5 Alasan Keterlambatan Bayi Merangkak

31 Agustus 2018 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Perkembangan motorik si buah hati pasti selalu ibu monitor, termasuk menunggu waktunya bayi merangkak. Proses perkembangan motorik kasar ini bertumpu pada tangan dan lutut. Masa ini biasanya berlangsung antara usia 7 sampai 10 bulan. Namun bagaimana jika menginjak 10-11 bulan bayi belum juga merangkak.
ADVERTISEMENT
Tak perlu panik Moms, perkembangan bayi memang berbeda-beda. Apalagi jika otot, tulang, dan persendian bayi semuanya normal. Yang terpenting, selalu stimulasi anak agar ia melewati fase merangkak sebelum bisa berjalan. Anda bisa menstimulasinya dengan rajin mengajak si kecil tummy time. Ingat, merangkak punya banyak manfaat penting untuk bayi, salah satunya mempersiapkan otot dan sarafnya untuk menuju gerak yang lebih sempurna.
Memang ada beberapa faktor normal yang menyebabkan keterlambatan bayi merangkak, seperti:
1. Kepribadian Bayi
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lidah bayi. (Foto: Shutterstock)
Sebagian bayi memang lebih suka bersantai. Mereka cenderung tidak begitu banyak tingkah dan lemah lembut. Dilansir Parenting, bayi dengan kepribadian seperti ini biasanya terlambat merangkak satu bulan atau lebih dibandingkan bayi yang aktif. Namun kelebihannya, mereka lebih cepat berkembang pada kemampuan visual dan sosial.
ADVERTISEMENT
2. Berat Badan Bayi
Ilustrasi Berat Badan Bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berat Badan Bayi (Foto: Pixabay)
Bayi dengan berat badan berlebih cenderung bisa duduk, merangkak, dan berjalan lebih lambat dibandingkan bayi yang lebih kurus. Hal ini disebabkan otot, tulang dan persendiannya membutuhkan lebih banyak waktu untuk siap mengangkat berat badan si bayi.
3. Kaki Bayi Melengkung ke Dalam
Posisi kaki bayi yang melengkung ke dalam sebenarnya normal saja, Moms. Sebab, posisi itu merupakan bawaan dari rahim. Kaki bayi akan meregang secara bertahap selama beberapa bulan setelah kelahiran.
Namun karena beberapa sebab, kadang kaki bayi tak meregang secara alami sehingga mengganggu pergerakannya untuk merangkak. Anda bisa membantu si kecil dengan meluruskan kakinya dengan lembut tiap hari setelah ganti popok.
4. Jarang Terkurap atau Tummy Time
Ilustrasi Mengajarkan Bayi Merangkak dengan Tummy Time (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengajarkan Bayi Merangkak dengan Tummy Time (Foto: Shutterstock)
Tidur dalam posisi tengkurap memang tidak baik bagi perkembangan tulang dan sendi kaki anak. Tapi rajin mengajaknya tengkurap atau tummy time saat bayi sedang aktif bisa menstimulusnya untuk merangkak. Saat ia bertumpu pada perutnya, si kecil akan berusaha menggerak-gerakan tangan dan kakinya.
ADVERTISEMENT
Nah jika bayi jarang tengkurap, dorongan untuk menggerakan tangan dan lututnya kurang. Hal ini juga bisa menyebabkan bayi terlambat merangkak.
5. Tidak Diberi Kesempatan untuk Mencoba
Kadang ibu tidak sadar kalau ia tidak memberi kesempatan untuk bayi merangkak. Bisa jadi karena bayi terlalu terlalu sering digendong atau tak diberi motivasi untuk berpindah sendiri.
Misalnya menangis sedikit, bayi digendong. Ketika ingin memegang mainan, ibu memberinya di tangan bayi. Ia pun tak punya kesempatan untuk bergerak sendiri. Membiarkan si bayi berusaha sendiri juga merupakan stimulus yang bagus, Moms.