Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir tentu tidak memiliki sistem imun sekuat orang dewasa, begitu juga dengan otot-ototnya. Salah satu sistem otot yang masih lemah adalah otot leher. Meski seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia otot bayi akan berkembang, tapi Anda bisa melatih otot bayi agar kuat sejak masih bayi.
ADVERTISEMENT
Melatih otot bayi ini berfungsi agar anak tidak mengalami torticollis, di mana otot leher akan terpelintir ke satu sisi, baik kanan ataupun kiri .
Dikutip laman Live Strong , latihan pertama yang bisa Anda lakukan adalah tummy time atau tengkurap. Pusat Kesehatan Universitas Negeri Ohio mencatat, dengan meletakkan bayi di atas perut Anda, akan memaksa anak untuk mengangkat leher mereka.
Kedua, football hold. Latihan ini biasanya dilakukan ketika Anda sedang menyusui bayi. Gendong anak seperti saat Anda ingin menyusui mereka dan biarkan kepala mereka mencari sendiri puting susu Anda. Selain melatih pergerakan otot leher anak, hal ini juga membantu anak agar lebih peka terhadap rangsangan yang ada.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mengajak mereka untuk duduk. Saat usia anak menginjak 5-6 bulan, secara alami tubuh mereka akan semakin kuat. Taruh anak di atas kasur lalu ajak mereka untuk meraih kedua tangan Anda, dan secara perlahan tarik mereka hingga duduk di atas kasur. Lakukan latihan ini beberapa kali agar otot leher bayi semakin kuat.
Keempat, bermain lempar tangkap. Biarkan anak melihat aktivitas bermain lempar tangkap Anda dengan pasangan. Hal ini secara otomatis membuat mereka melihat ke kiri dan ke kanan secara berulang-ulang yang pada akhirnya akan melatih kemampuan otot leher anak.
Kelima, peregangan leher. Secara manual, Anda bisa pegang leher bayi lalu putarkan leher bayi ke samping kiri dan samping kanan. Lakukan hal ini secara pelan dan halus agar tidak ada otot bayi yang terpelintir yang bisa menyebabkan salah urat pada bayi.
ADVERTISEMENT
Live Update