Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kata Fans soal Aktivitas Idola K-Pop di Amerika Serikat
8 Mei 2018 17:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas K-Pop di berbagai negara, ada beberapa penyanyi idola yang memilih untuk melebarkan sayap hingga ke Amerika Serikat. Contohnya, penyanyi-penyanyi seperti CL eks '2NE1', Se7en, juga boyband BTS.
ADVERTISEMENT
Pada satu sisi, ekspansi ini melambangkan bertambah baiknya penerimaan K-Pop di berbagai belahan dunia, juga melambangkan kesuksesan para penyanyi idola dalam menyebarkan musik mereka.
Akan tetapi, melebarkan karier di industri musik Amerika sering diikuti dengan perubahan gaya maupun cara beraktivitas. Ada kalanya para penyanyi jadi harus lebih fokus pada kegiatan mereka di Amerika Serikat. Tentu dengan risiko 'meninggalkan' audiens di negara yang membesarkan nama mereka, yaitu Korea Selatan.
Lisa (24 tahun), seorang fans CL yang berasal dari Medan, mengatakan bahwa ia bukannya tidak memiliki kekhawatiran karena idolanya memutuskan untuk terjun ke pasar Amerika di tahun 2014.
"Honestly, aku enggak terlalu suka karena, apa ya, single Koreanya aja masih satu yang dipromosiin, yang 'The Baddest Female'. Lainnya enggak ada," ujar Lisa saat dihubungi kumparanK-Pop via telepon pada Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
"Terus, kayak, di pasar sana nembusnya susah. Jadi kayak belum tentu dia bakalan sukses atau enggak. Sedangkan di Korea sendiri YG (perusahaan yang menaungi CL) belum mengembangkan bakat dia," tambahnya.
Kekhawatiran Lisa bukannya tanpa alasan. Sejak CL menyatakan ingin debut di Amerika Serikat hingga saat ini, gaung nama CL belum terlalu terasa di pasar Amerika. Ia juga baru merilis beberapa single atau lagu kolaborasi berbahasa Inggris, seperti 'Dr. Pepper', 'Lifted', juga 'Hello Bitches'.
Sementara itu, penyanyi kelahiran 1991 ini belum mengeluarkan lagu Korea Selatan lagi, selain single berjudul 'Goodbye' yang merupakan lagu perpisahan dari 2NE1. Ia juga belum merilis rencana lanjutan untuk melakukan comeback di Korea.
Lisa khawatir, lama-kelamaan CL akan dilupakan di Korea. Padahal, baginya, sang penyanyi selamanya tidak akan bisa dilepaskan dari identitasnya sebagai penyanyi K-Pop.
ADVERTISEMENT
"Kalau boleh, CL punya album Korea sendiri (dulu). Terserah (kalau) tahun depan dia mau jor-joran di Amerika, tapi kalau boleh dia puas-puasin fansnya yang di Korea dulu ajalah dengan karya-karyanya di negara sendiri," sebut Lisa.
Lain halnya dengan Lisa, Dewi (27 tahun), seorang penggemar BTS, mengatakan bahwa ia merasa senang dengan pencapaian boyband tersebut di Amerika Serikat.
Sejak tahun lalu, boyband besutan Big Hit Entertainment itu memang tengah mendapat perhatian dari dunia Barat. Mereka telah tampil di American Music Awards pada 2017, sekaligus mengisi beberapa acara televisi negara tersebut.
Selain itu, pada 20 Mei mendatang, grup idola beranggotakan tujuh orang ini rencananya akan membawakan single terbaru mereka untuk pertama kalinya di ajang Billboard Music Awards.
ADVERTISEMENT
"Gue ikut seneng," sebut Dewi terkait pencapaian grup idolanya tersebut.
Menurut Dewi, BTS pantas mendapatkan popularitas yang lebih tinggi, baik di Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
Akan tetapi, hampir serupa dengan Lisa, Dewi juga memikirkan mengenai dampak aktivitas Amerika BTS terhadap karier mereka di Korea Selatan.
Dewi mengaku khawatir fans Korea Selatan BTS mulai merasa dinomorduakan dengan banyaknya aktivitas boyband itu di Amerika.
"Kalau kata gue sih, (itu) bahaya banget. Ibaratnya, itu kan rumah mereka. Lha, kalau di rumah sendiri enggak disambut hangat, apa rasanya enggak kayak di neraka?" sebut Dewi.
Menurutnya, jangan sampai popularitas BTS di Korea Selatan menurun. Utamanya, karena kesuksesan BTS di Amerika tak lepas dari peran para penggemarnya di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
"Jadi jangan sampe lah kacang lupa kulit," tambahnya.
Meski demikian, Dewi juga mengatakan bahwa ekspansi BTS ke Amerika tak melunturkan rasa cintanya kepada mereka. Perubahan musik BTS--yang menurutnya tidak terjadi semata-mata karena ekspansi BTS ke Amerika--juga tidak membuatnya akan berhenti mendengarkan musik dari RM cs.
"Gue enggak masalah kalau Bangtan (nama panggilan BTS--red) musiknya beda, selama lagu mereka masih punya makna mendalam ala Bangtan," tegasnya.