Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Cara Atasi Susahnya Menahan Buang Air Kecil Usai Melahirkan
13 Januari 2019 16:09 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, kandung kemih belum kembali normal. Itulah yang menyebabkan Anda sulit menahan hasrat ingin buang air kecil. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan telah melemahkan otot-otot di sekitar kandung kemih dan panggul Anda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketika rahim Anda mengecil dalam beberapa minggu setelah melahirkan, bukan lantas akan kembali ke sedia kala tapi justru membuat Anda semakin sulit untuk membendung air seni.
Diperlukan waktu selama 3-6 bulan atau bahkan lebih lama agar kandung kemih Anda normal kembali, Moms. Untuk sementara waktu, gunakanlah panty liner atau pembalut wanita untuk menyerap kebocoran air seni. Selain itu lakukan langkah-langkah berikut untuk mempercepat kembalinya kendali atas kandung kemih Anda.
1. Latihan Kegel
Jangan berpikir bahwa latihan kegel selesai setelah bayi Anda lahir. Tidak secepat itu, Moms. Melanjutkan latihan penguatan otot dasar pinggul akan membantu mempercepat kembalinya kendali atas kandung kemih Anda dan terus mempertahankannya pada masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
2. Menurunkan Berat Badan
Mulailah menurunkan berat badan Anda setelah melahirkan dengan melakukan diet sehat, karena semua bobot ekstra itu akan menekan kandung kemih Anda.
3. Rutin Buang Air Kecil
Cobalah untuk buang air kecil setiap 30 meni sekali, sebelum terasa, kemudian cobalah untuk memperpanjang rentang waktu itu beberapa menit setiap hari.
4. Buang Air Besar Secara Teratur
Hindari sembelit, sehingga usus yang penuh tidak akan menambah tekanan pada kandung kemih Anda. Untuk itu, pastikan Anda mengkonsumsi makanan sehat dan berserat usai melahirkan.
5. Cukupilah Asupan Cairan
Tetapkanlah konsumsi asupan air setidaknya 8 gelas setiap hari. Mengurangi asupan cairan untuk mengurangi "kebocoran" justru akan membuat Anda rentan mengalami dehidrasi dan infeksi saluran kemih. Kandung kemih yang terinfeksi lebih mudah bocor, dan kandung kemih yang bocor lebih mungkin terinfeksi.
ADVERTISEMENT