Gita Gutawa, Penyanyi Berbakat Bergelar S2

Gita Gutawa adalah salah satu penyanyi perempuan muda kebanggaan Indonesia. Putri komponis Erwin Gutawa ini mulai dikenal publik sebagai penyanyi berbakat saat dia berkolaborasi dengan ADA Band di lagu 'Yang Terbaik Bagimu (Ayah)' di tahun 2004.

Di tahun 2007, perempuan bernama asli Aluna Sagita Gutawa ini meluncurkan album perdananya, 'Gita Gutawa'. Lagu 'Doo Be Doo' dari album tersebut pun semakin membuat namanya melambung.

Dua tahun setelahnya, Gita meluncurkan album 'Harmoni Cinta'. Bekerja sama dengan ayahnya sendiri, Melly Goeslaw, Glenn Fredly, Dewiq, Yovie Widianto, dan musisi-musisi papan atas lainnya, Gita menghadirkan 12 lagu dengan beberapa single yang catchy, seperti 'Mau Tapi Malu' dan 'Parasit'.

Seperti musisi-musisi lainnya, Gita juga punya album religi, yakni 'Balada Shalawat', pada 2010. Empat tahun kemudian, Gita merilis album 'The Next Chapter' yang menandakan dirinya kini sudah dewasa. Saat 'The Next Chapter' diluncurkan, usia Gita sudah 21 tahun. 'Rangkaian Kata' dan 'Hingga Akhir Waktu' menjadi dua single andalan Gita.

Gita Gutawa (Foto: Instagram @gitagut)

Kepiawaiannya dalam bernyanyi dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang sudah berada di dalam genggamannya. Beberapa di antaranya adalah 'Penyanyi Ngetop' dari SCTV Awards, 'Artis Pendatang Baru Terbaik' dan 'Album Terbaik' dari Anugerah Musik Indonesia, serta 'Penyanyi Wanita Terfavorit' untuk Indonesia Kids Choice Awards di tahun 2009 dan 2010.

Perempuan yang kini berusia 24 tahun itu juga pernah membawa pulang hadiah utama dalam ajang International Nile Child Song Festival ke-6 di Kairo, Mesir.

Meski demikian, Gita juga mementingkan pendidikan. Setelah lulus kuliah, Gita melanjutkan pendidikannya ke Inggris, yakni di Universitas Birmingham dengan mengambil jurusan ekonomi. Setelahnya, dia kuliah S2 di London School of Economics di Inggris dengan jurusan culture and society.

Sesuai dengan arti nama Aluna Sagita, "irama lagu", Gita menjadikan kehidupannya sebuah lagu dengan irama yang beraturan. Dia juga menjadikan hidupnya seimbang antara musik dan pendidikan, menjadikan dirinya tak hanya seorang musisi berbakat, tapi juga seorang yang humanis.