab
zoom-in-whitePerbesar
The Dance Company. Foto: Instagram/@ariyowahab
ADVERTISEMENT
Ariyo Wahab aktif dalam bermusik dan main film. Di dunia tarik suara, dia tergabung dalam band ‘The Dance Company’.
ADVERTISEMENT
Ariyo mempunyai keinginan agar ada film yang mengangkat kisah mengenai grup musiknya tersebut. Pria berumur 45 tahun ini mengatakan bahwa mereka sudah memiliki ide ceritanya.
Hanya saja, mereka belum menemukan orang yang mau bekerja sama untuk memproduksi film tersebut.
“Kita sudah niat banget dari dulu (bikin film), karena The Dance Company ini bukan hanya grup band, ini sebuah produksi yang bisa ke mana-mana saja,” kata Ariyo saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Selain Ariyo, anggota The Dance Company terdiri dari Pongki Barata, Nugie, dan Ibrahim Imran atau Baim. Menurutnya, setiap personel tidak hanya mahir bermusik, tapi juga bidang lainnya, seperti main film hingga menjadi bintang iklan.
ADVERTISEMENT
Apabila The Dance Company dijadikan film, pria kelahiran Jakarta ini ingin pemerannya adalah personel band mereka sendiri.
“Tapi, kita rencananya terlepas dari musik filmnya. Orang berekspektasi, 'The Dance Company filmnya musik,’ enggak. Mungkin musiknya ada, tapi temanya bisa identik dengan kita yang selama ini orang apalah segala macam,” ucap Ariyo.
Pemain film ‘Love For Sale 2’ ini menilai, Andibachtiar Yusuf cocok untuk menjadi sutradara film mereka. Pertimbangannya, kata Ariyo, Andibachtiar juga anak band di tahun 90-an.
Ariyo Wahab persiapan Java Jazz. Foto: Munady Widjaja/kumparan
“Kita pengin angkat sih, bahwa kehidupan musik kita dulu nilainya bobotnya seperti itu, kalau kita sekarang lihat kan semua instan. Itu bahaya ketika instan, proses hilang,” beber Ariyo.
“Kita dulu buat lagu bisa berantem-berantem, tonjok-tonjokan, akhirnya bisa jadi lagu. Kalau sekarang, ‘Oke, bisa kita kirim email,’ enggak tatap muka. Itu yang nilai dari karyanya sendiri akan beda,” imbuh Ariyo Wahab.
ADVERTISEMENT