Mengenal 3 Agensi Hiburan Terbesar di Korea Selatan

Pendiri perusahaan hiburan terbesar Korea Selatan (Foto: (Wikimedia Commons/wikipedia).)

Dalam dunia K-Pop, ada tiga buah perusahaan hiburan yang disebut sebagai 'the big three', alias tiga perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan. Mereka tak lain adalah SM Entertainment, YG Entertainment, dan JYP Entertainment.

Tak cuma sudah berdiri sejak lama, ketiga agensi ini sudah mencetak berbagai artis yang berhasil secara domestik maupun internasional.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai ketiga perusahaan tersebut, tim kumparan (kumparan.com) merangkum beberapa fakta mengenai mereka.

1. SM Entertainment

Sejak didirikan pada tahun 1995 oleh Lee Soo-man, SM Entertainment telah mencetak berbagai artis yang berpengaruh dalam penyebaran budaya pop Korea Selatan. Salah satu grup idola pertama yang sukses membuat cetak biru gaya idola K-Pop saat ini adalah H.O.T.

Meski karier mereka cukup singkat (1996 -2001), namun nama H.O.T menjadi salah satu legenda di industri musik K-Pop. Terutama, mengingat grup tersebut pernah menjual 1 juta kopi album saat kondisi perekonomian Korea Selatan tidak begitu bagus.

BoA sebagai solois SM seolah melanjutkan tongkat estafet kesuksesan SM dengan menjadi penyanyi Korea pertama yang sukses menembus pasar musik Jepang. Hingga saat ini tak ada satupun warga Korea Selatan dan pecinta musik Jepang yang tidak mengenal nama BoA.

Kesuksesan SM dalam mendominasi industri musik dilanjutkan grup mereka yang lain. Sebut saja TVXQ, Super Junior, SNSD, SHINee, fx, EXO, Red Velvet dan NCT. Para idola yang debut di bawah SM Entertainment tentu punya beban tersendiri mengingat kesuksesan senior mereka dalam membantu mengembangkan musik Korea tidaklah mudah.

SM Entertainment bukan hanya sekadar agensi yang mendebutkan anak-anak muda Korea menjadi superstar. SM juga mengembangkan bisnis hingga ke berbagai bidang, termasuk manajemen aktor, pembuatan aplikasi digital, hingga berbagai inovasi di industri hiburan yang mereka kembangkan lewat pertukaran budaya dan teknologi.

Secara keuntungan, pada kuarter kedua tahun ini (April-Juni), perusahaan ini tercatat meraup keuntungan sebesar 1,4 miliar won (sekitar 17 miliar rupiah).

Meski demikian, SM Entertainment tidaklah tanpa cela, khususnya perkara relasi dengan artis-artis binaannya.

Perusahan ini telah beberapa kali diprotes karena dianggap tidak adil kepada para artisnya. Sebut saja kasus keluarnya tiga anggota TVXQ, Jae-joong, Yoo-chun, dan Junsu, juga tiga anggota EXO, Kris Wu, Luhan dan Tao.

2. YG Entertainment

Dibentuk sejak tahun 1996 oleh Yang Hyun-suk, perusahaan yang satu ini dikenal dengan artis-artisnya yang sebagian besar memiliki gaya hip-hop atau dance dan telah mendunia. Salah satunya pelantun mega hit 'Gangnam Style', Psy.

Tak hanya itu, mereka juga menaungi Bigbang, grup debutan 2006 yang terkenal di berbagai kalangan penikmat musik K-Pop. Hingga kini, lagu-lagu dari grup ini banyak dinikmati di dalam maupun di luar Korea Selatan. Misalnya, lagu baru seperti 'Last Dance' dan 'Bang Bang Bang', juga lagu-lagu lama seperti 'Haru Haru' dan 'Lies'.

Selain itu, perusahaan ini juga mencetak girlband hip-hop 2NE1. Pelantun lagu 'I Am The Best' ini memang punya konsep berbeda dengan girlband lain di industri musik K-Pop. Meski sudah bubar, grup ini terus mendapatkan tempat yang spesial di hati penggemarnya.

Tak berhenti di situ, YG Entertainment juga menaungi grup-grup lain seperti Winner, iKON, juga Blackpink. YG juga melebarkan sayap dengan anak perusahaan untuk para musisi musik indie seperti HIGHGRND yang menaungi hyukoh dan The Black Label yang menaungi Zion.T.

Tak heran bila pada kuarter kedua tahun ini, YG meraup keuntungan sebesar 4,3 miliar won (sekitar 53 miliar rupiah).

Walaupun begitu, YG Entertainment juga tak lepas dari kekurangan. Para penggemar artis dari YG Entertainment seringkali harus berlapang dada karena artis-artis kesayangannya tak kunjung menelurkan lagu baru, kadang hingga lebih dari setahun lamanya.

Selain itu, beberapa artis YG telah tertangkap tangan menggunakan marijuana, substansi yang dilarang penggunaannya di Korea Selatan.

3. JYP Entertainment

Sejak didirikan oleh produser sekaligus musisi Park Jin-young pada tahun 1997, JYP Entertainment sudah menaungi musisi dengan beragam gaya. Misalnya, solois seperti Baek A-yeon, boyband 2PM dan GOT7, girlband Miss A dan Twice, serta grup band Day6.

Dari ketiga perusahaan agensi hiburan terbesar Korea Selatan, JYP sering disebut sebagai agensi yang paling akrab dengan musisinya. Alasannya, hingga para artisnya keluar dari agensi pun, banyak diantara mereka yang tetap berhubungan baik dengan sang CEO Park Jin-young.

Solois wanita Sunmi misalnya, yang tahun ini meninggalkan perusahaan yang telah menaunginya selama 12 tahun tersebut. Walau sudah meninggalkan JYP, ia masih hadir dalam acara TV 'JYP Party People' yang diadakan September lalu. Dalam acara tersebut, sang CEO, JYP mengatakan bahwa ia masih terus mengkhawatirkan Sunmi.

Meski begitu, tidak semua artis masih memiliki hubungan baik dengan perusahaan ini. Jay Park misalnya, mantan leader 2PM yang meninggalkan JYP pada tahun 2009 ini hingga kini disinyalir memiliki hubungan buruk dengan Park Jin-young.

Pada kuarter kedua tahun ini, JYP dikabarkan meraih keuntungan terbesar di antara ketiga perusahaan 'big three', yaitu pada angka 6,9 miliar won (86 miliar rupiah).

Meski dianggap sebagai tiga perusahaan besar di Korea Selatan, tak berarti ketiga agensi ini selalu mendominasi industri musik Korea Selatan. Banyak agensi lain juga sukses mendebutkan idola-idola K-Pop yang banyak dicintai oleh fans mereka.

Sebut saja BTS dari BigHit Entertainment, SISTAR dari Starship Entertainment, GFriend dari Source Music atau agensi Antenna yang didirikan oleh Yoo Hee-yeol dan dikenal karena punya sederet musisi jenius seperti Peppertones, Jung Jae Hyung dan Park Sae Byul.