Membandingkan 3 Film Drama Romantis Indonesia Beda Generasi

5 Februari 2018 18:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AADC, Galih & Ratna, dan 'Dilan 1990' (Foto: Wikimedia Commons & Instagram @falconpictures_)
zoom-in-whitePerbesar
AADC, Galih & Ratna, dan 'Dilan 1990' (Foto: Wikimedia Commons & Instagram @falconpictures_)
ADVERTISEMENT
Film dengan genre drama romantis adalah salah satu genre film yang paling digandrungi oleh sebagian besar masyarakat. Selain karena jalan ceritanya yang ringan, berbagai kisah di dalamnya juga begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak film cinta remaja dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Di bawah ini, kumparan (kumparan.com) telah memilih tiga film drama romantis remaja yang sangat ikonik dan mampu menyentuh hati penggemarnya.
Yang pertama adalah 'Ada Apa dengan Cinta?'. Film ini merupakan film garapan sutradara Rudi Soedjarwo yang tayang di tahun 2002.
AADC (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
AADC (Foto: Wikimedia Commons)
Film ini berkisah tentang seorang siswi SMA yang pintar dan populer bernama Cinta (Dian Sastrowardoyo). Dia harus berhadapan dengan siswa dingin dan super cuek di sekolahnya. Cowok itu bernama Rangga (Nicholas Saputra).
Sikap dingin Rangga membuat Cinta sebal padanya. Namun, mereka berdua memiliki kecintaan yang sama kepada karya sastra. Hal itu yang membuat kebencian di antara mereka berdua perlahan-lahan sirna.
ADVERTISEMENT
Namun, di saat Cinta mulai dekat dengan Rangga, ia tak sadar bahwa sikapnya mulai berubah dan menjauh dari geng pertemanannya di sekolah. Ia bahkan tak tahu jika salah satu sahabat dekatnya, Alya (Ladya Cheryl), mencoba untuk bunuh diri karena tak kuat menghadapi masalah dalam keluarganya.
Dian Sastrowardoyo (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo (Foto: Munady Widjaja)
Beberapa bagian yang paling ikonik dalam lagu ini antara lain adalah buku sastra karya Sjuman Djaya yang berjudul 'Aku' yang juga buku favorit Rangga, modern dance yang dilakukan oleh geng pertemanannya Cinta, dan musikalisasi puisi yang dinyanyikan oleh Cinta untuk Rangga di sebuah kafe, saat mereka kencan pertama.
Berikut adalah salah satu bait musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Cinta dalam film tersebut:
Bosan aku dengan penat, Dan enyah saja kau pekat, Seperti berjelaga jika ku sendiri.
Nicholas Saputra (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Nicholas Saputra (Foto: Munady)
Selain itu, satu elemen lagi yang membuat film 'Ada Apa dengan Cinta?' ini bertambah romantis adalah soundtrack lagu yang dibawakan oleh Melly Goeslaw, seperti 'Denting', 'Bimbang', 'Ku Bahagia', dan masih banyak lagi
ADVERTISEMENT
Saat tayang di bioskop, 'Ada Apa dengan Cinta?' mendapat 2.700.000 penonton.
Film drama percintaan ke-2 yang akan kami bahas adalah film berjudul 'Galih dan Ratna'. Film ini dirilis pada tahun 2017 dan digarap oleh Lucky Kuswandi ini merupakan remake film berjudul 'Gita Cinta dari SMA' yang dirilis tahun 1979.
'Galih dan Ratna' berkisah tentang seorang siswa pintar dan teladan bernama Galih (Refal Hady) yang harus bersekolah dengan bantuan subsidi silang, karena orang tuanya berasal dari kalangan tidak mampu.
Passion Galih dalam dunia musik dilarang keras oleh sang ibu yang memaksanya untuk fokus kepada pendidikan agar bisa sukses di kemudian hari. Dan juga, tak mengulang kegagalan yang dibuat oleh sang ayah di masa lampau.
Refal Hady (Foto: Instagram @refalhady)
zoom-in-whitePerbesar
Refal Hady (Foto: Instagram @refalhady)
Meski demikian, Galih tetap saja rutin menjaga toko kaset 'Nada Musik' warisan sang ayah sepulang sekolah yang sudah sangat sepi pelanggan.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, sekolah Galih kedatangan siswi baru bernama Ratna (Sheryl Sheinafia). Berbeda dengan Galih, Ratna berangkat dari keluarga yang cukup berada. Sayangnya, ia kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya yang selalu sibuk bekerja.
