Film 'Silariang' Angkat Cerita dari Perspektif Pelaku Kawin Lari

2 Desember 2017 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui (Foto: Youtube irhammer TV)
zoom-in-whitePerbesar
Film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui (Foto: Youtube irhammer TV)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film yang mengangkat adat budaya suku Bugis Makassar berjudul 'Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui', akan segera dapat disaksikan oleh para penonton yang mungkin sudah tidak sabar menantikannya. Film ini berkisah tentang sepasang kekasih dari suku Bugis yang memilih untuk kawin lari, setelah tidak direstui oleh orangtua karena perbedaan kasta antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Meskipun 'Silariang' sudah dari awal mengalihwahanakan film tersebut menjadi sebuah novel dengan judul yang sama, namun sebagai produser, Ichwan Persada, dalam film ini tetap memilih untuk mengangkat cerita dari perspektif pelaku silariang itu sendiri yang belum pernah diceritakan sebelumnya.
Silariang sendiri juga memiliki arti kawin lari dalam bahasa Makassar.
“Cerita ini kan udah beberapa kali diceritakan lewat film, lewat cerpen, macam-macam. Cuma dari perspektif pelaku silariang itu belum pernah kita lihat. Setelah silariang, mereka kan mengalami banyak hal, ada resiko-resiko yang harus mereka jalani, itu yang belum pernah diangkat,” ujar Ichwan ditemui di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, beberapa wkatu lalu.
Peluncuran novel 'Silariang' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran novel 'Silariang' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Sebagai salah satu pemeran dalam film ini, Bisma Karisma pun mengaku hal yang paling terasa di film ini yaitu peranan orang tua yang sangat kuat dalam melihat anaknya, juga sebagai seorang anak seharusnya bisa mengerti mengapa orang tua bersikap demikian.
ADVERTISEMENT
“Di film ini menurut saya, sangat kuat peranan orang tua untuk melihat anaknya seperti apa, memaklumi anaknya seperti apa, dan kebalikannya, seorang anak bagaimana mengerti kenapa orang tua cerewet, kenapa orang tua bawel untuk banyak hal, karena mereka pernah mengalami banyak hal, yaitu harus ada ego yang diturunin antara orang tua sama anak. Kerasa banget,” ucap Bisma.
Bisma Karisma (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisma Karisma (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
Film ini pun sampai membuat pemerannya ikut membayangkan bagaimana jika silariang benar-benar terjadi pada dirinya. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Andania Suri, pemeran Zulaikha.
“Yang aku pikirin adalah pada saat silariang kalau memang itu bener-bener terjadi, gimana rasanya? Tinggal di gubuk, cuma berdua yang masih berdebu. Itu aku pas syuting di sana merasakan, ini kalau bener-bener kejadian tuh gimana ya, rasanya?,” ujar Suri.
ADVERTISEMENT
Bisma sendiri mengatakan bahwa film 'Silariang' ini cocok untuk dinikmati kalangan muda beserta orang tua, agar bisa terjalin komunikasi yang baik diantara mereka. Selain itu menurut Bisma film ini pun mengajarkan bahwa pernikahan itu tidak cukup hanya bermodalkan cinta. Karena harus ada effort demi sebuah restu.
“Untuk anak muda yang bilang modal cinta bisa dilaksanakan (nikah), nonton ini deh supaya kalian tersadar bahwa cinta itu satu kehidupan besar. Jadi harus ada effort yang sangat besar. Kalau bisa waktu nonton ini ajak orang tua, karena supaya ada komunikasi antara anak dan orang tua, saling mengertinya itu,” tutup Bisma.
Jumpa pers 'Silariang' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers 'Silariang' (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Rencananya, film ini akan menghibur para penonton di bioskop pada 18 Januari mendatang.
ADVERTISEMENT