12 Risiko yang Mengintai Ibu Hamil Bayi Kembar

10 Oktober 2019 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hamil bayi kembar, jadi impian banyak orang. Sejak awal kehamilan, mungkin calon ibu dan ayah sudah membayangkan betapa bahagiannya saat dua buah hati tercinta hadir nanti.
ADVERTISEMENT
Meski begitu menurut studi, ibu yang hamil bayi kembar berisiko bermasalah lebih tinggi dibanding hamil bayi tunggal.
Apa saja misalnya?
ilustrasi masalah kehamilan Foto: Shutterstock
1. Mual muntah lebih kuat
Mengutip laman Web MD, kadar hormon hcg (human chorionic gonadotrophin) pada ibu hamil bayi kembar, lebih tinggi dibanding hamil tunggal. Oleh karena itu, membuat Anda berisiko alami morning sickness yang lebih parah pada trimester pertama.
2. Preeklampsia
Kehamilan bayi kembar meningkatkan risiko mengalami preeklampsia hingga tiga kali lipat. Demikian seperti dikutip dari Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) 2016.
Adapun kondisi ini adalah hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan atau di atas usia kehamilan 20 minggu. Bagi ibu hamil bayi kembar, biasanya dokter maupun bidan akan rutin mengecek tekanan darah dan urine lebih sering dibanding kehamilan tunggal, demi mendeteksinya.
Ilustrasi hamil bayi kembar. Foto: Shutterstock
3. Diabetes gestasional
ADVERTISEMENT
Dibanding hamil bayi tunggal, Anda akan mengalami lonjakan berat badan yang lebih, sehingga lebih banyak memiliki cairan ketubannya pula. Untuk itu, Anda juga butuh banyak kalori demi mengakomodirnya, Moms.
Hanya saja, kelebihan berat badan ketika hamil juga bisa memicu diabetes gestasional dan hal ini meningkat risikonya pada kehamilan kembar. Jaga pola makan tetap sehat, olahraga teratur dan rutin memeriksakan kadar gula selama hamil.
4. Anemia
Anemia memang sering menimpa ibu hamil. Data WHO 1993-2005 saja menyebut, 42 persen calon ibu mengalaminya. Risiko ini lebih dari 2 kali terjadi pada ibu hamil bayi kembar.
Untuk mencegahnya, konsumsi banyak asupan yang mengandung zat besi dan bila perlu tambahan suplemen atas izin dokter.
ADVERTISEMENT
5. Placental abruption
Adalah kondisi lepasnya plasenta dari dinding rahim yang lebih awal sebelum kelahiran. Kondisi ini tiga kali lebih mungkin terjadi pada ibu hamil bayi kembar, Moms. Dampaknya, mulai dari berkurangnya asupan oksigen pada bayi hingga ibu hamil mengalami perdarahan.
Bila terjadi, dokter akan meminta Anda dirawat di RS. Adapun kondisi ini tingkatan keparahannya berbeda-beda. Biasanya dokter akan memberi suntikan kortikosteroid demi percepat pertumbuhan paru-paru janin.
Ilustrasi bayi kembar dalam kandungan Foto: Shutterstock
6. Persalinan prematur
Memiliki dua bayi di dalam kandungan, artinya tubuh Anda harus menyalurkan nutrisi ke keduanya. Adapun risiko yang mengintai adalah salah satu atau bisa juga kedua janin tidak mengalami tumbuh kembang dengan wajar. Kondisi inilah yang mengharuskan Anda menjalani persalinan prematur.
ADVERTISEMENT
Mengutip Very Well Family, makin tinggi kelipatan jumlah bayi kembar di dalam kandungan, maka makin tinggi pula risiko untuk melahirkan prematur.
7. Twin to twin transfusion syndrome (TTTS)
Adalah kondisi saat salah satu bayi dalam kandungan mendapat pasokan darah cukup banyak, sementara yang satunya tidak sehingga terjadi ketimpangan. Bila ini yang terjadi, dokter mungkin akan memberi tindakan berupa laser hingga persalinan prematur.
8. Vanishing twin syndrome (VTS)
Merupakan kondisi hilangnya salah satu janin dan biasanya terjadi pada trimester pertama. Dapat terjadi bahkan sebelum calon ibu menyadari kalau ia tengah hamil kembar. Adapun penyebab pastinya belum diketahui. Biasanya bila salah satu janin keguguran, maka tidak akan memengaruhi perkembangan bayi satunya.
ADVERTISEMENT
Ke mana perginya janin yang gugur? Ternyata jaringan yang mati tersebut diserap bayi kembaran atau bisa juga diserap tubuh ibu, sehingga terkesan bayi lenyap di dalam kandungan.
Ilustrasi ibu hamil mengalami masalah kehamilan Foto: Shutterstock
9. Gatal-gatal tak tertahankan
Bila Anda mengalaminya dan semakin memburuk saat malam hari, menurut American Pregnancy ini merupakan kondisi kolestasis obstetri. Bukan cuma rasa gatal, melainkan adanya ketidaknormalan yang mempengaruhi liver. Risiko ini dapat terjadi pada ibu hamil, dan meningkat pada ibu hamil bayi kembar.
10. Sering merasa sesak napas
Sesak napas saat hamil termasuk kondisi yang normal. Dan karena mengandung bayi kembar, membuat Anda lebih sering lagi merasakannya, sebab ada lebih dari satu bayi yang menekan diafragma Anda. Konsultasi ke dokter bila sudah dirasa sangat mengganggu.
ADVERTISEMENT
11. Berat lahir rendah
Mengandung dua atau lebih bayi kembar mambuat tubuh calon ibu berusaha lebih keras dalam memenuhi nutrisi. Jika kurang, dampaknya sebabkan berat lahir si kecil rendah. Untuk mencegahnya, selalu kontrol berat badan dan tambah asupan makanan Anda bila dokter sudah mendeteksi bayi dalam kandungan beratnya kurang.
Ilustrasi hamil bayi kembar Foto: Shutterstock
12. Lebih sering mengalami flek
Mengalami flek atau bercak pada vagina saat trimester pertama merupakan hal yang wajar. Dan ibu hamil bayi kembar akan mengalaminya lebih sering. Tapi waspada bila disertai kram, darah sangat banyak, hingga adanya gumpalan seperti daging.
Meski risiko yang telah disebutkan di atas tak sedikit, sehingga harapannya membuat Anda semakin perhatian dan waspada terhadap perubahan kondisi diri sendiri, Moms. Selalu konsultasikan kehamilan secara teratur dan ikuti saran dokter, demi kebaikan Anda.
ADVERTISEMENT