5 Alasan Dokter Melarang Suami Masuk ke Ruang Persalinan

29 Mei 2019 19:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suami mendampingi istri pada detik-detik menjelang persalinan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suami mendampingi istri pada detik-detik menjelang persalinan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Persalinan adalah salah satu momen paling mendebarkan dalam hidup wanita. Meski makin banyak teknologi medis yang diklaim dapat mempermudah proses melahirkan, tetap saja Anda sedang mempertaruhkan nyawa saat bersalin. Tak heran jika Anda ingin suami berada di samping Anda selama proses berlangsung.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tak semua rumah sakit mengizinkan suami untuk masuk ke ruang persalinan. Tentunya ada alasan di balik itu, Moms. Berikut alasan yang biasa diberikan dokter:
1. Menjaga Ruang Bersalin Tetap Steril
Ilustrasi Operasi Caesar Foto: Pixabay
Khusus untuk persalinan lewat operasi caesar, memang banyak rumah sakit yang tidak mengizinkan suami untuk masuk ke ruangan operasi. Menurut dr N.B. Donny A.M. Sp.OG, dokter spesialis kandungan di RS Hermina Kemayoran, Jakarta, alasannya adalah demi menjaga ruang operasi tetap steril.
“Ruang operasi itu steril dan memang enggak semua RS mengizinkan suami masuk. Misalnya bapak itu baru pertama kali masuk ke ruang operasi, dia lalu menyentuh alat-alat medis yang steril karena memang enggak tahu. Ini yang dikhwatirkan terjadi,” jelas dr Donny saat ditemui kumparanMOM pada Sabtu (24/05).
ADVERTISEMENT
2. Menjaga Privasi Pasien Lain
Hal ini juga berlaku untuk persalinan via caesar. Dalam satu ruangan, bisa saja berlangsung lebih dari satu operasi. Jika suami-suami diizinkan masuk, dikhawatirkan mengganggu privasi pasien lain di ruangan yang sama.
“Kita enggak tahu pada saat yang sama ada berapa orang pasien di ruang operasi. Kalau ada orang yang asing di ruang operasi, bisa mengganggu operasi yang lain. Tapi di beberapa rumah sakit sudah ada bilik-bilik yang memungkinkan suami menemani istrinya. Cuma kalau ada RS yang enggak mengizinkan suami untuk masuk, mungkin karena enggak ada bilik-bilik itu dan ada pasien lain yang bersamaan operasinya,” papar dr Donny.
3. Suami Takut Darah
Ilustrasi suami takut darah Foto: Shutterstock
Untuk persalinan normal, kebanyakan dokter mengizinkan suami untuk masuk ke ruang bersalin untuk mendampingi istrinya berjuang. Namun pastikan dulu suami Anda tidak takut pada darah.
ADVERTISEMENT
“Misalnya suaminya enggak kuat lihat darah. Bisa saja suaminya pingsan ketika istri sibuk ngeden, jadi lebih baik tidak masuk ruang bersalin. Akhirnya malah ngerepotin kan,” tutur dr Donny.
4. Menghindari Ibu Makin Stres
Anda pasti berharap kehadiran suami di ruang bersalin membantu Anda lebih tenang. Namun sebaliknya, bisa saja Anda jadi lebih stres, panik, dan cemas karena kehadirannya.
Mengutip laman Baby Gaga, calon ayah akan melepaskan hormon adrenalin karena stres melihat istrinya berjuang melahirkan. Karena itu sekuat apapun suami Anda berusaha tersenyum atau terlihat tenang, ia tetap saja akan cemas.
Hormon stres terbukti bisa menular. Alhasil Anda jadi tidak bisa rileks sehingga proses bersalin jadi lebih lama dan sulit.
ADVERTISEMENT
5. Mencegah Pengalaman Traumatis
Ilustrasi laki-laki menyendiri. Foto: Getty Images
Para ahli menyarankan agar rumah sakit lebih memperhatikan partner dari wanita yang melahirkan. Pasalnya, banyak ayah yang terluka secara mental setelah menyaksikan proses persalinan. Bahkan dalam skenario terburuk, suami bisa terkena post-traumatic stress disorder (PTSD) atau kelainan mental setelah mengalami pengalaman traumatis.
Ya Moms, suami Anda bisa jadi terluka dan trauma melihat Anda kesakitan saat melahirkan namun tidak bisa berbuat banyak selain memegang tangan Anda. Dalam proses itu ia mungkin merasa tak berguna. Setelah proses bersalin pun pria jarang mengungkapkan perasaannya karena dituntut untuk tangguh menjaga istri dan bayinya yang baru lahir.