6 Cara Melatih Anak Agar Bisa Menulis Rapi

6 Februari 2019 12:18 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seoarang anak saat belajar menulis. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seoarang anak saat belajar menulis. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Kemampuan menulis rapi dengan menggunakan pensil atau pulpen tetap harus diajarkan kepada anak, meskipun saat ini kita telah memasuki era digital. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman antara anak dengan orang yang membaca tulisannya, misalnya dengan guru. Jangan sampai, anak mendapatkan nilai jelek karena gurunya tidak bisa memahami tulisan anak, Moms. Mengutip lama Young Parents Singapore, berikut adalah 6 langkah yang bisa dilakukan untuk melatih anak agar bisa menulis dengan rapi.
ADVERTISEMENT
1. Perhatikan kesiapan anak
Ilustrasi anak menulis. Foto: Thinkstock
Jangan paksa anak untuk latihan menulis, Moms. Perhatikan juga, apakah anak sudah siap untuk belajar menulis dan kapan sebaiknya anak-anak mulai belajar menulis. Menurut Rebecca Jaclyn Smith, spesialis kurikulum dari Learning Vision, anak yang dipaksa untuk latihan menulis sebelum waktunya malah akan membuat orang tua dan anak frustasi, bahkan keinginan anak untuk latihan menulis akan berkurang. Sekitar umur dua tahun, anak akan mulai belajar corat-coret dan membuat gambar lingkaran besar. Lama-lama, anak akan belajar untuk menggambar bentuk-bentuk lain, juga belajar untuk menulis huruf serta namanya sendiri.
2. Latih jari-jari anak
Anak menyusun balok mainan Foto: Pixabay
Melatih jari-jari anak penting untuk mengembangkan kemampuan menulisnya. Untuk membantu melatih kemampuan motorik anak, maka ajaklah anak untuk bermain, misalnya bermain dengan play dough atau jepitan jemuran. Anak juga bisa diajak untuk melakukan hal-hal sederhana seperti membuka dan menutup toples, mengupas kulit buah atau mengambil benda-benda kecil. Untuk membantu anak-anak mengenal huruf, lakukanlah latihan menulis dengan media selain pensil dan kertas, misalnya di atas pasir atau sambil melukis. Yang terpenting, jangan paksa anak untuk duduk di meja dan menulis. Tempel kertas-kertas untuk latihan mengenal huruf di tembok. Menulis di permukaan yang vertikal akan membantu anak untuk memposisikan pergelangan tangannya dengan benar serta membantu agar mereka belajar menggunakan otot jari-jari.
ADVERTISEMENT
3. Pastikan waktunya tepat
Anak berlatih menggambar Foto: Pixabay
Kapan waktu yang tepat untuk anak belajar menulis? Rebecca mengatakan, ada beberapa tanda yang menunjukkan anak sudah siap untuk belajar menulis, yaitu: - Anak bisa memegang pensil dengan benar. - Bisa menggambar sembilan bentuk yang digunakan pada huruf kapital, yaitu gari tegak lurus (|), tanda kurang (-), tambah (+), garis miring (\ dan /), X, lingkaran, segitiga, dan persegi. - Anak sudah mengenali huruf. - Anak sudah termotivasi dan tertarik untuk belajar menulis.
4. Selalu beri semangat
Anak-anak menulis diary Foto: Thinstock
Membuat kesalahan saat menulis tentu merupakan sesuatu yang lumrah bagi anak-anak yang baru belajar menulis. Bila anak menulis terlalu besar, Anda bisa membantu memperbaiki dengan menggambar kotak-kotak dan meminta anak menulis di dalam kotak serta tidak keluar dari kotak tersebut. Jangan lupa, beri imbalan saat anak berusaha untuk menulis dengan benar agar ia menjadi semakin bersemangat untuk belajar menulis.
ADVERTISEMENT
5. Cari tahu apakah anak kidal atau tidak
Ilustrasi Anak Kidal Foto: Pixabay
Bagaimana kalau anak ternyata kidal? Tenang saja, Moms. Mengajari anak yang kidal memang sedikit berbeda, namun bukan berarti mereka tidak bisa diajari menulis yang rapi. Mengatur posisi kertas, tangan, pergelangan tangan, dan cara memegang pensil dapat membantu untuk mempermudah anak saat belajar menulis. Rebecca menyarankan agar orang tua mengajari anaknya memiringkan kertas sekitar 45 derajat searah jarum jam. Ia juga menyarankan agar anak diajarkan untuk menaruh tangan dan pergelangan tangannya di bawah garis untuk menulis. Yang pasti, jangan paksa anak yang kidal untuk menulis dengan tangan kanan dan lindungi anak bila ada yang mengejek karena ia menulis dengan tangan kiri.
ADVERTISEMENT
6. Tidak ada kata terlambat untuk belajar menulis rapi
Anak Jalanan Belajar Menulis Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Meski anak mulai masuk sekolah dasar, bukan berarti sudah terlambat untuk mengajari anak menulis rapi. Jangan lupa, ada beberapa faktor yang bisa membuat anak menulis tidak rapi, di antaranya adalah karena koordinasi antara tangan dan mata yang buruk atau karena gangguan pada postur tubuhnya. Ajak anak melakukan aktivitas yang menggunakan tangan, seperti bermain agar otot jari dan pergelangan tangan anak menjadi lebih baik. Membelikan anak pulpen dengan pegangan karet dapat membantu agar anak dapat memegang alat tulis dengan lebih baik. Bila masalah menulis anak terus muncul, pertimbangkan untuk berkonsultasi pada ahli terapi okupasi, Moms.
ADVERTISEMENT