Joko Anwar Sebut 'Impetigore' Akan Mulai Syuting Bulan Maret

13 Januari 2019 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Anwar (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Anwar (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Joko Anwar akan bekerja sama dengan Ivanhoe Pictures, rumah produksi yang menggarap film 'Crazy Rich Asians'. Joko akan bekerja sama untuk tiga judul film, salah satunya adalah 'Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore)'.
ADVERTISEMENT
Ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/1) kemarin, sutradara 'Pengabdi Setan' ini berbagi cerita tentang perkembangan proyek film tersebut. Menurut Joko, saat ini proses penggarapan film sudah mencapai pencarian pemain (casting) tahap akhir.
"Sedang casting nih sekarang, tinggal final," ujar Joko Anwar.
Joko Anwar (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Anwar (Foto: Munady)
Dengan begitu tahapan syuting direncanakan akan berjalan dalam waktu dekat. Joko Anwar memperkirakan syuting akan berlangsung pada bulan Maret mendatang.
"Syutingnya (bulan) Maret," kata Joko Anwar.
Sementara filmnya sendiri akan mengangkat tema horor-thriller dan direncanakan tayang pada akhir tahun 2019. 'Impetigore' berkisah tentang seorang perempuan yang kembali dari kota ke desa tempat asalnya. Penduduk di kampung halamannya ternyata telah lama mencarinya untuk mengakhiri sebuah kutukan di sana.
ADVERTISEMENT
"Rilis ya akhir tahun ini, PH-nya (Production House) yang bikin 'Crazy Rich Asians. Mereka memang pengin bikin di sini," ujar Joko Anwar.
Crazy Rich Asians. (Foto: Dok. Crazy Rich Asians)
zoom-in-whitePerbesar
Crazy Rich Asians. (Foto: Dok. Crazy Rich Asians)
Di kesempatan yang sama Joko juga menjelaskan tentang deretan judul film yang ia unggah di instagram beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan ada 14 skenario film yang sudah dan sedang diproduksi. Sementara ada tiga skenario yang antre untuk diproduksi.
Menurut Joko, setelah unggahan itu banyak pihak yang tertarik mengajaknya bekerja sama. Tiga judul yang belum diproduksi yakni 'Pengepungan di Bukit Duri (The Siege)', 'Superdoni' serta 'Andri dan Haryo (When We Dance)'.
"Sisanya tiga (yang belum difilmkan) kemarin setelah aku posting banyak yang nelepon gitu. Aku bilang mau nyutradarai sendiri tapi mereka bilang enggak apa-apa kita biayain," jelas Joko Anwar.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan bahwa banyak produser dan rumah produksi yang tertarik. Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa cerita yang ditawarkan kontroversial.
"Iya cuma aku bilang itu ceritanya kontroversial semua jadi mungkin agak berat. 'Pengepungan di Bukit Duri' itu wow, soalnya tentang rasisme gitu," jawab Joko Anwar.