Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tinggal satu bulan tersisa hingga perpanjangan pemeriksaan kasus kematian aktris Jang Ja Yeon berakhir. Alih-alih menemukan titik terang, kasus yang diduga melibatkan pelecehan seksual ini justru seolah semakin rumit.
ADVERTISEMENT
Setelah Yoon Ji Oh tampil sebagai saksi, kini, saksi-saksi baru atas kasus kematian mendiang aktris ‘Boys Before Flowers’ itu bermunculan. Namun, di saat yang sama, Yoon Ji Oh, perempuan yang telah memberikan kesaksian mengenai Jang Ja Yeon selama belasan tahun terakhir, digugat oleh seorang penulis.
Berikut kumparanK-Pop berikan rangkuman update terbaru mengenai pemeriksaan kasus kematian Jang Ja Yeon.
1. Testimoni dari saksi-saksi lain
Pada Selasa (23/4), seorang perwakilan dari tim investigasi perkara masa lalu kantor kejaksaan agung Korea Selatan mengatakan, mereka telah menerima kesaksian dari pihak-pihak selain Yoon Ji Oh.
"Kesaksian mereka menyatakan bahwa Jang Ja Yeon dipaksa untuk menghibur dalam pesta mabuk-mabukan di bawah pengaruh narkoba," ujar sumber tersebut, seperti dikutip Soompi.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun sesuai dengan keterangan Yoon Ji Oh. Aktris sekaligus kolega Jang Ja Yeon ini mengatakan bahwa ada kemungkinan rekannya mendapat pelecehan seksual di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.
Tim investigasi dari kejaksaan mengatakan, diperlukan pemeriksaan untuk membuktikan bahwa Jang Ja Yeon merupakan korban dari pemerkosaan di bawah pengaruh narkotika. Namun, mereka tidak bisa langsung merekomendasikan investigasi tersebut, karena tidak memiliki bukti yang cukup. Misalnya, bukti mengenai lokasi atau waktu kejadian.
Selain itu, dilaporkan bahwa ada cukup banyak anggota tim yang menolak ide pemeriksaan, karena sedikitnya bukti yang ada.
Secara terpisah, tim ini juga mengatakan perlunya investigasi untuk mengecek testimoni dari Kim, CEO agensi Jang Ja Yeon. Kim sempat menjadi saksi dalam persidangan yang melibatkan seorang politisi dan koran Chosun Ilbo pada 2012-2013. Ketika itu, ia mengatakan bahwa Jang Ja Yeon tidak menerima pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
2. Seteru antara Yoon Ji Oh dengan Penulis Kim Soo Min
Seorang penulis bernama Kim Soo Min melayangkan gugatan hukum terhadap Yoon Ji Oh. Aktris itu disebut melakukan pencemaran nama baik dan juga menyebarkan informasi palsu mengenai kasus Jang Ja Yeon.
The Korea Times melaporkan, Kim Soo Min menuntut Yoon Ji Oh, berminggu-minggu setelah mereka berseteru mengenai daftar nama yang ditinggalkan oleh Jang Ja Yeon. Mendiang dipercayai pernah menulis sebuah daftar berisi nama-nama orang yang telah melecehkannya, sebelum ia meninggal.
Dalam sebuah postingan media sosial, Park Hoon, pengacara Kim Soo Min, menuduh Yoon Ji Oh menggunakan kasus kematian Jang Ja Yeon untuk menghimpun uang dari situs luar negeri. Selain itu, ia mengatakan bahwa Yoon Ji Oh tidak pernah benar-benar melihat daftar yang ditulis Jang Ja Yeon.
ADVERTISEMENT
Park Hoon bahkan mengeklaim kalau daftar itu tidak benar-benar ada. Ia mengatakan Yoon Ji Oh berbohong karena mengaku pernah melihatnya, sebelum daftar itu dibakar.
"Benar bahwa dia (Yoon Ji Oh) melihat Cho, seorang jurnalis, melecehkan Jang Ja Yeon. Namun, ini adalah satu-satunya peristiwa yang disaksikannya. Dia berkeras bahwa dia melihat daftar Jang Ja Yeon, ini tidak benar," tulis Park Hoon.
"Dia mengatakan bersumpah telah mengatakan yang sebenarnya. Dia bahkan mengeklaim bahwa tindakannya bisa merenggut nyawanya, namun dia mengambil risiko untuk mengungkap kebenaran. Dan dia mengambil donasi dari orang-orang," tambahnya.
Park Hoon kemudian meminta agar polisi melarang Yoon Ji Oh pergi keluar negeri, demi mencegah Yoon Ji Oh melarikan diri.
Sebelum gugatan ini dilayangkan, Kim Soo Min dan Yoon Ji Oh diketahui saling melayangkan tuduhan. Yoon Ji Oh dilaporkan telah menyanggah klaim sang penulis dan mengatakan bahwa Kim Soo Min mengada-ada, demi kepentingannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Yoon Ji Oh dan Kim Soo Min sendiri dikabarkan mulai saling mengenal saat Yoon Ji Oh berniat mempublikasikan buku mengenai Jang Ja Yeon. Pada Maret, Yoon Ji Oh mempublikasikan buku berjudul 'The 13th Testimony'. Buku ini berisi penjelasannya mengenai hal-hal di balik kematian Jang Ja Yeon.
3. Hasil investigasi polisi soal kegagalan fungsi jam pintar Yoon Ji Oh
Maret lalu, Yoon Ji Oh sempat membuat petisi untuk meminta penjelasan sekaligus menuntut permintaan maaf dari polisi. Hal ini dilakukannya karena ia merasa polisi telah gagal memberikan perlindungan terhadapnya sebagai seorang saksi.
Masalah berawal saat Yoon Ji Oh berusaha menghubungi polisi lewat fitur telepon darurat yang terdapat dalam jam pintar khusus saksi. Jam ini diberikan oleh polisi untuk melindungi para saksi kasus kriminal.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut kesaksian Yoon Ji Oh, polisi begitu lambat dalam merespons panggilannya. Padahal, saat itu dia merasa tidak aman atas berbagai kejanggalan di dalam rumahnya.
Polisi akhirnya meminta maaf atas kasus ini dan mengatakan akan mengecek alasan di balik kegagalan komunikasi tersebut.
Pada Selasa (23/4), polisi mengatakan bahwa mereka sudah selesai memeriksa kasus tersebut. Dilansir Soompi, menurut laporan SBS, pihak pembuat jam pintar itu mengatakan bahwa kegagalan komunikasi terjadi karena Yoon Ji Oh kurang lama memencet tombol telepon darurat tersebut.
Menurut mereka, Yoon Ji Oh memencet tombol kurang dari 1,5 detik dalam dua telepon pertamanya. Sementara, dalam telepon ketiganya, ia memencet lebih lama dari 1,5 detik, namun sekaligus memencet tombol power, sehingga telepon pun dibatalkan.
ADVERTISEMENT
"Tak ada masalah mekanik dalam jam pintar yang diberikan kepada Yoon Ji Oh. Saat kami memberikan jam pintar yang baru kepadanya bulan lalu, kami menjelaskan cara penggunaannya kepadanya,” sebut sumber dari pihak polisi.
Sementara itu, TV Chosun membuat berita dengan pernyataan polisi, terkait dugaan mengenai adanya orang yang berusaha masuk tanpa izin ke rumah Yoon Ji Oh. Polisi itu mengatakan, setelah pemeriksaan CCTV, tak ditemukan adanya bukti mengenai hal tersebut.