Menyandingkan Gading Marten dan Teuku Rifnu Wikana

11 Desember 2018 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gading Marten dan Teuku Rifnu Wikana (Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira)
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten dan Teuku Rifnu Wikana (Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira)
ADVERTISEMENT
Nama Gading Marten tengah kerap disebut-sebut sejak beberapa waktu belakangan ini. Ya, digugat cerainya ia oleh sang istri, Gisella Anastasia, sukses membuat publik terkaget-kaget. Bagaimana tidak, pasangan tersebut terkenal begitu romantis dan harmonis sejak masih berpacaran.
ADVERTISEMENT
Tak hanya terkait kasus perceraiannya dengan Gisel, Gading juga sedang menjadi sorotan di dunia akting lantaran ia memenangkan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2018. Lelaki berusia 36 tahun itu menggeser posisi Teuku Rifnu Wikana sebagai ‘Pemeran Utama Pria Terbaik’ pada FFI 2017.
Sebagai sesama 'Pemeran Utama Pria Terbaik', Gading dan Rifnu layak untuk disandingkan. Maka, berikut ini kumparan menyandingkan dan membandingkan keduanya dalam beberapa hal, yakni awal karier, film-film yang dibintangi, dan prestasi di bidang akting.
1. Awal Karier
Gading Marten. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
Sebelum terjun ke kancah hiburan, Gading Marten justru lebih dulu berkecimpung dalam dunia persepakbolaan. Ia menjadi salah seorang pesepak bola yang bermain untuk klub Persitara, Jakarta Utara.
Hanya saja, lelaki kelahiran 8 Mei 1982 tersebut kemudian tak meneruskan kariernya sebagai pesepak bola lantaran ia memutuskan untuk mengikuti jejak sang ayah di dunia akting.
ADVERTISEMENT
Gading kemudian memulai karier di dunia akting dengan membintangi sinetron. 'Kisah Sedih di Hari Minggu' yang tayang pada 2004--2005 menjadi debutnya sebagai pesinetron.
Sejumlah sinetron yang pernah dibintanginya, yakni 'Hingga Akhir Waktu', 'Liontin 2', 'ABG', 'Putri yang Terbuang', 'Manusia Bodoh', dan '3 Semprul Mengejar Surga'. Di samping itu, Gading juga membintangi beberapa film televisi (FTV).
Teuku Rifnu (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Teuku Rifnu (Foto: Munady)
Berbeda dengan Gading, Rifnu--yang menggemari seni teater sejak kecil--memulai karier dengan menjadi penyiar radio CAS FM sembari berkuliah di jurusan Teknik Planologi, Institut Teknologi Medan.
Lelaki kelahiran 3 Agustus 1980 itu kemudian berkesempatan mengikuti Festival FIlm Independen Indonesia (FFII). Lantaran filmnya berhasil tembus 16 besar, Rifnu memutuskan untuk berangkat ke Jakarta pada 2003 dan merantau di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Rifnu tak memiliki tempat tinggal dan cukup uang. Ia pun sempat tujuh kali diusir dari kos, terpaksa bermalam di halte, berutang di warung makan, kelaparan karena tiga hari tak makan, hingga harus mengamen demi mengusir lapar dari perut.
Setelah sempat luntang-lantung, Wika berhasil bergabung ke kelompok teater yang dipimpin oleh Jose Rizal Manua di Taman Ismail Marzuki (TIM). Di sana, ia giat berlatih dan mulai membintangi sejumlah pertunjukan teater, seperti 'Sekda' dan 'Petang di Taman'.
2. Film-film yang Dibintangi
Gading Marten. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten. (Foto: Munady Widjaja)
Kesempatan perdana Gading Marten berakting untuk layar lebar datang melalui 'Love'. Dalam film yang dirilis pada 2008 tersebut, ia berperan sebagai Arif dalam segmen 'Nugroho dan Lestari' yang dibintangi pula oleh almarhum Sophan Sophiaan dan Widyawati.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, hingga kini terhitung belasan film layar lebar telah ia bintangi. Berbagai genre pun telah dijajal olehnya. Sebut saja horor, drama, hingga komedi.
