5 Tips Agar Penggunaan Gadget pada Anak Bisa Berdampak Positif

16 April 2019 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di era yang serba digital ini, para ahli percaya tidak mungkin menghindarkan anak dari gadget sama sekali. Jika di rumah ia tidak diberi, ia bisa saja dipinjami oleh teman-temannya di sekolah. Ya, Anda mungkin tidak bisa menjauhkan si kecil dari gadget. Tapi tak perlu khawatir dulu, Moms.
ADVERTISEMENT
Penggunaan gadget pada anak tak selamanya berdampak negatif. Jika diterapkan dengan benar, bermain gadget juga punya manfaat untuk anak, Moms.
Ya, dampak positif penggunaan gadget pada anak ini dibahas dalam talkshow kumparanMOM Meet Up, pada Minggu (14/04) di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta. Selain mengundang perwakilan dari beberapa TK di Jakarta, perwakilan komunitas ibu dan pengasuhan, parenting influencer juga blogger, acara itu juga menghadirkan psikolog anak dan keluarga Klinik Terpadu Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si., dan parenting influencer, Ellyse Sinsilia.
"Untuk balita yang sedang belajar mengenal warna dan angka misalnya, gadget dapat membantu mengasah pemahaman kognitif lewat konten video," jelas psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, agar penggunaan gadget pada anak bisa berdampak positif, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan, seperti:
1. Perhatikan Usia Anak
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
Agar manfaat gadget sebagai sarana edukasi anak bisa tercapai, Anda sebaiknya menunggu hingga si kecil berusia 2 tahun ke atas. Pemberian gadget pada anak usia 18 bulan ke bawah tidak disarankan oleh para ahli. Ya, di usia tersebut anak sebaiknya lebih banyak bermain dengan hal-hal yang bisa menstimulasi syaraf sensorik dan motoriknya. Hal itu penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, Moms.
“Anak usia di bawah 18 bulan para ahli menyarankan tidak usah diberikan. Untuk fungsi edukatif dan rekreatif, seperti nonton dan main game para ahli menyarankan mulai usia 2 tahun ke atas. Di bawah usia itu harus dipakai dengan orang tua misalnya untuk video call,” jelas Nina dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
2. Berikan Batasan Waktu untuk Bermain Gadget
Parenting Influencer, Ellyse Sinsilia (kanan), Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. (kedua kanan) dan Chief of kumparanMOM, Prameshwari Sugiri (kedua kiri) saat acara KumparanMOM meetup dengan tema Gadget & Anak: Bisa Kok, Jadi Positif! di Aston Priority Simatupang, Jakarta, Minggu (14/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Jika anak sudah cukup umur untuk diberi gadget, Anda tetap harus memberikan batasan waktunya. Menurut Nina, untuk anak usia di bawah lima tahun, batasi penggunaan gadget untuk tujuan rekreatif hanya 1 jam per hari. Sementara untuk usia 5 tahun ke atas, batasi menjadi 2 jam per hari. Hindari membiarkan anak main gadget terlalu lama sehingga berisiko membuat si kecil jadi kecanduan.
“Banyak orang tua yang mikir daripada anak ketinggalan zaman, dikasih gadget tapi dibiarkan durasinya terlalu lama. Para ahli punya pemahaman baru kalau memang pakai gadget untuk tujuan edukasi, boleh saja. Yang dibatasi adalah gadget dipakai untuk santai atau rekreatif seperti main game,” tambah Nina.
ADVERTISEMENT
3. Terapkan Waktu Bebas Gadget
Ya Moms, meski sekarang gadget adalah benda yang sangat penting, Anda sebaiknya tetap menerapkan waktu bebas gadget atau gadget free untuk seluruh anggota. Hal itu perlu dilakukan, agar Anda dan keluarga bisa saling berinteraksi penuh tanpa adanya distraksi.
“Setiap keluarga pasti punya gayanya sendiri. Tapi tetapkan waktu kapan harus gadget free. Misalnya kalau makan bersama enggak ada gadget sama sekali. Jadi ketika makan kita sambil ngobrol. Kalau ada yang mau pakai harus minta izin ke semuanya. Terserah ke keluarga kapan waktunya, tapi harus dibikin aturan itu,” saran Nina.
4. Ada Pengawasan dari Orang tua
Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. (kanan) dan Chief of kumparanMOM, Prameshwari Sugiri (kiri) saat acara KumparanMOM meetup dengan tema Gadget & Anak: Bisa Kok, Jadi Positif! di Aston Priority Simatupang, Jakarta, Minggu (14/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Orang tua perlu mendampingi dan berinteraksi dengan anak saat bermain gadget. Hal ini penting agar si kecil tidak salah memilih tontonan. Interaksi dengan orang tua saat bermain gadget juga bisa mendukung tumbuh kembang si kecil dan meningkatkan bonding.
ADVERTISEMENT
"Pada lima tahun pertama, aktivitas fisik dan interaksi memainkan peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Kalau itu kita gantikan dengan gadget, pengaruhnya banyak banget. Gadget boleh saja dikasih, tapi tetap harus ada interaksi dengan orang tua (dalam penggunaannya)," jelas Nina.
5. Memberikan Tontonan yang Bermanfaat untuk Anak
Ya Moms, gadget memang bisa jadi sarana belajar anak. Misalnya jika yang ditonton berisi dialog, konten itu juga bisa membantu perkembangan bahasa anak.
Anak juga bisa mempraktikkan banyak keterampilan dari video yang ia lihat di gadget. Hal itu tentu bisa semakin mengasah kreativitasnya.
"Salah satu contoh gadget bikin produktif: mempraktikkan apa yang kita totnon. Misalnya melihat video resep bento lalu dipraktikkan bikin bento dengan anak.
ADVERTISEMENT
Bikin eksprerimen juga bisa. Misalnya mencoba pakai bahan lain yang tidak ada dalam video. Jadinya seperti apa ya," kata Nina.