Gelar Konser Reuni, Personel Jikustik Tak Ingin Musuhan Sampai Mati

12 Februari 2019 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers konser reuni Jikustik di Hard Rock Cafe Jakarta, Selasa (12/2). Foto: Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers konser reuni Jikustik di Hard Rock Cafe Jakarta, Selasa (12/2). Foto: Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Jikustik merupakan band asal Yogyakarta yang berkembang menjadi salah satu yang terbaik di industri tanah air. Namun kebersamaan mereka akhirnya pupus di tahun 2011, ketika Pongky Barata dan Icha memutuskan hengkang.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, personel yang tersisa masih mengibarkan nama besar Jikustik. Dan kini, setelah 8 tahun berselang, sebuah konser akan digelar sebagai bentuk rekonsiliasi para personel Jikustik terdahulu. Konser rencananya akan digelar di Grand Pacific Hall, Yogyakarta, 29 Maret 2019 mendatang.
Jikustik yang tampil adalah formasi terbaik mereka, yakni Pongky (vokal, gitar), Icha (bas gitar, vokal), Dadi (gitar), Adit (keyboard), dan Carlo (drum).
Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia selaku promotor konser mengatakan, ia sudah ingin merealisasikan konser ini sejak tiga tahun lalu. Namun karena sulitnya menyatukan para personel, membuat hal itu baru bisa terwujud di tahun ini.
"Sejak 10 tahun lalu, mereka ini baru ketemu pertama kali lagi di kantor Rajawali Indonesia. Sebelumnya mereka sama sekali tidak pernah komunikasi. Tanggal 5 Februari kemarin semua personel Jikustik bertemu sejak 2009," ungkap Anas dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (12/2).
Konferensi Pers konser reuni Jikustik di Hard Rock Cafe Jakarta, Selasa (12/2). Foto: Vito/kumparan
Pongky Barata kini menjadi pemain bas gitar dan vokalis di grup musik The Dance Company. Ia vakum bermusik bersama Jikustik sejak 2010 dan mengundurkan diri setahun setelahnya.
ADVERTISEMENT
Pasti tidak mudah baginya untuk kembali manggung bersama Jikustik. Lantas, apa alasan Pongky mau menerima tawaran untuk manggung bareng Jikustik selain bayaran?
"Intinya, saya mau ada konser ini karena ketika Mas Anas ngomong yang ingin ditunjukan adalah rekonsiliasi dan saya terenyuh. Saya jadi berpikir, apa memang perlu ya saya melakukan rekonsiliasi? Ini konsep yang menarik karena di 2019 ini, rekonsiliasi dengan Jikustik masih jadi PR (pekerjaan rumah) saya," kata Pongky.
Icha juga telah hengkang dari Jikustik sejak 2011. Icha saat ini tidak tergabung dalam grup musik mana pun dan justru alih profesi menjadi pebisnis di Samarinda.
Jika Pongky tertarik karena konsep rekonsiliasi yang ditawarkan, Icha punya alasan sendiri mau reuni bersama Jikustik.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak mau musuhan sampai mati sama teman-teman saya. Konser ini berita bagus. Perkara habis ini bubar lagi, setidaknya kita menyisakan kenangan indah," ujar Icha.
Dadi, Adit, dan Carlo adalah tiga personel yang hingga saat ini masih bertahan mengibarkan bendera Jikustik. Mereka menunjuk seorang vokalis bernama Brian untuk menggantikan Pongky.
Ditinggal Pongky dan Icha pasti menyisakan luka mendalam bagi ketiganya. Namun, Adit mewakili perasaan teman-temannya dan mengatakan alasan utama mau sepanggung lagi dengan Pongky dan Icha.
"Saya merasa sudah cukup lama tidak main musik sama Pongky dan Icha. Saya kangen dengan...tapi di atas panggung. Ya, di belakang panggung juga tetap ada yang menyebalkan," paparnya disambut tawa dari semua personel Jikustik.
ADVERTISEMENT
Dengan konsep reuni dan rekonsiliasi, Pongky dengan tegas mengatakan ia tidak mau membawakan lagu-lagu Jikustik yang dinyanyikan oleh Brian. Hal tersebut terdengar kasar, namun ia memiliki pertimbangan tersendiri.
"Sejak awal saya bilang, saya enggak mau bawain lagu Jikustik sekarang. Mungkin kalau ada konser perjalanan Jikustik, mungkin bisa. Karena enggak ada urgensinya," tegas Pongky.
Selama konferensi pers berlangsung, terlihat sekali bahwa semua personel Jikustik masih terus berusaha keras untuk saling berekonsiliasi. Artinya, proses balik layar untuk konser ini berjalan sangat sulit karena melibatkan emosi dan dendam masa lalu.
Pongky pun menjabarkan bahwa memang ada banyak sekali perasaan-perasaan di hatinya yang belum diketahui para personel Jikustik lain hingga saat ini. Pongky masih tidak yakin bisa membangun komunikasi yang baik dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Kan ini reuni dan rekonsiliasi. Saya bilang, kita berlima naik panggung, genjreng lagu-lagu lama, terus turun, bye bye. Setelah itu kita lihat nanti," kata Pongky.
Anas sebagai promotor tidak berharap konser reuni Jikustik bisa terjadi di kota-kota selain Yogyakarta. Sebab, menyatukan Jikustik saja sudah sangat sulit untuk dilakukan.
"Saya ingin sampaikan kalau konser ini konsepnya one moment in time. Kalau ada permintaan, akan kita bicarakan ulang. Kalau Jikustik enggak mau, ya enggak apa-apa. Kami memang buat konser Jikustik reunian hanya sekali ini aja," jelasnya.
Rencananya tiket konser reuni Jikustik mulai dijual pada 18 Februari mendatang.
Tiket konser reuni Jikustik terbagi dalam empat kategori, mulai dari kategori Diamond seharga Rp 600 ribu, Platinum seharga Rp 350 ribu, Gold seharga Rp 250 ribu, dan Festival seharga Rp 150 ribu.
ADVERTISEMENT