3 Alasan Kenapa Anak Suka Berbohong

11 Februari 2019 8:30 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada kalanya anak akan menceritakan sesuatu yang tidak terjadi alias berkata bohong pada orang tua, guru, ataupun pada teman-temannya. Sebelum menegur anak karena suka berbohong, sebaiknya kita kenali dulu alasan kenapa mereka berkata bohong. Bisa saja, anak berbohong bukan karena memiliki maksud buruk melainkan karena untuk melindungi dirinya sendiri ataupun bahkan karena ia sedang memasuki masa-masa di mana imajinasinya sedang berkembang aktif.
ADVERTISEMENT
Menurut Verywell Family, ada tiga alasan kenapa anak suka bohong. Apa saja?
1. Anak berbohong karena sedang berimajinasi
Anak berimajinasi. Foto: Shutterstock
Jangan langsung memarahi anak yang ketahuan berbohong, karena bisa jadi kebohongannya tersebut merupakan tanda bahwa imajinasinya sedang aktif. Contoh kebohongan yang mungkin diceritakan anak akibat imajinasinya bisa jadi seperti ini, anak mengacak-acak kamarnya dan ia beralasan karena ada monster di kamarnya.
Pada usia-usia tertentu, ada kalanya anak akan tertukar antara kejadian yang nyata dan kejadian yang hanya merupakan khayalannya.
Hindari meledek anak bila ia mengatakan kebohongan karena imajinasinya. Yang sebaiknya dilakukan adalah ajarkan anak untuk membedakan mana kenyataan dan mana imajinasi. Biarkan anak untuk menceritakan apa yang ada di dalam khayalannya, namun tetap pastikan kalau anak menyadari bahwa ceritanya tersebut bukanlah sebuah kenyataan.
ADVERTISEMENT
2. Berbohong untuk menghindari hukuman
Kecerdasan dan keberhasilan anak tidak bisa diukur hanya dari nilai rapornya. Foto: Shutter Stock
Saat anak melakukan kesalahan dan takut dihukum oleh orang tua ataupun guru, maka berbohong akan menjadi jalan keluar untuk menghindar dari masalah. Bila Anda menyadari anak melakukan kesalahan dan sedang berbohong, jangan langsung menuduh apalagi memarahi.
Berilah anak kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Terkadang, saat ditanya apa yang sebenarnya terjadi, anak akan mengatakan kebohongan lagi. Oleh karena itu, beri waktu beberapa menit sampai anak siap untuk mengatakan kebenarannya.
Terkadang, anak baru akan mengatakan kebenaran setelah ditanya beberapa kali, karena itu, tetap sabar saat menghadapi anka yang berbohong dan jangan lupa untuk memberikan penghargaan Anda pada anak yang telah berani berkata jujur.
Bila anak terus menerus berbohong untuk menghindari masalah, maka sebaiknya orang tualah yang kembali berkaca diri dan memikirkan, mungkin saja cara Anda dalam mendisiplinkan anak terlalu keras sehingga anak mudah ketakutan.
ADVERTISEMENT
3.Ingin terlihat hebat di mata orang lain
Mainan dari kardus untuk anak. Foto: Shutterstock
Pernahkah Anda mendengar anak sedang bercerita pada temannya kalau ia baru dibelikan mainan mahal padahal itu tidak benar? Atau mungkin anak Anda mengatakan kalau ia menjadi juara kelas padahal ia berbohong?
Kebohongan-kebohongan semacam ini biasanya dikeluarkan anak untuk membuat orang-orang di sekitarnya kagum terhadap dirinya. Dengan membuat teman-temannya kagum, anak mungkin berharap ia dapat lebih diterima dalam lingkungan pergaulannya sekaligus mencoba menutupi kelemahannya.
Bisa jadi, alasan mengapa anak berbohong untuk terlihat hebat adalah karena ia memiliki masalah dengan rasa percaya dirinya. Karena itu, cobalah untuk menghargai anak karena usahanya, bukan hanya hasilnya. Misalnya, daripada memuji anak karena ia mendapat nilai tertinggi di kelas, pujilah karena ia sudah berusaha.
ADVERTISEMENT
Dengan cara itu, anak akan merasa bahwa dirinya memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan sehingga ia tidak perlu berbohong untuk merasa dirinya hebat.
Nah Moms, itulah 3 alasan kenapa anak kerap kali berbohong. Sekali lagi, jangan langsung memarahi anak bila ketahuan berbohong. Cari tahu dulu mengapa penyebabnya dan bicarakan baik-baik bahwa berbohong adalah sesuatu yang harus dihindari dan ajarkan anak untuk selalu jujur.