Mau Jadi Fans K-Pop yang "Baik dan Benar?" Tiru Valerie!

6 Januari 2017 17:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi fangirl K-Pop (Foto: Pexels/Pixabay)
Fans kerap bikin susah? Ah, tak semua begitu. Ini cerita tentang para fans yang “baik dan benar.” Mencurahkan kecintaan mereka kepada sang idola dengan banyak cara positif.
ADVERTISEMENT
Para fans K-Pop kini kerap menggaungkan semboyan, “Like idol, life fans.” Apa sih maksudnya?
Rupanya mereka tak puas jadi fans biasa. Mereka ingin menjadi fans berbakat yang bisa membanggakan orang-orang di sekitar mereka, termasuk idola mereka. Sang idola dijadikan sumber inspirasi untuk menyalurkan talenta mereka demi memberi manfaat bagi orang lain.
Para fans yang “baik dan benar” itu antara lain Valerie, Riani dan Dinan. Kepada kumparan melalui Twitter, mereka berbagi kisah yang patut diacungi jempol.
Valerie ialah fans EXO asal Jakarta. Ia kerap menggelar berbagai aksi sosial dengan mengajak fans lain, di dalam maupun luar negeri, untuk membantu sesama.
Fans K-Pop asal Indonesia, Valerie. (Foto: Dok. Istimewa)
“Karena aku jadi fans grup K-Pop, aku pikir kenapa aksi sosial tak dikolaborasikan saja dengan dunia fangirling biar lebih bermanfaat,” kata Valerie, Sabtu (14/12).
ADVERTISEMENT
Maka sejak 2014, Valerie menggalang donasi untuk membantu anak-anak penderita kanker, bahkan untuk warga Palestina. Tahun ini, 2017, Valerie menargetkan membantu para penyandang cacat.
“Aku sudah membuat proyek untuk mereka yang mengalami disabilitas. Donatur membeli notebook yang didesain khusus untuk mereka,” ujar Valerie.
Menurutnya, banyak fans K-Pop ikut berpartisipasi dalam proyek yang ia inisiasi kali ini. Tak cuma yang berasal dari Indonesia, tapi juga Filipina, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Argentina.
Aksi sosial Valerie untuk kaum difabel itu akan ia luncurkan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun sang idola, Kim Jong-in EXO, yang jatuh pekan depan, 14 Januari.
Valerie mengatakan, hobinya menggagas aksi sosial ditularkan dari sang ibu yang aktivis kanker. Val sudah biasa ikut acara-acara kemanusiaan sejak 15 tahun, dan kini membawa hal positif itu ke dunia fangirl-nya.
ADVERTISEMENT
Fans lainnya, Riana, memanfaatkan kemampuan yang ia miliki untuk menjadi penerjemah fandom –kelompok yang menjadi wadah para fans yang memiliki idola dan minat serupa.
Riana kebetulan bisa berbahasa Korea dan Inggris. Ia memakai kebisaannya itu untuk menerjemahkan berbagai informasi tentang sang idola melalui akun media sosialnya di Twitter.
“Aku hanya ingin berbagi informasi sama fans lain. Awalnya gara-gara aku follow beberapa fans dari Korea, dan info yang datang dari mereka biasanya lebih cepat. Aku jadi pengen fans internasional juga tahu lebih cepat. Kalau nunggu situs berita kelamaan,” kata dia.
Riana lebih banyak menerjemahkan bahasa Korea ke bahasa Inggris agar informasi bisa menyebar lebih luas ke fans internasional.
ADVERTISEMENT
Tapi, kerja sukarela Riana kadang menguji kesabaran ketika hasil kerja keras Riana diambil fans lain tanpa mencantumkan namanya sebagai penerjemah, bahkan dipelintir haters.
“Paling kesal kalau terjemahan dicuri, di-copy paste dan enggak nulis credit. Kalimat yang harusnya punya arti baik, dipelintir sama haters buat menghina idolaku,” ujar Riana.
“Kadang kesel juga sama mereka yang baca artikel tertentu dan isinya enggak sesuai sama ekspektasi mereka, nanti fans-fans itu mengutip tweet dengan caci maki yang mereka mention ke aku,” imbuhnya.
Beda orang, beda cara. Jika Valerie memilih jalur kemanusiaan dan Riana sebagai penerjemah, Dinan berkarya lewat lukisan.
Dinan ialah seorang fanartist, yakni fans yang membuat gambar kartun atau lukisan dengan sang idola sebagai sumber inspirasi.
ADVERTISEMENT
Apa yang digambar Dinan? Tak lain para artis K-Pop yang menjadi idola.
“Sekitar 2014-2015, aku mulai menggambar Kim Sunggyu INFINITE. Aku berempati dengan perjuangan yang dia alami, proses pencarian jati dirinya. Tapi aku juga mencari subjek lain yang menginspirasi, karena tiap idola K-Pop punya cerita dan perjuangan masing-masing,” kata dia.
Dinan pun tak pelit berbagi pengetahuan soal seni melukis idola. Pada sebuah acara 'ACCESS' yang digelar BNSD dan Binus Artvolution di BINUS Northumbria FX Sudirman, Dinan berbagi ilmu dan tips untuk mereka yang ingin lebih luwes menggambar menggunakan cat air.
Dinan tentu saja bukan satu-satunya fanartist K-Pop yang punya kemampuan hebat. Namun di tengah gempuran aplikasi menggambar berteknologi canggigh, dia memilih untuk melukis dengan media tradisional, cat air.
ADVERTISEMENT
Pilihan Dinan bertahan menggunakan gaya tradisional itu mendapat apresiasi dan pujian dari fans K-Pop lain.
Gadis tomboi itu ingin bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat sama sepertinya.
“Ingin bisa buat komunitas K-Pop art. Jadi aku bisa membantu orang-orang yang berminat berkarya visual sebagai bentuk ekspresi dan kekaguman mereka terhadap idol,” kata Dinan.
Dinan, Riana, dan Valerie berhasil mewujudkan fanatisme mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat buat orang. Bagaimana dengan kamu?
Fans grup TVXQ (Foto: Tumblr)