5 Bahaya Memberi Bayi MPASI Terlalu Dini

19 Februari 2019 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi MPASI Bayi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi MPASI Bayi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI diberikan bila bayi sudah berusia 6 bulan. Ini merupakan rekomendasi dari WHO maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) demi kebaikan dan kesehatan bayi. Sebelum berusia 6 bulan, bayi disarankan disusui dan hanya memperoleh ASI saja secara eksklusif (ASI eksklusif).
ADVERTISEMENT
Tapi kenapa sih, harus menunggu sampai 6 bulan? Tentu ada alasannya, Moms. Sebab pada usia ini sistem pencernaan dan perkembangan si kecil sudah matang dibandingkan usia sebelumnya. Sehingga tubuhnya lebih siap menerima makanan.
Ilustrasi MPASI Bayi Foto: Shutterstock
Sayangnya, banyak orang tua mengabaikan hal ini. Mereka khawatir seiring bertambahnya usia bayi, menyusu tak lagi cukup. Alhasil orang tua memberikan MPASI dini dengan pisang kerok misalnya atau pun bubur. Padahal pemberian MPASI terlalu dini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan si kecil seperti di bawah ini.
1. Bayi Rentan Terkena Penyakit
Saat bayi menerima asupan lain selain ASI, imunitas atau kekebalan yang diterima bayi akan berkurang. Pemberian MPASI dini berisiko memberikan peluang masukan berbgaia jenis kuman, apabila bila MPASI tidak disiapkan secara higienis.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian menyatakan pemberian ASI ekslusif dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti pernapasan, infeksi telinga, dan penyakit saluran pencernaan seperti diare.
Ilustrasi MPASI Foto: Shutterstock
2. Produksi ASI Berkurang
Semakin banyak makanan padat yang diterima bayi, semakin tinggi potensi bayi mengurangi permintaan menyusu. Bila ibu tidak mengimitasi frekuenis bayi menyusu dengan memerah, maka produksi ASI dapat menurun. Bayi yang mengonsumsi makanan padat pada usia yang lebih muda juga cendrung lebih cepat disapih.
3. Bayi Berisiko Menderita Alergi Makanan
Memperpanjang pemberian ASI ekslusif menurunkan angka terjadinya alergi makanan. Pada usia 4-6 bulan, kondisi usus bayi masih "terbuka". Saat itu antobodi dari ASI masih bekerja melapisi organ pencernaan bayi dan memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Produksi antibodi dari tubuh bayi sendiri dan penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.
Ilustrasi Camilan MPASI untuk Bayi Foto: Shutterstock
4. Bayi Berisiko Tidak Mendapat nutrisi Optimal Seperti ASI
ADVERTISEMENT
Umumnya bentuk MPASI dini yang diberikan berupa bubur encer atau cair yang mudah ditelan bayi. MPASI seperti ini mengenyangkan bay, tetapi nutrisinya tidak memadai.
5. Bayi Berisiko Mengalami Invaginasi Usus
Invaginasi usus adalah keadaa suatu segemn usus masuk ke dalam bagian usus lainnya sehingga menimbulkan masalah kesehaatn serius dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, tetapi hipotesis yang paling kuat adalah karena pemberian MPASI yang terlalu cepat.