Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
10 Hal Greget yang Cuma Dialami oleh Ibu Bekerja Pejuang ASI Perah
7 November 2018 10:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ibu menyusui yang bekerja, umumnya tahu betul seperti apa susahnya mengumpulkan setetes demi setetes ASI perah untuk bayi tercinta yang ada di rumah. Mulai dari kerepotan membawa 'perlengkapan perang' untuk memerah di kantor, disiplin waktu, mencari ruangan, menyimpannya sampai selesai bekerja dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Belum lagi banyak detil-detil kecil yang bikin usaha para pejuang ASI perah penuh tantangan atau kejadian-kejadian tak terduga yang bisa saja terjadi dan tak dapat dihindari. Hal-hal ini berpotensi besar menimbulkan drama maupun jadi momen greget yang tak akan terlupa!
Ke-10 hal ini misalnya:
1. Rekan kerja pasang musik online berlangganan, Anda siap menandingi dengan suara pompa payudara
Tidak semua kantor punya ruangan khusus tempat di mana Anda bisa memompa dengan tenang. Atau punya, tapi kondisinya seadanya dan tidak kedap suara. Begitu Anda mulai memompa, seisi kantor pun mengetahuinya! Heran kan Moms, di jaman serba canggih seperti sekarang ini, kenapa belum ada juga yang membuat pompa payudara tanpa suara atau bersuara merdu? Gemasss!
ADVERTISEMENT
2. Ke kantor cuma 8 jam, bawaan Anda seperti mau pergi 8 hari!
Apa saja yang harus Anda bawa ke kantor? Kalau ada survey yang memberi 5 kolom untuk menjawab pertanyaan ini, para ibu bekerja pejuang ASI perah mungkin akan membuat kolom tambahan sampai setidaknya 25 nomor
Karena selain tas isi laptop, berkas-berkas penting, dompet, peralatan ibadah, kantung kosmetik, Anda juga harus membawa satu tas besar berisi pompa, bebebara botol kosong, blue ice atau ice gel yang berat, sabun cuci, sikat, tisu basah, dan setidaknya 4 buah batu baterai cadangan!
3. Apapun jabatan Anda, beres-beres kulkas kantor adalah sesuatu yang hakiki.
Pengelola gedung membersihkan kulkas di pantry kantor setiap akhir minggu? Tanpa diminta Anda melakukan aksi beres-beres kulkas kantor setiap hari! Maklum Anda harus memastikan ada cukup tempat di kulkas kantor untuk kotak kedap udara berisi botol-botol ASI perah Anda.
ADVERTISEMENT
Dan jangan harap ada yang berani menggesernya! Karena benda berharga yang lebih penting dari camilan favorit atasan Anda ini Anda jaga dengan sepenuh jiwa raga.
4. Hari ini bos pergi, Anda bisa bebas memompa lebih sering. Tapi, pompanya ketinggalan!
Semua ibu bekerja yang jadi pejuang ASI perah sepertinya akan mengalami kejadian ini setidaknya sekali dalam hidupnya. Selain pompa yang ketinggalan, Anda bisa saja juga lupa membawa kabel, baterai cadangan atau bagian kecil (tapi penting!) dari pompa payudara Anda.
Di saat-saat seperti inilah Anda akan sangat bersyukur bila mengusai keterampilan memerah ASI dengan tangan, Moms. Lebih lama prosesnya? Tenang saja, kan bos Anda sedang tidak ada.
5. Rekan kerja yang dapat promosi lebih dulu dari Anda itu... ASI perahnya lebih banyak!
Anda baru saja menarik napas lega, karena hari ini Anda bisa menghasilkan ASI perah sampai 60ml setelah biasanya cuma. 30 - 40 ml. Lalu tiba-tiba, rekan kerja itu masuk ke ruang menyusui, dan dengan kalem bertanya, "Boleh pinjam botol ASI kosong enggak? Tadi aku mompa dapat 200 ml, jadi botol yang kubawa sudah kupakai semua."
ADVERTISEMENT
Aduh, sebal ya, Moms? Sepertinya dia selalu lebih beruntung dari Anda. Apalagi kalau sudah soal berapa banyak ASI perah yang dihasilkan, baper-nya bisa sampai terasa betul di hati. Tapi ingat lah selalu, tidak ada gunanya membanding-bandingkan ASI perah Anda dengan orang lain. Fokus lah pada kebutuhan bayi Anda saja.
6. Anda berhasil mengisi botol sampai penuh, tapi tak sengaja, botolnya kesenggol dan ASI perahnya tumpah!
Oh, tidaaaaaak! Oke, untuk kejadian ini Anda pantas menangis. Menangislah sepuasnya, lalu lakukan hal yang bisa menghibur dan membuat Anda kembali tertawa. Ingat, Moms, kalau sampai stres, produksi ASI Anda justru akan menurun. Tetap semangat, ya!