The Rolling Stones dan Kepedulian Sosial Mereka yang Sering Terlupakan

5 Desember 2017 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Rolling Stones. (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
zoom-in-whitePerbesar
The Rolling Stones. (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
The Rolling Stones adalah band rock legendaris yang saat ini beranggotakan Mick Jagger, Keith Richards, Charlie Watts, dan Charlie Leavell. Mereka disebut sebagai 'bapaknya rock n roll ugal-ugalan dunia'. Aksi panggung yang eksentrik, kehidupan pribadi yang bebas, dan terkenal urakan menjadi panutan anak-anak muda dari masa ke masa. Ketenaran mereka sudah terbukti saat di tahun 1989, The Rolling Stones masuk Rock and Roll Hall of Fame.
ADVERTISEMENT
Pada 1 Desember silam, album kompilasi The Rolling Stones yang bertajuk ‘On Air’ baru saja dirilis. Album ini berisikan penampilan mereka di BBC dari tahun 1963-1965 dengan beberapa lagu yang belum pernah mereka rekam sebelumnya.
Lagu-lagu hits mereka dikenal dekat dengan kehidupan musisi rock yang kelam. Coba perhatikan lirik lagu ‘Dead Flower’ dari album 'Sticky Fingers' yang dirilis tahun 1971.
I'll be in my basement room, With a needle and a spoon.
Lirik ini menggambarkan kisah Keith Richards, sang gitaris, yang kecanduan narkoba di masa itu.
The Rolling Stones (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
zoom-in-whitePerbesar
The Rolling Stones (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
Atau, lagu ‘Honky Tonk Women’ yang dirilis tahun 1969. Liriknya 100 persen mengisahkan tentang kehidupan malam nan liar ala musisi rock ini.
Namun, di balik kehidupan mereka yang terkesan kelam dan nakal itu, The Rolling Stones juga merupakan band yang peduli pada isu-isu lingkungan dan aktif menyuarakan pendapat rakyat yang tak terdengar oleh para elit negara.
ADVERTISEMENT
Contoh nyata gerakan peduli sosial yang dilakukan The Rolling Stones adalah, saat mereka ikut terlibat dalam gerakan Flower Generation atau Generasi Bunga (Melawan dengan Bunga) yang merupakan gerakan anti kekerasan. Flower Generation pertama muncul di akhir era 60-an, dan awalnya gerakan ini merupakan aksi anak muda yang menolak adanya perang Vietnam.
Lagu The Rolling Stones yang didedikasikan untuk para Flower Generation berjudul ‘Street Fighting Man’ yang diluncurkan tahun 1968. Lagu ini menemani lagu-lagu dari The Beatles dan The Doors yang saat itu riuh menyemangati para pejuang kedamaian dunia di Eropa dan Amerika.
The Rolling Stones (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
zoom-in-whitePerbesar
The Rolling Stones (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
Selain itu, ada pula lagu yang berjudul ‘Sing This All Together’ yang merupakan lagu anti-rasisme. Liriknya merupakan ajakan The Rolling Stones bagi seluruh umat manusia untuk bersama-sama mengingat bahwa apapun ras-nya, semua manusia berkedudukan sama.
ADVERTISEMENT
Why don't we sing this song all together, Open our heads let the pictures come, And if we close all our eyes together, Then we will see where we all come from.
Chuck Leavell, additional keyboardist The Rolling Stones sekaligus pemain piano untuk The Allman Brothers ini juga aktif sebagai aktivis lingkungan. Dirinya tergabung dalam organisasi Global Restoration Council yang bergerak dibidang lingkungan. Ia juga kerap memperhatikan perkembangan kehutanan dunia.
Dilansir CNN, Leavell menyatakan, gerakan peduli sosial yang dijalankan saat dirinya masih muda turut menggerakkan hatinya untuk ikut terjun sebagai aktivis. Leavell juga sangat peduli pada polusi yang akhir-akhir ini semakin menggila.
"Saya lahir di era 60-an. Saat ini, masalah lingkungan adalah masalah terbesar di dunia dan organisasi kami sangat peduli pada polusi yang semakin parah di negeri kami (Amerika),” tuturnya.
The Rolling Stones. (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
zoom-in-whitePerbesar
The Rolling Stones. (Foto: Facebook/The Rolling Stones)
Tak tanggung-tanggung, Leavell bahkan menerima penghargaan 'Honorary Ranger' dari Polisi Hutan A.S. Kini, ia dan istrinya telah menanam lebih dari 2.900 pepohonan di negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Leavell yang juga merupakan co-founder dari organisasi peduli sosial, Mother Nature Network pernah mengadakan konser untuk lingkungan bersama R.E.M, Widespread Panic, dan Marshall Tucker guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.