Suka Duka Menjadi Admin Fanbase K-Pop

15 Februari 2018 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fanbase K-Pop (Foto: Facebook  @OfficialYGiKON)
zoom-in-whitePerbesar
Fanbase K-Pop (Foto: Facebook @OfficialYGiKON)
ADVERTISEMENT
Menjadi admin fanbase K-Pop merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak penggemar. Berawal dari rasa suka kepada sang idola hingga ide untuk mencari teman baru menjadi salah satu alasan banyak penggemar K-Pop menjadi admin fanbase.
ADVERTISEMENT
Para admin fanbase K-Pop sering dijuluki sebagai manajer kedua dari idola mereka. Pasalnya para admin ini dianggap sebagai orang yang paling paham mengenai idola yang disukainya. Sehingga tidak jarang para pengikut sering bertanya kepada para admin mengenai kabar terbaru idola yang mereka sukai.
Banyak orang mengira para admin berusia remaja, sehingga mereka dengan sukarela menjadi admin. Namun anggapan tersebut sebenarnya salah besar. Pasalnya banyak juga penggemar K-Pop yang berusia dewasa juga mendedikasikan waktunya untuk menjadi seorang admin fanbase. Meskipun telah memiliki kesibukan sendiri, namun mereka bisa menyediakan waktu antara pekerjaan dan tugas sebagai admin.
Jennie (bukan nama sebenarnya) salah satu contohnya. Wanita berusia 28 tahun ini bekerja di sebuah kantor humas di Jakarta Selatan. Ia merupakan pemilik salah satu fanbase YG Family di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia mengelola fanbase tersebut bersama beberapa teman yang juga berperan sebagai admin fanbase. Meskipun saat ini ia tidak bisa terlalu aktif seperti admin lainnya, namun ia selalu berusaha untuk bisa berinteraksi dengan para pengikut di akun fanbase-nya.
Jennie biasanya menggunakan waktu luang seperti saat sedang libur kerja atau saat malam hari untuk mengecek fanbase kesayangan miliknya.
"Awalnya aku suka baca-baca artikel tentang mereka (artis YG Entertainment) dari akun fanbase internasional di Twitter. Dari situ kepikiran untuk berbagi info anak-anak YG (fans). Awalnya cuma share di Twitter pribadi, dari situ trus buat akun khusus buat fanbase di Line@," ungkap Jennie kepada kumparan (kumparan.com).
Selain bisa berbagai informasi terbaru seputar artis YG Entertainment, wanita yang mengidolakan Taeyang ini mengungkapkan sesi curhat menjadi salah satu hal yang disukainya sebagai admin. Ia sering membuka sesi 'open chat', sesi dimana ia bisa berinteraksi secara personal dengan para pengikutnya di akun fanbase.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kalau di sesi ini, banyak yang curhat seputar kehidupannya sebagai penggemar K-Pop yang sering di hina oleh teman-temannya, ada juga yang curhat pengen ketemu sang idola, ada juga yang mengajak buat berimajinasi. Pokoknya seru gitu deh," tutur Jennie.
"Kalau sisi positifnya sih banyak yah. Aku bisa dapat teman baru dan dapat cerita baru," jawabnya saat ditanya mengenai sisi positif yang didapatkannya sebagai admin fanbase.
Sejauh ini Jennie mengatakan bahwa ia belum menemukan sisi negatif dari kegiatannya sebagai admin. Hanya saja ia sering disebut masih kekanak-kanakan oleh sang calon suami maupun teman-temannya. Karena mereka merasa kegiatannya sebagai admin fanbase itu tidak ada gunanya.
Ia juga mengaku menyesal karena selama jadi admin ia belum pernah bertemu dengan para anggotanya, kecuali para admin yang sering berhubungan dengannya.
ADVERTISEMENT
Meskipun menikmati kegiatannya sebagai admin fanbase, Jennie mengatakan bahwa ia berencana untuk berhenti pada tahun ini.
"Kepinginnya sih enggak yah (untuk berhenti). Tapi takutnya enggak bisa bagi waktu antara kerjaan, rumah tangga, sama dunia fanbase," tutur Jennie yang akan menikah di bulan Agustus mendatang.
Fanbase K-Pop (Foto: Facebook  @OfficialYGiKON)
zoom-in-whitePerbesar
Fanbase K-Pop (Foto: Facebook @OfficialYGiKON)
Berbeda dengan Jennie, Dinda (bukan nama sebenernya), menuturkan bahwa awalnya ia mendapat tawaran untuk mengurus akun Instagram sebuah fanbase. Mahasiswa jurusan Komunikasi semester enam ini ditawari gaji sebesar Rp 150.000 tiap bulannya oleh pemilik akun fanbase tersebut.
"Dikasih uang Rp 150.000 tiap bulan cuma buat share gosip doang, sebenarnya gampang banget, yah. Aku bisa dapat duit dari hobi aku. Yah, ibaratnya hobi aku dibayar sama orang," ungkapnya saat dihubungi oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Namun dibalik itu, ia mengaku memiliki tanggung jawab untuk mencari informasi terbaru dan terpercaya seputar artis Korea Selatan. Tanggung jawab tersebut dianggapnya sebagai salah satu tantangan sebagai admin fanbase.
Salah satu hal unik yang disukainya saat menjadi admin adalah membaca komentar di artikel atau postingan yang dibagikannya. Ia bahkan memperhatikan berapa orang yang menyukai info terbaru yang diunggahnya. Namun selain komentar positif, ia juga sering mendapatkan komentar negatif. Terutama saat ia membagikan artikel gosip atau rumor buruk mengenai salah satu idola K-Pop.
"Biasanya kalo share skandal atau komen buruk, banyak yang menghina. Bilang aku terlalu memihaklah, bilangnya artikel aku kebanyakan hoax lah. Kadang kesel kalau gitu," tuturnya.
Dinda mengungkapkan bahwa menjadi admin di fanbase multifandom (fanbase dengan banyak grup idola) lebih menyulitkan dari pada menjadi admin satu fandom. Pasalnya ia harus lebih teliti lagi dalam membagikan informasi, sedangkan bila fanbase fandom ia bisa sedikit lebih bebas dari pada fanbase multifandom.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, ia mengaku belum memiliki rencana untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai admin. Selain karena memperoleh gaji, ia merasa nyaman bisa berbagi segala hal mengenai info idolanya kepada orang yang menyukai hal yang sama dengannya.