Meisya Siregar: Aku Cukup Pelit Buat Belikan Anak Mainan

7 Juli 2019 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Meisya Siregar saat menghadiri ulang tahun Thomas Djorgie di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, (12/6). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Artis Meisya Siregar saat menghadiri ulang tahun Thomas Djorgie di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, (12/6). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artis Meisya Siregar tidak mau terlalu memanjakan buah hatinya. Salah satu cara yang ditempuh perempuan berusia 40 tahun ini ialah dengan membatasi diri membelikan anak mainan.
ADVERTISEMENT
“Aku cukup pelit buat beliin mainan. Jadi kalau ditanya aku ngebiasain atau enggak, sebenarnya enggak terlalu membiasakan karena banyak mainan di rumah,” kata Meisya saat ditemui di Senayan City, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Meisya Siregarsaat ditemui di Kids Station, Senayan City, Jakarta Pusat. Foto: Giovanni/kumparan
Meisya Siregar kini memiliki tiga anak. Buah hatinya yang paling kecil, Muhammad Bambang Arr Reybach baru menginjak 2,5 tahun. Di usianya tersebut, Bambang begitu suka membeli mainan.
Ia suka mengumpulkan mainan superhero. Meisya mengatakan, biasanya sang suami, Bebi Romeo yang kerap menuruti keinginan Bambang.
“Tapi kalau aku sering ingetin Bebi untuk, ‘Sayang enggak usah dibelikan terlalu banyak,’ yang penting yang ada aja. Karena umurnya Bambang itu kadang-kadang kalau geregetan dilempar terus dibuang,” tutur Meisya.
ADVERTISEMENT
Pemain film ‘Tembang Lingsir’ itu punya alasan tersendiri membatasi membelikan anak-anaknya mainan. Ia ingin anak-anaknya belajar bahwa tidak semua keinginan mereka bisa terpenuhi.
“Mainan sebenarnya ‘kan, apapun asal kita kreatif dan enggak malas sebagai orang tua, sebenarnya kita bisa jadiin apapun di rumah untuk bisa (jadi alat) bermain sambil belajar,” ucap Meisya.
Menurut Meisya, hal itu pula yang menjadi pertimbangannya ketika membeli mainan untuk anaknya. Harus ada segi positif dari mainan yang ia belikan ke anak.
“Misalnya, mereka belajar tentang shape, warna, atau mereka menstimulasi daya imajinasi. Pokoknya dari setiap mainan yang ada, aku berupaya untuk mendeliverkan message yang bisa dipelajari,” tutur Meisya.
Keputusan Meisya tidak terlalu membuang uang demi membelikan mainan ke anak, terkadang mendapat respons yang tak menyenangkan dari buah hatinya. Ia dicap pelit. Meisya akhirnya mencoba memberi pengertian kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
“Aku bilang, 'Kalau mau beli sesuatu, beli pakai uang kamu sendiri dan pakai usaha kamu sendiri. Kalau enggak punya uang, pakai usaha. Kamu harus bikin apa dulu buat Bunda sampai harus beliin mainan. Jadi ada rewards',” tutup Meisya Siregar.