Suasana Pemakaman Ibunda Eko Patrio

31 Oktober 2018 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman ibu Eko Patrio di TPU Penggilingan, Rabu (31/10/2018). (Foto: Sarah YP/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman ibu Eko Patrio di TPU Penggilingan, Rabu (31/10/2018). (Foto: Sarah YP/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jamini binti Sumopardi, ibunda komedian sekaligus politikus Eko Patrio, mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (30/10). Setelah disemayamkan di rumah duka di kawasan Buaran, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Penggilingan, Layur, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
ADVERTISEMENT
Jenazah tiba di pemakaman pukul 12.42 WIB. Ayah Eko, Sumarsono Mulyo, membawa foto sang istri sambil menangis. Matanya tampak sembab.
Eko hadir mengenakan baju koko putih dan kopiah hitam. Bersama dua orang lainnya, lelaki berusia 47 tahun tersebut kemudian turun ke liang lahat untuk meletakkan jenazah. Setelahnya, ia mengadzankan dan menyiram jenazah dengan air mawar.
Sebelum jenazah ditimbun dengan tanah, ayah Eko sempat menengok ke dalam liang lahat. Ia kembali tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan sang istri dimakamkan.
Pemakaman Ibunda Eko Patrio (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Ibunda Eko Patrio (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
Tak hanya ayah Eko Patrio, keluarga dan sanak saudara lain yang hadir pun tak kuasa membendung air mata. Suasana kala itu penuh duka.
Saat jenazah sudah dimakamkan, Eko memanggil keluarganya untuk berkumpul mendekati makam. Mereka kemudian melakukan tabur bunga secara bergantian.
ADVERTISEMENT
“Sanak keluarga boleh semua. Sedikit-sedikit saja kembangnya, bagi-bagi,” ujar Eko di sela-sela tabur bunga.
Selesai penaburan bunga, pemilik nama Eko Hendro Purnomo tersebut memberikan sambutan. Ia tampak berupaya tegar meski matanya sembab lantaran terlalu banyak menangis.
“Ibunda kami, Hajah Jamini bin Sumopardi, telah meninggalkan kita semua, meninggalkan satu suami, tiga anak. Alhamdulillah, kita dididik Beliau dengan kasih sayang,” ucap Eko mengawali sambutannya.
Pemakaman Ibunda Eko Patrio (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Ibunda Eko Patrio (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan)
Eko lalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah memberikan dukungan untuk keluarga mereka. Ia juga meminta agar masyarakat memaafkan segala kesalahan almarhumah.
“Ibu, Bapak, yang kami hormati, cintai. Bila Ibu punya utang, mohon dikabari pada saya secara pribadi. Saya, sebagai anak, insyaallah, akan melunasi utang. Minta doanya,” tutur Eko.
ADVERTISEMENT
Sambil memberi sambutannya, Eko meletakkan kembar mayang di sebelah makam sang ibu. Prosesi pemakaman kemudian ditutup dengan pembacaan doa dari ustaz.
“Ibu, Bapak, yang saya hormati, kami mengadakan tahlilan tujuh hari berturut-turut. Kami mengundang Bapak dan Ibu untuk mendoakan ibu saya. Waktunya habis asar. Terima kasih,” tandas Eko Patrio.