Tak Ingin Terjebak Macet, Nia Daniaty Tunda Pulang Kampung

Nia Daniati. (Foto: Munady Widjaja)

Hari Raya Lebaran tinggal menghitung hari. Namun, penyanyi Nia Daniaty memilih untuk tidak pulang ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat.

Namun, alasan Nia tak kembali ke kampung halamannya bukan karena pekerjaan atau urusan bisnis. Ia mengaku enggan melewati kemacetan jalur mudik yang sejak hari ini sudah mulai dipadati oleh para pemudik.

“Kasihan banyak pekerja yang mau pulang saat Lebaran, ditambahin kita lagi. Jadi ya, biarkan pekerja pulang duluan,” ucap wanita berusia 54 tahun itu saat dijumpai di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Senin (11/6).

Nia Daniaty. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)

Namun, pelantun 'Sayang Bilang Sayang' itu mengaku akan tetap pergi ke Bandung jika arus mudik sudah lancar dan para pekerja, termasuk pembantu rumah tangganya sudah kembali ke Jakarta.

“Pas Lebarannya saya enggak mudik, tapi paling nanti pas orang-orang sudah kembali ke sini baru saya jalan pulang,” ujarnya.

Saat ini, Nia juga sedang sibuk mengawasi pengerjaan renovasi pembagian rumahnya yang baru tuntas sekitar 30 persen. Pembantu yang pulang kampung, memaksanya membersihkan rumah seorang diri.

Mantan istri Farhat Abbas ini juga harus rela merayakan Lebaran di rumah lain miliknya di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

“Ya, saya repot. Karena (rumah) yang biasanya rapi, jadi berantakan. Sementara, bulan Ramadhan ini pembantu pada pulang semua. Itu saja yang bikin ribet. Tenaga kita kurang untuk membereskan semuanya. Akhirnya ya, memutuskan untuk saat Lebaran, kita pindah saja,” ungkap Nia.

Nia Daniaty. (Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan)

Meski tidak bisa merayakan Idul Fitri sesuai keinginan, Nia mengatakan bahwa dia berserta anak dan cucunya tidak pernah mengeluh. Penyanyi lagu 'Gelas-gelas Kaca' itu mengaku sudah menanamkan ilmu pada anak dan cucunya bahwa semua musibah dan masalah bisa diselesaikan dengan baik tanpa keluh dan kesah.

“Saya selalu kasih tahu anak-anak kalau harta itu tidak dibawa mati. Diberi apapun nikmati saja, yang penting kita melakukan hal yang benar dan berada di jalan yang benar,” imbuhnya.