Ditto dan Ayudia Bing Slamet Buka Jasa Wedding Organizer

30 September 2018 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dito dan Ayudia Bing Slamet. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Dito dan Ayudia Bing Slamet. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak hanya sebagai suami-istri, pasangan Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradana Budiarto alias Ditto, rupanya juga kompak sebagai rekan bisnis. Satu lagi lini bisnis yang mereka jalankan kini adalah jasa Wedding Organizer (WO).
ADVERTISEMENT
Ditto mengatakan bahwa dia dan istrinya sudah menjalankan bisnis tersebut sejak tiga tahun lalu. Namun, keduanya baru merilis bisnis tersebut di tahun ini.
“Karena memang kita merasa baru siap di tahun ke-3 ini,” kata Ditto ketika ditemui di kawasan Patiunus, Jakarta Selatan, Minggu (30/9).
Dengan bisnis tersebut, mereka berharap dapat membantu orang-orang yang mendapat jasa WO yang murah dan berkualitas. Apalagi, pasangan yang menikah pada tahun 2015 ini sempat kesulitan mencari jasa WO ketika mereka menikah.
“Karena gue melihat, ketika gue sama Ayu tuh gue kesulitan untuk cari WO. Mahal-lah, terus kayak bingung gitu cari siapa yang mau ngurusin pernikahan,” ungkapnya.
Sebelumnya, mereka memang sudah menjalani jasa Event Organizer (EO) sehingga mereka semakin yakin untuk dapat melebarkan lini bisnis mereka ke bidang WO. Dalam menjalankan bisnisnya tersebut, saat ini mereka bekerja sama dengan beberapa vendor yang mampu memenuhi kebutuhan klien.
ADVERTISEMENT
“Jadi, pelan-pelan kita cari vendor satu-satu, bagi-bagi rezekilah buat yang lain,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ayudia mengaku bahwa mereka sangat suka menjalani bisnis semacam ini. Sebab sejak SMA, keduanya memang kerap menjadi panitia penyelenggara untuk acara-acara sekolah.
“Umur kita memang era temen-temen sudah nikah, jadi seneng banget bisa bantu memenuhi kebutuhan temen-temen dari pesta pernikahan,” ucapnya.
Tak hanya sebagai konseptor, dalam jasa WO tersebut, pasangan ini juga mampu menjadi teman diskusi bagi klien mereka. Sehingga sebisa mungkin mereka akan merealisasikan keinginan klien dalam pernikahannya kelak.
“Kalau misalnya gini kan kita dengerin klien saja, mereka juga punya dream wedding-nya sendri, jadi kalau wedding, kita hanya mendengarkan dan merealisasikan,” tutup Ayudia.
ADVERTISEMENT