Film 'Pesantren' di Docs By The Sea Dapat Donor dari Kedubes Denmark

31 Agustus 2017 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Boarding School pitching  di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Boarding School pitching di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proyek film dokumenter berjudul 'Boarding School' atau 'Pesantren' garapan sutradara Shalahuddin Siregar, berhasil mendapat pendanaan dari Kedutaan Besar Denmark usai mengikuti pitching di Forum Dokumenter Docs By The Sea. Total dana yang dikucurkan adalah senilai 68.000 Danish Krone atau sekitar Rp 145 juta.
ADVERTISEMENT
Pendanaan yang diberikan untuk film ini merupakan contoh tercapainya tujuan Docs By The Sea, yaitu membuka peluang agar para sineas dokumenter di Asia Tenggara khususnya di Indonesia bisa mendapatkan akses yang lebih mudah, baik itu jejaring ataupun pendanaan.
"Kedubes Denmark mengatakan akan memberi dukungan untuk salah satu proyek film dokumenter Boarding School. Dewi Suciati salah satu perwakilan Kedubes Denmark di pitching Forum Docs By The Sea mengatakan proyek film Boarding School akan menerima bantuan dana sebesar 68.000 Danish Krone," kata Direktur Program In-Docs Amelia Hapsari kepada wartawan di acara Docs By The Sea, Nusa Dua, Bali, Rabu (30/8).
Forum Dokumenter Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Forum Dokumenter Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Fi mulai diproduksi April hingga Mei 2017 dan akan dilanjutkan pada November 2017. Rencananya film ini rampung Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Ide awal pembuatan film ini muncul saat Shalahuddin membuat film dokumenter sebelumnya yakni tentang kisah seorang anak petani yang berusia 12 tahun. Dia diterima di SMP Negeri namun tidak diambil karena orang tuanya tidak memiliki biaya untuk membayar seragam dan uang lain-lain sebesar Rp 800 ribu.
"Akhirnya orang tuanya memutuskan untuk mengirim dia ke pesantren karena biayanya kecil. Ketika film itu dirilis banyak komentar negatif tentang pesantren, dianggap kalau masuk pesantren nanti bisa jadi teroris. Ide awalnya dari situ," kata Shalahuddin.
Mengambil latar belakang pesantren NU, Shalahuddin ingin mengangkat kisah para santri di pesantren, bagaimana mereka dididik dan apa yang mereka pelajari di sana. Hasilnya ternyata para santri itu bukan hanya belajar soal ilmu agama. Mereka juga berdiskusi soal masalah yang sedang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Aku dapatkan apa yang diajarin di dalamnya itu sangat luwes dan kontemporer. Kehidupan sehari-hari itu dibahas, bagaimana Islam melihat apa yang terjadi sekarang. Pesantren itu kreatif dan mereka terbiasa berdiskusi dan mendengarkan pendapat orang lain," ujarnya.
Sutradara Boading School, Shalahuddin Siregar (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara Boading School, Shalahuddin Siregar (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Docs By The Sea merupakan forum dokumenter internasional yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan In-Docs. Para pembuat film dokumenter di kawasan Asia Tenggara dipertemukan dengan lebih dari 30 decision maker dari lembang-lembaga internasional dan pemegang kunci film dokumenter dari 16 negara.
Pitching forum Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pitching forum Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Puncak acara forum dokumenter internasional, Docs By The Sea, dilaksanakan Selasa hingga Rabu tanggal 29-30 Agustus 2017 di Nusa Dua, Bali. Di acara ini sebanyak 30 proyek film dokumenter dipresentasikan di depan para stakeholder industri perfilman internasional.
ADVERTISEMENT
Beberapa proyek film yang dipresentasi langsung mendapat respons. Ada yang diundang untuk mengikuti picthing film dokumenter di Docs Port Incheon di Korea Selatan, bulan November mendatang. Ada yang mendapat pendanaan dan mendapat co-producer dari Eropa.