Cerita Maxime Bouttier Dibully Teman Satu Sekolah

28 Maret 2018 7:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maxime Bouttier. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Maxime Bouttier. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Aktor Maxime Bouttier ternyata pernah merasakan pengalaman tidak menyenangkan ketika duduk di bangku SMP di Prancis. Kala itu, ia kerap menjadi sasaran bully.
ADVERTISEMENT
“Jadi aku sempet dibully, bukan karena aku beda jadi aku dibully, itu karena jadi target mereka aja yang gampang mereka bully,” kata Maxime ketika ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (27/3).
Tindakan bullying itu dirasakan oleh Maxime selama empat bulan. Hingga pada akhirnya, ia berani untuk bangkit dan melawan.
“Ya, aku sih enggak ada niat ganti sekolah, ya. Terima apa adanya, ya. Suatu hari bisa aku hadapi, aku jadi berani,” tutur Maxime.
Pria berusia 24 tahun ini menyatakan bahwa dirinya menerima tindakan bully dalam bentuk verbal. Meski sudah tak ingat kalimat yang dilontarkan padanya saat itu, ia mengaku tidak nyaman dengan tindakan tersebut. “Mereka lebih ke ngatain sih, kayak gosip-gosipin," ujar Maxime.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Maxime mengaku sudah memaafkan pelaku bullying kepadanya. Bahkan, ia kini sudah berteman dengan mereka.
“Ya, itu sudah dulu banget dan akhirnya aku sudah temenan sih sama mereka,” ungkap Maxime.
Maxime duet dengan Mawar (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Maxime duet dengan Mawar (Foto: Munady Widjaja)
Film terbaru yang dibintangi oleh Maxime, yakni 'Serendipity' juga mengangkat tentang bullying. Film yang diangkat dari novel karangan Erisca Febriani itu, disutradarai oleh Indra Gunawan.
“Ceritanya saya suka. Enggak sekadar romance anak SMA saja, tapi tentang bulllying juga. Kami sepakat enggak sekadar bikin cerita cinta anak SMA, tapi harus ada pesan yang disampaikan,” kata Indra.
Dalam proses pembuatan skenario, Indra memposisikan diri untuk memberikan yang terbaik bagi pembaca novel. Sehingga, apa yang masuk ke dalam film nantinya sesuai dengan ekspektasi pembaca.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya bikin film sesuai novel, saya tuh mau ngemong pembaca, tapi saya tekanin enggak semuanya full di novel bisa dimasukan ke film,” ucap Indra.