Beberapa film yang pernah Gading bintangi, yakni 'Wakil Rakyat' (2009), 'London Virginia' (2010), 'Get Married 3' (2011), 'Test Pack' (2012), 'Kakak' (2015), 'Hangout' (2016), dan 'Susah Sinyal' (2017).
Aktor Rifnu Wikana saat berkunjung ke kumparan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Rifnu Wikana saat berkunjung ke kumparan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
'Mengejar Matahari' menjadi film perdana Rifnu. Keterlibatannya terjadi secara kebetulan. Saat sedang mengantar Nusa--anak Jose Rizal Manua--mengikuti casting film 'Mengejar Matahari', ia justru diminta untuk turut casting.
Ia lalu berhasil lolos dan ikut berperan dalam film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan dirilis pada 2003 tersebut meski hanya tampil di sembilan adegan dan honornya tak seberapa.
Terhitung 40 film layar lebar telah dibintangi oleh Rifnu. Beberapa di antaranya, yakni '9 Naga' (2006), 'Laskar Pelangi' (2008), 'Darah Garuda' (2010), 'Habibie & Ainun' (2012), 'Negeri Tanpa Telinga' (2014), 'Aku Ingin Ibu Pulang' (2016), dan 'Dilan 1990' (2018).
ADVERTISEMENT
3. Prestasi di Bidang Akting
Gading Marten meraih Piala Citra. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Gading Marten meraih Piala Citra. (Foto: Munady Widjaja)
Ya, belum lama ini Gading didapuk sebagai ‘Pemeran Utama Pria Terbaik’ dalam FFI 2018 yang digelar di TIM, Jakarta Pusat, mengalahkan Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Ario Bayu, Iqbaal Ramadhan, dan Oka Antara. Ia mendapatkan penghargaan tersebut melalui perannya sebagai Richard dalam film 'Love For Sale'.
Masih berkat aktingnya sebagai Richard, Gading Marten dinominasikan sebagai 'Pemeran Utama Pria Terpuji' Film Bioskop di Festival Film Bandung 2018. Hanya saja, ia dikalahkan oleh Ario Bayu.
Sebelumnya, suami Gisella Anastasia tersebut dinobatkan sebagai 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik' dalam Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2018 lewat perannya di film 'Susah Sinyal' garapan Ernest Prakasa. Ia mengaku tak menyangka dapat mengalahkan Reza Rahadian di kategori itu.
ADVERTISEMENT
Rifnu Wikana, Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2017 (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rifnu Wikana, Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2017 (Foto: Regina Kunthi/kumparan)
Rifnu meraih penghargaan sebagai 'Pemeran Utama Pria Terbaik' dalam FFI 2017 berkat aktingnya dalam 'Night Bus'. Film yang diproduseri olehnya bersama Darius Sinathrya itu juga didapuk sebagai 'Film Terbaik' di ajang penghargaan yang sama.
Sebelumnya, ia pernah dinominasikan dalam beberapa ajang penghargaan lain. Dua di antaranya sebagai 'Aktor Pembantu Terbaik' dan 'Aktor Pembantu Terfavorit' di Indonesian Movie Awards 2011 melalui aktingnya di film 'Darah Garuda' (2010).
Rifnu dinominasikan pula sebagai 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik' di Indonesian Movie Awards 2015 dan 'Pemeran Pendukung Pria Terfavorit' di Indonesia Box Office Movie Awards 2016 melalui perannya dalam film 'Di Balik 98' (2015).
Tak hanya itu, ia juga dinominasikan sebagai 'Pemeran Utama Pria Terbaik', 'Pemeran Utama Pria Terfavorit', dan 'Pasangan Terbaik' (bersama Nirina Zubir) di Indonesian Movie Actors Awards 2017 lewat aktingnya sebagai Bagus dalam film 'Aku Ingin Ibu Pulang' (2016).
ADVERTISEMENT