Gurrumul: Film tentang Musisi Tunanetra Asli Aborigin

16 Maret 2019 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Festival Sinema Australia Indonesia 2019 (FSAI) telah digelar sejak Kamis (14/3). Festival ini akan digelar di lima kota, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Mataram.
ADVERTISEMENT
Dari lima film Australia yang tayang di festival itu, film 'Gurrumul' mendapat perhatian tersendiri. Sebab, film itu berhasil memenangkan 'Best Full-Length Documentary' di AACTA 2018.
'Gurrumul' disutradarai oleh Paul Damien Williams dan dikerjakan selama 4 tahun. Film mengangkat perjalanan hidup seorang musisi Aborigin bernama Geoffrey Gurrumul Yunupingu.
Diceritakan bahwa Gurrumul pada mulanya hanya seorang personel di band Yothi Yindi dan Saltwater yang sangat populer di kalangan Aborigin, khususnya kaum Yolngu yang tinggal di Timur Laut Australia. Sebagai penyandang tuna netra, Gurrumul punya bakat bermusik yang luar biasa dan bisa memainkan berbagai jenis alat musik, mulai dari gitar, keyboard, bahkan drum.
Pembukaan Festival Sinema Australia 2019 di CGV, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Foto: Alexander Vito/kumparan
Michael Hohnen, yang membentuk label rekaman Skinnyfish, tertarik untuk memproduseri Gurrumul. Ia merasa Gurrumul punya bakat luar biasa dan patut mendapat perhatian lebih dari media.
ADVERTISEMENT
Bersama Michael, Gurrumul pada akhirnya berhasil merampungkan album self-titled pada 2008. Album itu memenangkan dua kategori di ARIA Music Awards 2008 dan menjadikan Gurrumul sosok yang terkenal di Australia juga beberapa negara di Eropa, seperti Prancis, Inggris, dan Swiss.
Film dokumenter 'Gurrumul' pun memperlihatkan persahabatan antara Gurrumul dan Michael yang lahir dari dua ras berbeda. Gurrumul harus bisa memenuhi ekspektasi Michael sebagai produser, sedangkan Michael—pria berkulit putih—harus paham betul kondisi budaya suku asli Gurrumul.
Film juga memperlihatkan bagaimana Gurrumul pada akhirnya harus mengemban tugas berat sebagai musisi yang terkenal di industri musik juga tokoh masyarakat Yolngu. Intrik pun sering kali terjadi karena budaya Yolngu tidak familiar bagi masyarakat barat.
Kesederhanaan seorang Gurrumul juga tergambar nyataa di film. Ya, ia memang musisi yang unik karena sama sekali tidak peduli pada popularitas dan uang.
Adegan film 'Gurrumul' Foto: YouTube.com/Madman Films
Ada berbagai fakta-fakta menarik tentang sosok Gurrumul yang pada akhirnya terungkap. Selama ini, ia memang terkenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan awak media.
ADVERTISEMENT
Pasti banyak orang berpendapat film dokumenter membosankan dan tidak seru. Namun, film 'Gurrumul' sangat berbeda karena cara Williams meramu cerita sangat apik dan tidak biasa.
Alur cerita yang Williams buat benar-benar mampu mengocok perasaan setiap penonton yang menyaksikan. Sebab, kehidupan Gurrumul memang penuh kesenangan, namun juga haru dan kisah tragis.
FSAI 2019 masih akan digelar hingga 31 Maret mendatang. Silakan dan saksikan sendiri betapa seru dan menariknya film 'Gurrumul'.