Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Park Bom Klarifikasi Penggunaan Narkoba yang Dituduhkan Kepadanya
26 April 2018 19:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2015 lalu mantan anggota 2NE1, Park Bom, memilih untuk hiatus dan tidak pernah lagi tampil di TV. Namun, namanya kembali ramai diberitakan oleh media ketika acara 'PD Notebook' menampilkan episode investigasi yang salah satunya membahas skandal narkoba Park Bom.
ADVERTISEMENT
Setelah acara tersebut ditayangkan 24 April, nama Park Bom menjadi pencarian terhangat di situs Naver. Sempat bungkam selama beberapa tahun, Park Bom akhirnya memberanikan diri untuk melakukan wawancara dengan media Korea Selatan, Sports Kyunghyang pada Kamis (26/4).
Dalam wawancara tersebut, penyanyi kelahiran 1984 ini mengatakan ia menonton acara 'PD Notebook' bersama kedua orang tuanya. Ia juga mengklarifikasi tuduhan penggunaan Amfetamin yang ditujukan kepadanya.
Ia mengatakan kedua orang tuanya sebenarnya sudah kebal dengan tuduhan pengguna narkoba yang dilayangkan kepada dirinya. Namun, sepanjang acara, 'PD Notebook' selalu mengunakan kata narkoba sehingga hal itu membuat kedua orang tuanya menghela nafas karena kecewa.
"Jika aku benar-benar menggunakan itu (narkoba), aku tidak akan merasa sedih saat mereka mengatakan aku pengguna narkoba. Namun aku merasa (tuduhan) itu sangat tidak adil karena aku benar-benar tidak pernah menggunakan narkoba. Aku memang diselidiki tetapi aku bukan terdakwa," ungkap Park Bom seperti dilansir Soompi.
ADVERTISEMENT
Pelantun 'Don't Cry' ini kemudian menjelaskan bahwa dirinya menderita DDD (Attention Deficit Disorder), yang merupakan penyakit yang tidak begitu dikenal di Korea Selatan. Hal ini membuatnya harus menjalani perawatan sejak SMP dan SMA.
Penyakit tersebut merupakan jenis penyakit langka sehingga tidak ada obat yang cocok untuk menyembuhkannya. Sehingga untuk mencegah penyakit tersebut kambuh, Park Bom mengatakan dirinya harus rutin mengkonsumsi obat untuk penyakit ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Park Bom mengatakan dirinya kemudian dituduh sebagai penyeludup obat terlarang saat ia membawa Adderall ke Korea Selatan. Saat ia tinggal di Amerika Serikat, Adderall merupakan obat yang wajar dikonsumsi oleh para penderita penyakit DDD.
Obat tersebut juga sudah digunakannya sejak awal ia mendapatkan perawatan atas resep dokter yang menanganinya. Namun, dirinya tidak mengetahui jika obat tersebut dilarang di Korea Selatan. Ia semakin merasa frustrasi saat orang-orang mengatakan obat tersebut merupakan Amfetamin.
ADVERTISEMENT
"Jika itu adalah narkoba. Bukankah hal itu tidak bisa tidak aku konsumsi karena penyakitku?" lanjutnya.
Ia juga membahas rumor palsu yang diberitakan oleh 'PD Notebook' mengenai usianya yang telah memasuki 40 tahun dalam hitungan Korea Selatan. Park Bom mengatakan kepada Sports Kyunghyang untuk bertanya kepada teman-temannya untuk membuktikan kebenaran bahwa ia kini berusia 34 tahun.
"Jika aku berusia 40 tahun, bukankah aku lebih tua dari pada kakakku," ungkapnya.
Sebelumnya pada tayangan 'PD Notebook' menuliskan bahwa Park Bom lahir pada 1979. Hal ini justru memunculkan kontroversi baru di publik tentang usia Park Bom sebenarnya. YG Entertainment pun ikut terkena imbas karena dianggap memalsukan usia artisnya selama ini.
Usai kontroversi tersebut muncul, pihak produksi 'PD Notebook' menyampaikan permintaan maaf karena salah menuliskan tahun kelahiran Park Bom.
ADVERTISEMENT