Kecintaan mereka terhadap dunia musik membawa Galih dan Ratna ke hubungan yang lebih dekat lagi. Ratna bahkan senantiasa setia menemani Galih menjaga toko kaset setiap pulang sekolah.
Yang menarik dalam film ini adalah ketika Galih mengutarakan cintanya kepada Ratna. Bukan dengan cokelat atau mawar merah, ia malah memberikan Ratna sebuah kaset yang berisi mixtape atau lagu-lagu pilihan yang mampu menyampaikan isi hati Galih kepada Ratna.
Mendapatkan mixtape di era milenial ini tentu membuat Ratna senang bukan kepalang. Ia pun tak ragu menerima cinta dari Galih.
Sheryl Sheinafia (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sheryl Sheinafia (Foto: Munady/kumparan)
Ide mengutarakan cinta lewat mixtape tersebut akhirnya dijadikan bisnis oleh Galih dan Ratna untuk mendapatkan modal membangun toko kaset 'Nada Musik'. Sayangnya, ketika toko kaset itu berhasil berkembang lagi, mereka dihadapkan dengan permasalahan lain.
ADVERTISEMENT
Ibu Galih marah melihat Galih sibuk dengan toko kaset, sementara nilainya menurun. Di sisi lain, Galih juga mendapatkan penolakan dari ayah Ratna karena berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Sayangnya, meskipun film ini memiliki jalan cerita yang bagus, 'Galih & Ratna' hanya mampu mendapatkan sekitar 112 ribu penonton saja di bioskop selama kurang lebih satu bulan penayangannya.
Film terakhir yang akan kami bahas adalah salah satu film yang sedang tayang di seluruh bioskop Indonesia, yakni 'Dilan 1990', yang merupakan adaptasi dari novel karya Pidi Baiq dengan judul serupa.
Sesuai dengan judulnya, film ini bercerita tentang kisah cinta seorang remaja di tahun 1990 yang bernama Dilan (Iqbaal Ramadhan). Suatu hari, seorang siswi dari Jakarta bernama Milea (Vanessa Prescilla) baru saja pindah ke sekolah Dilan di Buah Batu, Bandung.
ADVERTISEMENT
Kecantikan Milea membuat Dilan langsung jatuh hati. Saingannya juga cukup banyak. Saat itu, Milea sudah memiliki kekasih di Jakarta. Beberapa orang di sekolah juga diketahui berharap untuk bisa jadi pacar Milea.
Vanesha Prescilla (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Vanesha Prescilla (Foto: Munady/kumparan)
Dilan pun tak mau kalah saing. Ia berusaha untuk mendekati Milea dengan berbagai cara yang unik, mulai dari jadi peramal sok tahu, datang ke rumah Milea membawa undangan untuk sekolah, dan menu baru di kantin, dan masih banyak lagi akalnya untuk mendekati sang wanita pujaan.
Awalnya, Milea tentu merasa risih saat didekati Dilan dengan cara-caranya yang aneh. Namun, perlahan-lahan, dia mulai tersentuh dengan segala usaha Dilan yang mendekatinya. Apalagi, saat Dilan memberinya kado berupa Teka-Teki Silang yang sudah terisi seluruhnya.
ADVERTISEMENT
"Selamat ulang tahun, Milea. Ini hadiah untukmu, cuma TTS. Tapi sudah kuisi semua. Aku sayang kamu. Aku tidak mau kamu pusing karena harus mengisinya," tulis Dilan dalam surat di dalam TTS itu.
Hal paling ikonik dalam film ini adalah dialog-dialog kaku tapi romantis yang diucapkan oleh Dilan untuk Milea.
Iqbaal eks CJR (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Iqbaal eks CJR (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
"Jangan rindu. Ini berat, kamu enggak akan sanggup. Biar aku saja."
"Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau nanti sore."
"Milea, jangan pernah bilang ada yang menyakitimu. Besok, orang itu akan hilang."
'Dilan 1990' membuka tahun 2018 dengan baik. Hanya dalam 10 hari penayangannya di bioskop, film ini sudah mampu menarik sebanyak 3 juta penonton ke bioskop.
ADVERTISEMENT
Jadi, film mana yang paling romantis menurut kamu? Tulis komentarmu di bawah ini, ya!