Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Happyface Tuntut YG Entertainment karena Pembatalan Debut MIXNINE
26 Juni 2018 16:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir Soompi , pada Selasa (26/6), Pengadilan Distrik Pusat Seoul menyebutkan, Happyface menuntut YG Entertainment sebesar 10 juta won (sekitar Rp 127 juta) terkait hasil akhir dari program survival show 'MIXNINE'.
Happyface saat itu mengirimkan salah satu calon idola mereka, Woo Jin-young, ke acara tersebut. Setelah berkompetisi selama enam bulan dalam acara yang diikuti calon idola pria dan juga wanita itu, Woo Jin-young pun keluar sebagai pemenang utama.
Pada rencana awal, Jin-young berhak melangsungkan debut dalam sebuah grup K-Pop, di bawah naungan YG Entertainment bersama para pemenang lain dari acara itu. Akan tetapi hal ini tidak terjadi. Berdasarkan berita yang beredar pada bulan Mei lalu, agensi yang mengirimkan trainee dan idola mereka ke acara MIXNINE merasa keberatan dengan ketentuan yang diberikan YG Entertainment.
ADVERTISEMENT
Mereka tidak setuju bila idola mereka harus beraktivitas selama tiga tahun di bawah naungan YG. Padahal, berdasarkan perjanjian awal, mereka seharusnya hanya melakukan aktivitas promosi sebagai grup pemenang MIXNINE selama empat bulan lamanya.
Masalah ini yang kemudian kembali diungkap oleh Happyface dalam sebuah surat, terkait tuntutan hukum yang mereka ajukan.
"Ini sangat merugikan bagi perusahaan berukuran kecil hingga menengah, termasuk kami," tulis mereka.
"Tindakan mereka (YG) menunjukkan bahwa bila kami tidak setuju dengan perubahan (kontrak), proyek (debut) ini akan dibatalkan. Tak lebih maupun kurang, ini adalah kesewenangan dari sebuah agensi besar yang memiliki pengaruh besar," tambah mereka.
Happyface juga menekankan bahwa YG menginformasikan mengenai perubahan kontrak itu secara tiba-tiba. Selama dua bulan setelah acara, agensi ini mengaku tidak mendengar apapun dari YG, meskipun para calon idola sudah menanti-nantikan kesempatan untuk debut.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, YG baru menyampaikan rencana debut para pemenang MIXNINE setelah mendapat kritik dari media dan juga fans. Namun, pada akhirnya, mereka merasa bahwa YG memanfaatkan ketidaksetujuan para agensi untuk membatalkan debut tersebut.
"Sekalipun mereka punya tanggung jawab untuk memenuhi kontrak aslinya bila kami tidak menerima perubahan yang mereka tetapkan, YG Entertainment memutuskan semuanya sendirian hingga akhir," tulis Happyface.
Selain itu, Happyface juga menyampaikan mengenai pelanggaran kontrak awal yang dilakukan oleh YG.
Di awal kontrak YG mengatakan akan membayar segala pengeluaran para calon idola selama mengikuti 'MIXNINE'. Namun, selama enam bulan acara berlangsung, Happyface membayar sendiri biaya latihan, riasan, baju, transportasi, serta berbagai biaya lain yang harus dikeluarkan oleh Woo Jin-young.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Happyface juga belum menerima pembagian keuntungan dari lagu-lagu yang menjadi bagian acara tersebut, meskipun ini sudah disetujui sebelumnya.
"Ini bukan sekadar kami hanya ingin meminta kompensasi (10 juta won). Kami melakukan ini dengan harapan supaya kebudayaan populer Korea, rumah dari Hallyu, bisa berkembang dengan sehat tanpa pemaksaan dari perusahaan-perusahaan besar," Happyface menegaskan.
Menanggapi tuntutan Happyface, YG Entertainment juga telah melayangkan sebuah surat pernyataan resmi. Mereka mengatakan tidak menduga akan mendapat tuntutan sebesar 10 juta won dari Happyface.
"Kami mengira, masalah ini sudah selesai beberapa bulan lalu, saat pengumuman dibuat bagi para media dan keenam CEO dari agensi terkait bertemu, serta menyepakati sebuah keputusan yang bersahabat," tulis YG dalam surat tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, perusahaan yang dikepalai oleh produser Yang Hyun-suk itu juga menjelaskan bahwa mereka akan merespons tuntutan tersebut lewat jalur hukum.
"Kami juga akan berusaha untuk meminimalisasi segala kesalahpahaman melalui keputusan akhir pengadilan," pungkas mereka.