Gita Gutawa soal Branding: Musisi yang Enggak Jago, Bisa Jadi Hebat

18 Januari 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Gita Gutawa (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Gita Gutawa (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyanyi Gita Gutawa mengutarakan pentingnya branding bagi para musisi, baik itu solois, grup, maupun band. Terlebih, branding itu harus jalan seiringan dengan perkembangan teknologi dalam industri musik.
ADVERTISEMENT
Sehingga hal tersebut memudahkan bagi para musisi untuk memasarkan hasil karyanya kepada para penggemar.
"Sekarang 'kan banyak musisi yang lebih independen, enggak mengandalkan lagi record label dan harus rekaman di studio. Kadang justru malah sekarang lebih banyak home set up," ujar Gita saat ditemui di Erwin Gutawa Music School, Senopati, Jakarta Selatan.
Penyanyi Gita Gutawa (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Gita Gutawa (Foto: Munady Widjaja)
Dengan semakin majunya teknologi, maka bisa membuat musisi memproduksi karya di rumah. Menurut Gita, ini tidak menutup kemungkinan mereka bisa jadi musisi yang tak kalah hebat dengan lainnya.
"Ada musisi yang mainnya mungkin enggak jago banget, tapi tiba-tiba dia mengerti soal branding, marketing, tiba-tiba dia ngerti soal industrinya dan tahu soal bikin rekaman yang baik. Itu bisa membuat chance dia menjadi musisi yang hebat juga," tutur pelantun 'Bukan Permainan' itu.
ADVERTISEMENT
Nama panggung yang dimiliki dirinya dan sang ayah, juga dimanfaatkan mereka untuk membuat sekolah musik yang dinama Erwin Gutawa Music School (EGMS). Di sekolah musik tersebut, Gita menjabat sebagai Head of Musicpreneur.
Program Musicpreneur yang dipegang Gita ini diperuntukan kepada mereka yang ingin belajar noninstrumen. Mereka akan belajar tentang industri, teknologi, dan kreativitas dalam bermusik.
Peresmian Erwin Gutawa Music (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Erwin Gutawa Music (Foto: Munady Widjaja)
Penyanyi berusia 24 tahun ini berharap agar terjadi transfer ilmu antara guru dan murid yang belajar di EGMS, termasuk dirinya.
"Mudah-mudahan di sini penginnya ada transfer ilmu dari yang lebih expert kepada musisi independen zaman sekarang. Aku pribadi sekarang independen dan banyak belajar juga," tandasnya.