Respons Ernest Prakasa dan Acho soal Kasus Joshua serta Ge Pamungkas

10 Januari 2018 9:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joshua Suherman dan Ge Pamungkas (Foto: Instagram @joshuasuherman & @gepamungkas)
zoom-in-whitePerbesar
Joshua Suherman dan Ge Pamungkas (Foto: Instagram @joshuasuherman & @gepamungkas)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Joshua Suherman dan Ge Pamungkas tengah menjadi sorotan. Keduanya diduga melakukan penistaan agama pada saat melakukan stand up.
ADVERTISEMENT
Bahkan, atas tindakannya tersebut, Joshua akhirnya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Hal ini ditempuh FUIB setelah mendapat laporan dari sejumlah umat terkai pernyataan cowok berusia 25 tahun itu. Dengan adanya laporan tersebut diharapkan masyarakat ke depannya bisa lebih hati-hati dalam bertutur kata.
Ernest Prakasa (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ernest Prakasa (Foto: Alexander Vito/kumparan)
Kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Joshua dan Ge ditanggapi oleh komika sekaligus aktor Ernest Prakasa dan Muhadkly Acho. Menurut Ernest, seorang pelawak harus bisa bertanggung jawab atas semua tindakan atau guyonan yang disampaikan di atas panggung.
“Mau ngomong apa pun pikirin dulu. Ini nanti ada yang tersinggung. Ada yang mempermasalahkan atau enggak, kita harus siap sama risikonya,” kata Ernest saat ditemui di Hong Kong Cafe, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (9/1).
ADVERTISEMENT
Pria berusia 35 tahun itu mengatakan materi yang disampaikan seorang komika ketika stand up tidak terbatas. Walau riskan, seorang komika bisa saja membawakan guyonan berupa kritik.
“Sebenarnya sama aja kayak musik gitu, di dalam musik mau pakai aliran apa aja ‘kan bebas,” ucap Ernest.
Namun, Ernest kini lebih memilih berhati-hati saat membuat materi stand up. Terlebih, ia sempat dihujat netizen setelah mengunggah twit berbau SARA di akun Twitter miliknya pada Maret 2017 lalu.
“Gua pernah ngalamin macem-macem, gua lebih berhati-hati, apakah yang gua omongin ini bisa gua pertanggungjawabkan atau tidak,” tutur Ernest.
Muhadkly Acho. (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhadkly Acho. (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
Sementara, Acho menceritakan pengalamannya ketika membawakan materi yang sensitif. Ia dulu mengkritik mengenai iring-iringn mobil jenazah.
ADVERTISEMENT
"Memang benar, dalam agama kalau ngubur harus disegerakan, cuma itu tidak bisa dijadikan alasan untuk kemudian kita ugal-ugalan dan berperilaku anarkis di jalan,” ucap Acho.
Terlepas dari itu semua, Acho amat yakin Ge tidak bermaksud untuk merendahkan atau melecehan satu agama tertentu saat melakukan stand up dalam roadshow film ‘Susah Sinyal’.
“Itu kan acara ‘Susah Sinyal’ kami perform di sana. Kami yakin tidak ada unsur melecehkan, mendiskreditkan, ayat atau apa pun,” ungkap Acho
“Point Ge itu cuma studi kasus banjir. Kalau banjir kan karena buang sampah sembarangan jadi jangan cuma bisa bilang ini karena lagi diuji sama Tuhan," lanjutnya.
Ge Pamungkas dan Joshua Suherman (Foto: Facebook dan kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ge Pamungkas dan Joshua Suherman (Foto: Facebook dan kumparan)
Meski tak melihat langsung, Acho juga merasa tak ada unsur SARA di materi stand up yang dibawakan Joshua. Menurutnya dugaan pelecehan terhadap agama yang dituduhkan pada Joshua adalah miskonsepsi masyarakat setelah melihat rekaman stand up yang tidak utuh.
ADVERTISEMENT
“Karena sepotong jadi mungkin orang nyangkanya lain. Namanya lagi lihat sekilas terus berkesimpulan ‘kan bisa aja,” tuturnya.
Pria berusia 34 tahun itu sudah berkomunikasi langsung dengan Ge dan Joshua. Kendati demikian, Acho tak mau terlalu jauh terlibat dalam masalah yang menimpa mereka berdua.
