4 Karakter yang Harus Dimiliki Anak dari Generasi Alfa

20 September 2019 17:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi anak dari generasi alfa Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak dari generasi alfa Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jika Anda memiliki anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025 mendatang, berarti si kecil masuk ke dalam golongan generasi alfa. Umumnya generasi alfa merupakan anak dari generasi milenial dengan ciri: familiar dengan teknologi Voice Assistant, terbiasa menggunakan smart device, juga peduli terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, hidup berdampingan dengan teknologi yang maju membuat generasi alfa dihadapkan dengan banyak tantangan dan kesempatan di masa mendatang. Mulai dari berebut pekerjaan dengan robot, kualifikasi dan tuntutan SDM yang makin tinggi, hingga bisa bekerja di bidang yang saat ini belum ada jenis pekerjaanya.
Untuk menghadapinya, anak dari generasi alfabutuh bekal, Moms. Seperti asupan gizi seimbang yang menjadi salah satu poin penting. Tak hanya itu, psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPed juga menambahkan bahwa generasi alpha perlu dibekali 4 karakter penting. Lantas, apa saja karakter yang harus disiapkan orang tua? Berikut penjelasannya:
1. Eksploratif
Anak main di luar rumah Foto: Shutterstock
Pertama adalah eksploratif. Anak dari generasi alfa harus mau menjelajah dan mencari tahu berbagai minat.
ADVERTISEMENT
“Artinya mereka mau eksplorasi apa yang ada di lingkungannya untuk bisa menemukan sesuatu yang baru atau perkembangan yang baru,” ujar Rosdiana saat memaparkan materi dalam acara peluncuran S-26 Procal Gold, di Soehanna Hall, Jakarta, pada Kamis (19/9).
Ya Moms, Anda harus mengajarkan dan menumbuhkan rasa penasaran yang tinggi pada si kecil. Dengan begini rasa ingin tahunya akan tumbuh dan selalu merasa penasaran terhadap sesuatu yang dilihatnya.
2. Berpikir Kritis
Kedua adalah berpikir secara kritis. Saat anak sudah mempunyai sifat eksploratif, maka ilmu yang didapatnya pun semakin banyak. Artinya tumbuh rasa penasaran, punya segudang pertanyaan, sehingga terdorong untuk berpikir secara kritis.
Maka dari itu Moms, jangan biarkan anak hanya pandai dalam teori saja. Dikhawatirkan, saat buah hati menghadapi masalah, dirinya tidak bisa menyelesaikan atau mengatasinya dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Ini yang banyak saya temui di anak sekarang dengan sistem belajarnya afalan, karena ujian. (Lalu) setelah ujian lupa,” jelas Rosdiana saat menceritakan masalah sistem pengajaran yang ditemukannya.
3. Punya Jiwa Kepemimpinan
anak sekolah Foto: Shutterstock
Poin ke tiga adalah memiliki jiwa kepemimpinan yang harus dipupuk sejak dini. Meski begitu, yang perlu digaris bawahi dan ditekankan adalah anak harus bisa menjadi pelopor diri sendiri, baru kemudian kelompoknya.
“Kita harus bisa memimpin diri sendiri, baru orang lain. Kalau anak tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri, gimana mau mengendalikan emosi orang lain? Bagaimana pimpin anak buah?” tambah Rosdiana.
Saat jiwa leadership anak sudah tumbuh, maka dirinya bisa memimpin kelompoknya. Kemudian si kecil akan menjadi sosok pemimpin yang baik, Moms.
ADVERTISEMENT
4. Empati
Terakhir, si kecil juga harus memiliki rasa empati. Dirinya harus bisa mengerti dan merasakan yang dibutuhkan orang lain.