Tasya Kamila Olah Sampah Jadi Pupuk Kompos di Rumah

20 Desember 2018 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tasya Kamila, Duta Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (Foto: (dok ist) Bakti Lingkungan Djarum Foundation)
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila, Duta Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (Foto: (dok ist) Bakti Lingkungan Djarum Foundation)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tasya Kamila menjadi salah satu selebriti yang turut merealisasikan gerakan sadar lingkungan dengan melakukan daur ulang sampah. Hal itu dilakukannya demi mengurangi laju proyeksi timbulan sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dalam keseharian, perempuan yang didapuk sebagai Duta Lingkungan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut melakukan pemilahan pada sampah rumah tangganya. Ia juga menggunakan tabung komposter pribadi untuk membuat pupuk dari sampah sisa makanan.
"Salah satu komitmen aku terhadap lingkungan adalah perhatian terhadap sampah. Aku sudah mulai mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Di rumah, aku menabung sampah," ujar Tasya ketika menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk 'Pengaruh Sampah terhadap Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Bumi' di Sidoarjo, Jawa Timur, belum lama ini.
"Aku pisahkan sampah basah yang bisa terurai alami, seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daunan. Setelah dimasukkan ke tabung komposter, disemprot dengan bioaktivator (pengurai), lalu tunggu tiga sampai lima hari. Kemudian pupuk cair sudah bisa dipakai," lanjutnya.
Tasya Kamila. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila. (Foto: Munady Widjaja)
Dalam kesempatan yang sama, perempuan berusia 26 tahun itu mengimbau generasi milenial untuk lebih sadar lingkungan. Ia menekankan bahaya penggunaan kantong plastik yang butuh waktu lama agar dapat terurai.
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa waktu belakangan, para pencinta lingkungan kian gencar mengecam perilaku membuang sampah plastik di laut, sungai, dan lainnya lantaran hal itu berakibat buruk bagi hewan yang tinggal di ekosistem tersebut. Tasya Kamila pun turut prihatin akan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan.
"Mungkin cuma satu bungkus permen saja yang kita buang sembarangan. Seandainya ada satu juta orang melakukan hal yang sama, timbunan sampah jadi banyak sekali. Itu baru satu plastik kecil. Bagaimana dengan sampah yang lain?" tutur pelantun lagu 'Istana Pizza' tersebut.
Menurut Tasya, sudah saatnya setiap orang mengurangi penggunaan plastik dan beralih kepada produk daur ulang atau barang yang dapat digunakan berkali-kali untuk suatu keperluan.
Tasya Kamila dan Narasumber Talkshow “Pengaruh Sampah Terhadap Perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Bumi”  (Foto: (dok ist) Bakti Lingkungan Djarum Foundation)
zoom-in-whitePerbesar
Tasya Kamila dan Narasumber Talkshow “Pengaruh Sampah Terhadap Perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Bumi” (Foto: (dok ist) Bakti Lingkungan Djarum Foundation)
Dalam talkshow yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Djarum Trees For Life (DTFL) tersebut, selain Tasya Kamila, hadir pula Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur KLHK Nandang Prihadi.
ADVERTISEMENT
Nandang berpendapat bahwa manusia punya kontribusi yang sangat besar dalam menghasilkan sampah dan emisi gas rumah kaca. Ia kemudian menggarisbawahi pentingnya memilah sampah rumah tangga.
"Memilah sampah rumah tangga adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk membantu bumi kita agar menjadi lebih asri. Sebanyak 75 persen sampah yang dihasilkan manusia adalah sampah organik atau sisa makanan. Sampah yang mengalami pelapukan (dekomposisi) dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang," tuturnya.