4 Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan saat Balita Suka Corat-coret

28 Juli 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita Suka Corat-Coret Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Balita Suka Corat-Coret Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Balita dan corat-coret seperti dua hal yang tak bisa dipisahkan. Setujukah Anda dengan kalimat ini? Pasalnya, balita memang umumnya suka melakukan hal ini. Ya, balita dikatakan melakukan aktivitas mencoret bila lewat 'keterampilan' tangannya, ia membuat goresan tak beraturan dengan spidol, pensil warna atau alat tulis yang lain.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan cuma soal suka atau tidak, aktivitas ini penting untuk lho Moms, untuk si kecil. Menurut pakar, aktivitas mencoret penting karena justru dapat memberi banyak manfaat bagi perkembangannya. Meski tampak tak berarti, sesungguhnya mencoret merupakan langkah persiapan bagi kemampuan menulis yang tumbuh pada anak pada usia sekitar 18 bulan hingga 3 tahun.
Karena itu, orang tua perlu merespon dengan bersikap tepat saat balita sedang suka corat-coret. Seperti apa?
Ilustrasi anak melukis di dinding Foto: Imesh
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa, menurut pakar yang diakui secara internasional dalam pendidikan anak dan psikologi perkembangan ini, orang tua sebaiknya tidak melarang apalagi memarahi bila balita mencorat-coret tembok, Moms. Relakan saja!
Tapi Anda bisa memberi balita batasan. Misalnya menetapkan satu area dinding saja untuk dicorat-coret. Jelaskan hal ini pada si kecil. Katakan, "Kamu boleh corat-coret sepuasnya di tembok yang ada di depan kamarmu ini. Tembok yang lain, tidak untuk dicorat-coret.
Semakin banyak alternatif media corat-coret, anak semakin senang Foto: Shutterstock
Bila tetap tak ingin merelakan tembok atau dinding rumah Anda, beri alternatif yang tetap bisa memenuhi kebutuhan balita. Misalnya dengan memasang papan tulis besar atau melapisi tembok dengan kertas lebar. Ada orang tua yang bahkan menyulap satu bidang dinding di rumah jadi papan tulis 'raksasa' untuk jadi tempat corat-coret balita.
Ilustrasi Sekotak Krayon Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat balita sedang suka corat-coret, orang tua perlu menyeleksi alat tulis atau mewarnai yang ada di rumah. Pasalnya tidak semua alat tulis atau mewarnai aman bagi si kecil. Misalnya pulpen yang ujungnya terlalu tajam, pensil mekanaik dan spidol permanen.
Alat mewarnai yang tampak tak berbahaya bagi anak juga perlu Anda periksa. Karena bisa saja ada krayon, spidol dan pensil warna yang mengandung zat berbahaya! Ingat, balita masih suka menjilat atau memasukkan berbagai benda ke mulutnya.
Bila sudah dipilah dan dipilih, simpan alat-alat yang tidak aman baik-baik, jauh dari jangkauan si kecil. Sementara alat tulis dan mewarnai yang aman untuknya, bisa disiapkan di kotak khusus yang mudah dilihat dan diambil sendiri oleh anak.
Pilih waktu yang tepat untuk memberi bayi camilan atau MPASI Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Karena sedang suka corat-coret, balita bisa saja ingin melakukannya sepanjang hari. Jangan biarkan ya, Moms! Sebab, si kecil juga butuh melakukan kegiatan yang bisa mengasah kemampuannya yang lain juga. Misalnya kegiatan yang dapat melatih kemampuan motorik kasar dan mengasah memorinya.
Jadi sebaiknya, tentukan waktu khusus untuk anak melakukan kegiatan ini. Jelaskan pada anak, "Sekarang kamu boleh corat-coret di karton lebar ini. Tapi setelah mandi nanti, kita main bola di taman, yuk!"
Ilustrasi anak kidal sedang menulis. Foto: Shutterstock
Biarkanlah bila balita lebih suka mencorat-coret menggunakan tangan kirinya. Terutama bila ia belum berusia 2 tahun. Anda juga tak perlu minta anak mencorat-coret menggunakan satu tangan yang menurut Anda lebih baik. Tak usah cemas, Ini bukan berarti kidal kok, Moms.
ADVERTISEMENT
Saat Anda tahu bahwa balita Anda kidal, Anda juga tidak disarankan memaksanya menggunakan tangan kanan karena ini hanya akan membuat anak frustrasi dan tidak percaya diri. Memaksakan penggunaan tangan kanan juga mengganggu perkembangan otak anak karena orang kidal lebih dominan otak kanannya.