“Kami enggak mau terlalu intervensi. Mereka juga pasti punya langkah sendiri. Tapi, kami selalu dukung,” tandas Acho.
Joshua dilaporkan ke Bareskrim Polri berawal dari video berjudul 'ROASTING Cherly ex Cherrybelle by Joshua Suherman (1/3)' yang diunggah oleh aku YouTube Majelis Lucu pada 5 Oktober 2017 lalu.
Dalam materi yang dibawakan, Joshua membandingkan ketenaran dua mantan anggota Cherrybelle, Anisa Rahma dengan Cherly Yuliana Anggraini.
"Dan yang gue bingung adalah Cherly ini, walaupun leader, dia gagal memanfaatkan kepemimpinannya untuk mendulang popularitas untuk dirinya sendiri. Terbukti, zaman dulu semua mata laki-laki tertujunya pada Annisa, Annisa, Annisa. Ya kan, semuanya Annisa?" kata Joshua.
ADVERTISEMENT
"Padahal, skill nyanyi, ya... tipis-tipis, ya kan? Skill nge-dance, tipis-tipis. Cantik relatif, ya kan? Gue mikir, 'Kenapa Annisa selalu unggul dari Cherly?' Ah, sekarang gua ketemu jawabannya. Makanya Che, Islam! Karena di Indonesia ini ada satu hal yang tidak bisa dikalahkan oleh bakat sebesar apa pun, mayoritas," lanjutnya diakhiri tawa.
Ge Pamungkas (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ge Pamungkas (Foto: Munady)
Sementara, Ge menjadi sorotan ketika mengangkat materi mengenai banjir di Jakarta. Ia membandingkan komentar netizen terkait dengan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan pemimpin sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Twitter udah politik, agama, politik, agama, udah enggak asyik lagi. Dulu Jakarta banjir, apa coba netizen-netizen itu, wih Jakarta banjir, ini gara-gara... Ini adalah azab kita punya gubernur....," kata Ge dalam video yang beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Potong kuping gue, sekarang ini Jakarta banjir beda omongannya, ini adalah cobaan dari Allah SWT. Sesungguhnya Allah akan memberikan cobaan kepada yang dia cintai, cintai apaan?" lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi soal materi lawakannya yang mendapat kritikan, Ge mengaku belum mau banyak berkomentar mengenai hal itu. "Wah, kalau itu nanti aja ya. Kita lihat aja dulu, hasutan mereka (yang menghujat) mengarah ke mana," ungkapnya kepada kumparan (kumparan.com), Senin (8/1).
Walau begitu, ia telah memberikan klarifikasi soal candaannya yang dinilai telah melakukan penghinaan terhadap agama, di akun Instagram. Dalam tulisannya di Instagram, kekasih Angie Ang ini bahwa lawakannya tersebut tidak ada maksud untuk melecehkan agama.
"Assalamualakum Wr.Wb. Min, mau saya jelaskan , bawha konteks dari omomgan saya tentunya tidak menghina Allah SWT, melainkan sifat manusia yang masih double standard dalam melihat agama/ras orang yg dianutnya. Menghina agama , ras, dan adat istiadat bukanlah gaya saya dalam menghibur penonton, jadi saya sangat amat sadar bahwa saya tidak mungin menghina/menyentuh ranah itu, terlebih lagi menghina Sang Khalik, Allah SWT," tulis Ge.
Ge Pamungkas (Foto: Instagram/ @Ge Pamungkas)
zoom-in-whitePerbesar
Ge Pamungkas (Foto: Instagram/ @Ge Pamungkas)
Menurut Ge, ada kemungkinan salah tafsir terhadap materi yang dia sampaikan, atau mungkin cara berkomunikasinya yang salah. Karena itu, ia merasa bersyukur masih mendapat teguran.
ADVERTISEMENT
"Apabila masih kurang berkenan, saya bersedia kok untuk bertemu, tabayyun, supaya penjelasannya lebih dapat dimengerti. Sudah tugas seorang Muslim dan Muslimah untuk saling mengingatkan, dan saya dari lubuk hati yg paling dalam ingin berterima kasih sudah diingatkan. Syukron, Allah Yubarik Fik, Wasssalamualaikum Wr. Wb." tulis Ge.