Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
4 Cara Cegah Anak Mengalami Kecelakaan di Rumah
19 Februari 2018 16:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Memastikan keselamatan anak memang menjadi salah satu tugas bagi setiap orang tua. Tidak hanya di lingkungan sekitar, Anda juga tidak boleh lengah akan keselamatan si kecil di rumah.
ADVERTISEMENT
Karena faktanya, ada banyak hal yang mungkin bisa mecelakakan anak di rumah. Mulai dari cedera karena mainan, tergelincir, tersedak, hingga tersetrum sengatan listrik. Bahkan, kejadian yang tidak diinginkan terkait keselamatan anak ternyata lebih sering terjadi di rumah daripada di tempat umum!
Hal ini disampaikan langsung oleh inisiator Safekids Indonesia, --Wahyu Minarto atau yang biasa disapa Paman Billie-- saat menjadi pembicara dalam Workshop Tanggap Darurat Anak di Milka Daycare, South Quarter- Jakarta Selatan, Sabtu (17/2)
Itu sebabnya, orang tua harus benar-benar memperhatikan setiap sudut rumah yang bisa membahayakan keselamatan anak. Menurut Billie, ada empat hal yang bisa Anda lakuan untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan menimpa si kecil.
ADVERTISEMENT
Pertama, Amati Bahayanya
Anda harus jeli dalam memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. Bersihkan dan rapihkan rumah agar anak tidak mengalami kecelakaan. Mulai dari membersihkan air yang berceceran di lantai hingga menggulung kabel yang berantakan.
Kedua, Nilai Risikonya
Bila anak mengalami kecelakaan di rumah, segera nilai sendiri seberapa parah kondisi anak. Meski anak tidak mengalami luka yang parah misalnya, Anda perlu menilai risiko yang ada. Misalnya, saat anak jatuh tertimpa buku dari atas lemari, Anda dapat menilai benda-benda apa lagi yang juga dapat menimpa anak.
Ketiga, Ambil Tindakan
Setelah mengamati bahaya dan menilai risikonya, Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk mencegah hal-hal buruk terjadi. Misalnya, untuk mencegah anak tersengat arus listrik, Anda bisa menempelkan sticker di stop-kontak agar anak tidak memasukan tangannya ke dalam bolongan.
ADVERTISEMENT
Keempat, Komunikasikan dengan Anak
Sesuai dengan usianya, mintalah anak untuk berhati-hati dan jelaskan alasannya. Begitu juga jika kejadian yang tidak diinginkan sudah terjadi.
Saat berkomunikasi dengan anak, pastikan Anda mengendalikan rasa panik dan tetap tenang. Karena kepanikan itu sendiri bisa menular pada anak.
Selain itu, usahakanlah untuk tidak membentak anak. Meski maksud Anda agar anak tidak mengulang kesalahannya, tapi hal tersebut justru dapat menimbulkan rasa takut bahkan trauma pada anak.
Nah, semoga si kecil dan seluruh anggota keluarga selalu aman ya, Moms!