Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Berbicara atau mengucapkan kata-kata adalah salah satu tahapan penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang berusia 10-15 bulan seharusnya sudah belajar memahami pembicaraan orang lain meski masih sederhana.
ADVERTISEMENT
Lalu pada usia 11 hingga 20 bulan umumnya anak sudah mampu mengucapkan setidaknya 4 sampai 6 kata sederhana. Mengucap 'bobo' untuk tidur, ibu atau mama, 'pipis' untuk buang air kecil, 'mam' untuk makan dan mengucap kata 'mau' misalnya.
Bila dalam rentang usia ini belum dapat mengucapkan sepatah kata yang berarti, anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara. Apalagi bila sampai usia lebih dari 20 bulan atau menjelang 2 tahun anak belum dapat memahami pembicaraan orang lain.
1. Kurangnya Kesempatan Bicara
Salah satu penyebab anak terlambat bicara adalah kurangnya anak mendapat kesempatan berkomunikasi dengan lingkungannya. Karena itu, sangat penting untuk mengajak anak bicara sejak bayi -meski Anda tahu si kecil belum dapat berbicara.
ADVERTISEMENT
Tidak harus berbicara secara langsung kok, Moms. Anda dapat membacakan buku atau sering menyanyikan lagu pada anak. Ini akan membantu anak mempelajari banyak kosa kata yang secara langsung mempengaruhi kemampuannya dalam berbicara.
Cara lain yang paling mudah adalah bicara pada anak sejak bayi tentang apa-apa yang telah, sedang dan Anda lakukan. Misalnya mengatakan, "Kenapa menangis, Sayang? Kamu lapar, ya? Ingin menyusu? Yuk, Ibu susui!" atau "Ibu sudah memasak air. Sekarang Ibu akan mengambil handuk lalu memandikanmu. Siapa yang mau mandi?"
2. Terlalu Banyak Mendengar Bahasa
Anak yang banyak mendengar penggunaan beberapa bahasa sekaligus di rumah, bisa mengalami kebingungan dan sulit memahami kata. Hal ini terjadi akibat dia terlalu banyak mendengar kosa kata.
ADVERTISEMENT
Bila di rumah anak kerap mendengar kata bobo, turu, sare dan sleep digunakan untuk menggantikan kata tidur misalnya. Bisa saja, anak merasa bingung mana kata yang harus ia gunakan.
Akibatnya anak sulit atau enggan berbicara.
3. Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran yang terjadi pada anak, bisa membuat anak kesulitan menangkap serta mendengarkan suara atau bunyi. Akibatnya anak akan kesulitan dalam memahami, meniru dan menggunakan bahasa, serta kata dengan jelas.
4. Dysarthia
Dysarthria adalah gangguan bicara karena kelemahan otot atau hilangnya kontrol otot akibat kerusakan pada sistem saraf pusat atau perifer. Hal ini bisa disebabkan akibat cedera kepala traumatis, atau pun obat-obatan.
Pengobatan dysarthria diarahkan pada penyebabnya. Bila dysarthria disebabkan oleh obat-obatan, mungkin terapi bahasa bisa dilakukan agar anak bisa kembali berbicara dengan normal.
5. Masalah Oromotor
ADVERTISEMENT
Masalah pada daerah oromotor atau motorik mulut juga dapat menyebabkan anak mengalami masalah dalam pengolahan suara. Misalnya saja anak mengalami kesulitan dalam menggunakan bibir, lidah dan rahang untuk menghasilkan ucapan.
Segera bawa anak ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut bila Anda mencurigai anak mengalami 3 penyebab terakhir ini ya, Moms.