Cerita Prisia Nasution Mudik ke Malaysia

24 Juni 2018 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prisia Nasution (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Prisia Nasution (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artis peran Prisia Nasution telah resmi dipersunting oleh aktor berkebangsaan Malaysia bernama Iedil Putra pada 1 Juni 2016 lalu. Sejak itu, wanita berusia 34 tahun tersebut jadi sering bolak-balik ke Indonesia dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Saat libur Lebaran tiba, ia memutuskan untuk mudik ke kampung halaman sang suami. Ini merupakan pengalaman ke-2 bagi wanita berdarah Batak tersebut. Sama seperti di Indonesia, ternyata ia juga merasakan macet saat berada di Negeri Jiran itu.
"Sebelum-sebelumnya enggak pernah mudik, kan. Maksudnya, selama di Indonesia enggak pernah mudik. Semua keluarga di Jakarta, akhirnya ngerasain macet, sih (di Malaysia)," ungkapnya ketika ditemui di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat.
Iedil menemani Prisia ke premier film Interchange (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Iedil menemani Prisia ke premier film Interchange (Foto: Munady Widjaja)
Bintang film 'Sokola Rimba' ini kemudian bercerita mengenai bagaimana tradisi mudik di Malaysia yang ternyata tidak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan di Tanah Air.
"Budayanya hampir sama, kalau tradisi keluargaku kan sungkeman, jadi ya, kemarin pergi ke (rumah) Ibu dan sowan ke keluarga sana," kata wanita yang kerap disapa Phia ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tradisi, jenis makanan yang disajikan saat Lebaran juga terbilang cukup mirip. Selama lebih dari satu minggu berada di Malaysia, pembawa acara 'Lensa Olahraga' ini mengaku sering makan hingga membuat berat badannya naik.
"Makan mululah, namanya Lebaran semua pasti pada naik beratnya. Kalau nimbang sih, naik, cuma ya, sudah untung enggak kelihatan," kata Prisia.
"Di sana (Malaysia), makanannya bersantan. Kayaknya hampir semua negara di Asia Tenggara semua bersantan, deh. Di sana sama, ada rendang, lemang, masih mirip," imbuhnya.
Jika perayaan Lebaran di Indonesia identik dengan pembagian THR untuk anak-anak kecil, lantas apakah di Malaysia juga ada tradisi serupa?
"Ada, cuma kalau mereka dimasukkan ke amplop, kasih ke anak-anaknya. Kalau kita kan enggak, langsung dikasih duitnya. Makanya anak-anak zaman sekarang ngelihatnya warna, kan. Kalau di sana dimasukkan ke amplop, jadi lebih sopan," tutup pemain film 'Sang Penari' ini.
ADVERTISEMENT